Malik Damian,
It's been over 1 year since we meet last time and 2 years since we knew each other. But, look, I'm still here writing the last page of our story.
Mungkin bagi kamu, cerita singkat di antara kita enggak ada apa-apanya, atau mungkin bagi kamu, saya hanya eksistensi paling kecil dari sekian banyaknya orang yang melewati kamu.
Namun bagi saya, kamu lebih dari itu. Meski semesta enggak pernah menyertai kita untuk menjadikannya lebih.
Bagi saya, meski hanya sebentar, cerita di antara kita selalu menarik dan menyenangkan untuk dikenang. Dan iya, seharusnya kamu tahu, Malik, bahwa saya menulis semua ini agar saya dapat mengenang kamu,
Atau sekaligus melupakan kamu.
Malik, saat saya menulis ini, saya tidak tahu bagaimana kabarmu. Tetapi saat saya menulis ini, saya yakin kamu sudah memiliki kebahagiaan tersendiri, entah itu mengejar cita-citamu menjadi seorang musisi hebat atau seorang guru relawan, entah itu membahagiakan seorang adik atau membahagiakan seorang perempuan yang bisa menemanimu dalam setia.
Malik, saat saya menulis ini, saya sudah berjanji untuk melupakan kamu dengan cara yang paling baik. Dan saat saya menulis ini, saya sudah berjanji untuk menjadi seseorang yang lebih kuat seperti apa yang pernah kamu katakan waktu itu.
Malik, terima kasih karena telah mengajarkan saya banyak hal tentang menerima dan melepaskan, tentang mencoba dan mempertahankan, tentang mendengar dan memaafkan.
Malik, terima kasih karena kamu selalu mengingat saya hingga akhir pertemuan kita meski rasanya terlalu timpang sebab saya seringkali mencoba melupakan kamu.
Malik, I'm proud to say I am happy now.
So, I can let you go to find your truly happiness.
SELESAI.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why We Here
Fiksi PenggemarPernahkah kamu bertanya, mengapa kita ada di sini? (Was) #1 - hajoon #1 - the rose [ Why We Here ; DAY6's ] ©2020, Nyctoscphile (200320ㅡ210828) All Rights Reserved.