Chapture 21

907 145 1
                                    


Di sebuah rumah mewah dan besar, abad pertengahan.

Terlihat seorang anak perempuan manis cantik dan imut berusia 4 tahun yg sedang duduk di pangkuan seorang pria bangsawan yg sangat tampan rupawan yg sedang bercerita pada anak perempuan itu, anak perempuan semata Wayang nya. Cerita tentang sahabat-sahabat nya dan istrinya. Pertemuan, pertemanan, persahabatan dan beberapa petualangan yg mereka lakukan.

"Wah... Tou-san dan kaa-san sangat beruntung memiliki sahabat-sahabat sekeren itu" Ujar anak perempuan itu kagum. Menatap ayahnya yg juga menatap, tersenyum. Mengelus rambut nya.

"peri kcilnya tou-san dan kaa-san Suatu saat juga akan memiliki sahabat yg akan selalu bersamamu, menerimamu apa adanya,  menyayangimu dan mencintai mu, serta rela melakukan apapun untuk mu. Tak kan pernah berkhianat atau meninggal kan mu,  selalu bersama apapun yg terjadi. Sahabat sejati mu " Balas pria itu tersenyum penuh kasih sayang dan cinta pada putri nya itu. Mengeluarkan rambut putri nya.

✨✨✨

Malam hari di panti asuhan.

Sebastian membuka matanya... Terbangun akibat mimpi yg baru saja ia lama. Tidak bukan mimpi... Itu adalah bagian dari ingatan nya, saat keluarga masih ada, masih lengkap, masih hidup dan bahagia.

Menaruh lengan kanan nya diatas kening nya, menatap langit-langit kamar panti asuhan. Dengan pandangan yg kembali kosong.

'Tou-san'pikir Sebastian. Sudah sangat lama ia tak mengalami mimpi seperti itu...mimpi tentang orang tuanya,yg hidup dan bahagia. Biasanya ia akan mengalami Mimpi buruk, dimana ia melihat orang tuanya dan ke tiga saudara mati, atau mimpi ia dan kedua saudara dikejar-kejar sebelum di bunuh atau disiksa oleh orang-orang yg menghncurkan kehidupan bahagia ia dan keluarganya. Berlari dalam kegelapan kegelapan, tanpa arah dan tanpa tujuan.

"Sebastian" Panggil suara yg tak Asing lagi baginya, menyadarkan nya dari lamunan nya. Sebastian menoleh ke pemilik suara, William. Yg menatap nya terdapat kecemasan dan kekhawatiran di balik Iris merah yg dulu ia pikir sangat berbahaya baginya, namun sekarang malah.... Entah bagaimana sangat bagus... Sangat Indah layaknya Rubi...dan hangat.

'Sahabat sejati.... Ya.... ' pikir Sebastian, melihat William dan menoleh ke Louis yg ternyata juga menatap nya dengan pandangan yg sama dengan cara William menatap nya saat ini.

Teringat kejadian tadi Sore, dimana ia akhirnya-tanpa sengaja-menemukan salah satu dari orang-orang kepercayaan mendiang orang tuanya, sahabat orang tuanya.
Dan ia sudah membuat satu keputusan.

'Ini gila' pikir Sebastian

✨✨✨

✨  Edelweiss  ✨[Moriarty the patriot & OC] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang