Chapture 27, meet

993 129 5
                                    

Dan disinilah kami bertiga berada, aku, William dan Louis berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan disinilah kami bertiga berada, aku, William dan Louis berada. Britania Raya (Inggris), setelah keluar, mengendap keluar dari kereta api yg kami bertiga tumpangi, tanpa ada yg tau kalau kami menaiki kereta api itu.

"Nah... Disini lah kita, Britania Raya" Ujar William setelah kami berada di luar pintu stasiun kereta api.

Aku hanya diam, melihat sekeliling ku dengan datar, seolah tak tertarik dengan apapun didunia. Dan itu memang benar, tak ada apapun lagi yg menarik dari dunia setelah kematian semua anggota keluarga ku, yang hanya menyisakan aku seorang saja Phantomhive di dunia ini. Terutama sebelum bertemu dengan William dan Louis, yg berhasil menarik ku keluar dari ke hampaaan dan kegelapan yg kurasakan setelah kehilangan satu-satunya anggota keluarga ku yg tersisa saat itu, ciel, adikku.

'Jadi..... Disini kalian berada... Syo, Hanson? ' pikir ku, teringat informasi dari keberadaan dua dari lima orang kepercayaan itu. Aku tau mereka berdua, mereka pernah datang kerumah untuk mengobrol dengan otou-san dan okaa-san dulu, tak jarang kedua orang itu sering bermain dengan aku dan ketiga saudara ku, menjadi babysitter kami untuk sementara, bisa dibilang.

"Tian! Sebastian!"

Puk..!

Aku tersadar dari lamunanku lagi akan kenangan bahagia masalalu bersama keluarga ku. Berkat panggilan dari Louis dan William, tepukan di bahu yg dilakukan William. Menoleh, melihat kedua orang yg bisa dibilang sahabat sekaligus penyelamat ku dari tenggelam dalam kehampaan dan kegelapan.

"Apa kau memiliki sesuatu yg ingin kau katakan pada kami, Sebastian? " Tanya William, yang kuyakini bahwa itu bukan pertanyaan, melainkan pernyataan. Anak ini, dia pasti sudah tau kalau aku ingin mentakan sesuatu pada ke duanya sejak kami memutuskan untuk pergi ke Britania Raya. Namun entah mengapa aku bisa ragu untuk mengatakannya pada mereka berdua. Keduanya menatap ku, menunggu ucapan yg ku pendam, ucapan yg ingin ku katakan, namun karna ragu.... Aku malah memendamnya.

Menarik nafas, bernafas dengan tenang. Ah... Aku ternyata masih bisa merasakan kegugupan dan keragu-raguan, ya? Mungkin semua emosi dan perasaan ku, yg kupikir sudah lama mati, bersamaan dengan penguburan mayat ciel yg kulakukan sendiri. Hanya berlaku bila aku bersama dengan kedua anak ini, William dan Louis. Jika aku pikir kembali sejak aku bersama mereka berdua, aku bisa menjadi manusia yg memiliki emosi dan perasaan.

"Louis, William. Aku harus pergi. Ada hal yg harus kuurus selama beberapa hari. Tenang saja, semua urusan ku itu masih ada di Britania Raya ini" Ujar ku

"Baiklah... Jangan lupa kembali, Sebastian. Kami akan menunggu mu" Balas William memegang bahuku, mendukung apa yg ingin dan akan kulakukan. Louis menggangguk, menyetujui apa yang William katakan.

"Meski tidak sering....Jangan lupa kabari kami" Lanjut Louis. Memegang tangan kananku.

Keduanya sering memegang, menggenggam tanganku, bahkan saat aku baru pertama bertemu dengan keduanya. Mereka berdua sering menggenggam tanganku. terutama sejak kami selesai dengan masalah Baxter itu dan saat keluar dari panti asuhan, setelah memberikan semua uang yg kami Terima dari Baxter.

✨  Edelweiss  ✨[Moriarty the patriot & OC] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang