PERHATIAN
Saya menggunakan Antares Cast untuk hiburan semata, tidak ada niat untuk mengclaim apalagi menjiplak penulis aslinya. Saya kagum dengan nama-nama indah yang dibuat oleh penulis aslinya apalagi dengan visual para aktor. Di mohon untuk tidak salty, dan saya yakin kalian para pembaca pasti bijak dan pintar, sudah tahu betul ini hanya fiksi dan hanya imajinasi. Terima kasih🙏🏻
***
Lelaki yang memiliki lesung pipi itu menjatuhkan dirinya di kasur, kemudian dia merebahkan tubuhnya dengan nyaman. Ia menarik nafas dan mengeluarkannya dengan perlahan, menghirup aroma kamar yang sudah lama tidak ia kunjungi.
Pintu kamarnya terbuka dan menampilkan Megan sedang membawa minuman untuknya. Ardhan bangkit dari tidurnya dan mengambil gelas yang di sodorkan.
"Thanks Gan."
Megan duduk disampingnya seraya mengesap air dingin yang berasa jeruk itu.
"Gue nginep di rumah lo ya."
"Oke. Eh gue abis beli kaset ps, main yuk."
Ardhan semangat dan segera duduk dikursi gaming yang selalu tersedia untuknya, kemudian di susul oleh Megan yang duduk disampingnya.
"Beli game apa?"
"Bola yang terbaru, lo pasti suka."
Mereka bermain sampai waktu menunjukan pukul 1 dini hari. Ardhan merenggangkan otot-ototnya yang terasa pegal, kemudian ia berdiri dan menepuk pantatnya.
"Duduk mulu gue sampe tepos ni pantat."
Megan tertawa, dia dengan sifat jailnya yang terpendam meremas pantat Ardhan.
"Masih bulet gini mana ada tepos."
"Kan perumpamaan goblok, malah diremes lagi." Ardhan menepis tangan Megan dengan kasar.
"Ouch, galak betol." Ujarnya dengan mengelus tangannya yang terasa perih.
Ardhan tidak memperdulikan, dia merebahkan tubuhnya dikasur dengan gaya tengkurap. Megan merapihkan stick psnya kemudian dia pun merebahkan tubuhnya disamping Ardhan.
Megan memperhatikan Ardhan yang sedang tidur memunggunginya, Megan tidak bisa tidur inilah penyakitnya Insomnia yang semakin parah bahkan Megan bisa tidur jam 5 pagi.
"Dan?"
"Hm?"
"Gue kira lo udah tidur."
"Hm gue ngantuk." Gumamnya.
Megan terdiam, dia ingin meminta tolong kepada sahabatnya tapi apakah Ardhan mau melakukannya? Tangan besarnya menepuk bahu Ardhan.
"Dan?"
"Apasi Gan?" Ardhan geram, dia membalikan wajahnya untuk menghadap Megan. Megan tersenyum geli melihat Ardhan yang marah, menurutnya itu menggemaskan.
"Manggil mulu, ada ape si?"
"Gue mau minta tolong."
"Minta tolong keluar rumah buat beli nasgor gue gamau." Ujarnya cepat.
Megan tertawa dia mengibaskan tangannya "Bukan, bukan itu."
"Terus?!"
"Peluk gue dong Dan."
Mata Ardhan terbuka sempurna, dia menatap Megan dengan tak percaya. Minta tolong untuk memeluknya? Ya astagaaaa.
"Itu doang?"
Megan mengangguk kecil. Ardhan mengela nafas, dengan perlan menggeser tubuhnya untuk lebih dekat dengan Megan, kemudian tangannya memeluk tubuh yang lebih tinggi darinya itu. Megan membalasnya, dia memeluk kepala Ardhan, dan menekannya untuk menempel di dadanya. Jadi posisi Ardhan layaknya sebuah guling.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗕𝗥𝗢𝗠𝗔𝗡𝗖𝗘 ? (𝗠𝗘𝗚𝗔𝗡 𝗫 𝗔𝗥𝗗𝗛𝗔𝗡) 𝗦𝗘𝗟𝗘𝗦𝗔𝗜
Teen Fiction❛❛𝐁𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐝𝐮𝐚 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐦𝐚𝐧𝐢𝐬 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢𝐩𝐮𝐧. 𝐌𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐛𝐫𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞. 𝐘𝐚 𝐛𝐫𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞. 𝐌𝐚𝐬𝐚 𝐬𝐢𝐡 𝐛𝐫𝐨𝐦𝐚...