Lelaki yang menggunakan celana boxer itu memasuki kamar dengan membawa 2 gelas yang berisi minuman manis berasa jeruk itu. Tangannya menyodorkan salah satu gelas untuk sang sahabat.
"Makasih Dan." Ujarnya dengan senyuman manis membuat Ardhan ikut tersenyum juga.
"Sama-sama Gan." Ardhan duduk disamping Megan, bola matanya memperhatikan Megan yang sedang mengetik suatu dilayar ponselnya.
"Lo ngechat siapa?"
Tanpa menoleh Megan masih sibuk mengetik "Cleo." Ujarnya singkat. Dan itu sukses membuat Ardhan badmood. Entah kenapa hatinya kini sedang sensitif, bukan kepada Megan saja sama Karissa pun Ardhan lagi sensi. Bahkan Ardhan mengabaikan pesan dari Karissa.
"Oh."
Megan memainkan bibirnya, merasa bingung dengan pikirannya. Mungkin dengan meminta solusi kepada Ardhan bisa mengurangi rasa bingungnya.
"Dan?"
"Hm?"
"Menurut lo, lebih baik ngedate di restoran atau di pinggiran jalan ya?"
"Ngedate sama Cleo?"
"Iyelah memangnya ama siapa lagi." Megan mengusak rambut Ardhan, merasa gemas dengan pertanyaan Ardhan.
Ardhan menepis tangan kekar itu "Jangan sentuh rambut gue."
Megan tersentak dan menatap telapak tangannya yang sedikit basah karena minyak rambut.
"Sorry gue ga liat kalo lo udah berjambul."
"Rese lo!"
"Utututu marahh." Megan mendekati Ardhan seraya memanyunkan bibirnya mencoba menggodanya seolah-olah ingin menciumnya.
Ardhan segera mendorong bibir itu dengan tertawa pelan.
"Tumben lo mau ngajak Cleo ngedate? Biasanya cuek-cuek aja."
Megan sedikit mengela nafas, tubuhya bersandar penuh di punggung kursi.
"Gue ngerasa ga enak aja sama dia, dia selalu ada buat gue, dia juga perhatian sama gue tapi guenya masih ngegantungin dia dan gue juga salut sama Cleo masih mau bertahan sama gue yang jelas-jelas belum ada status."
Ardhan tanpa sadar mengangguk setuju, dipikir-pikir memang kasihan sama Cleo. Gadis cantik itu selalu ada untuk Megan namun balasan untuknya tidak setimpal.
"Jadi lo mau jadiin Cleo pacar?"
Megan terdiam, soal menjadikan Cleo pacar masih ragu. Megan belum sepenuhnya mencintai Cleo, dia masih menyukainya sebagai sahabat.
"Gue gatau Dan, arghh gue harus gimana?" Megan mengacak rambutnya frustasi.
"Saran gue sih, mending lo ngajak ngedate di restoran. Yang lebih berkesanlah masa di pinggir jalan, nanti aje mikirin nembaknya yang penting ngedate dulu." Ujar Ardhan.
Megan menjentikan jarinya, memang solusi yang tepat meminta pendapat dari Ardhan.
"Restoran mana ya yang bagus?"
"Udah lo tenang aja, gue ada restoran tempat gue ama Karissa ngedate waktu itu. Tempatnya worth it lah."
Rasa senang Megan berkalilipat dengan cepat menarik tubuh Ardhan untuk dipeluknya.
"Lo emang paling bisa di andelin Dan, makasih banyak."
"Santai bro." Ujarnya singkat, dan dia membalas memeluk tubuh yang lebih besar darinya itu.
***
"Kesukaan Cleo apa sayang?" Tanya Ardhan seraya menunggu mas go food diluar apartemen. Bola matanya fokus ke arah kanan siapa tau mas go foodnya terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗕𝗥𝗢𝗠𝗔𝗡𝗖𝗘 ? (𝗠𝗘𝗚𝗔𝗡 𝗫 𝗔𝗥𝗗𝗛𝗔𝗡) 𝗦𝗘𝗟𝗘𝗦𝗔𝗜
Teen Fiction❛❛𝐁𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐝𝐮𝐚 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐦𝐚𝐧𝐢𝐬 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢𝐩𝐮𝐧. 𝐌𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐛𝐫𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞. 𝐘𝐚 𝐛𝐫𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞. 𝐌𝐚𝐬𝐚 𝐬𝐢𝐡 𝐛𝐫𝐨𝐦𝐚...