Mereka semua sampai di kantin dengan Aiden yang membayar semua makanan teman-temannya. Mereka semua bergembira tapi tidak dengan sang ketua. Antares terdiam, moodnya buruk karena penolakan dari Laskar. Laskar, sebenarnya tahu dengan perubahan sikap Antares namun dia lebih menghiraukannya. Dia tidak ingin di perbudak oleh perasaannya.
"Selamat makan!" Ujar Aiden dengan senang.
"Yeayyy makannn."
Semuanya bersorak kecuali Antares, Megan yang tepat berada di sampingnya menoleh ke samping, menatapnya dengan heran. Tangannya menyikut pelan lengan Antares.
"Lo ga makan?" Tanya Megan setelah Antares menoleh kearahnya.
Karissa ikut memandang ketua geng Calz "Lo kenapa Res?"
Antares menggeleng kepalanya pelan "Ayo makan." Ujarnya dengan mengambil sendoknya.
Membuat semua orang kembali fokus pada makanannya dengan sedikit heran dengan kelakuan Antares.
"Hai boleh ikut gabung?"
Geng Calz langsung menoleh ke sumber suara. Ternyata Zea dengan membawa semangkuk mie ayam dengan senyuman yang manis.
"Boleh." Ujar Laskar, dia menggeser duduknya untuk menjauh dari Antares. "Sini." Laskar menempuk bangku kayu itu supaya Zea duduk disebelah Antares.
Semua orang semakin heran dengan perlakuan antara Antares dan Laskar.
"Maaf ya, soalnya tempat duduknya penuh." Ujar Zea dengan tak enak.
"Ga apa-apa, santai aja. Ya kan guys." Ujar Laskar dengan mencari peng-iyaan dari para teman-temannya. Dan di balas iya oleh Serra, karena Serra tidak tahu tentang hubungan kedua sahabat itu.
"Hai Ra, masih langgeng aja sama Aiden." Ujar Zea dengan semangat.
Suasana menjadi canggung termasuk Serra "Hehehe, i-iya."
Antares mengela nafas berat dia menoleh ke sampingnya "Mending lo makan, jangan banyak ngomong." Ketusnya.
"Ih ko lo gitu sih, ucapan gue kan ga aneh-aneh." Kesal Zea dengan mengaduk mie ayamnya.
"Sebelum ngomong di pikir dulu, karena lo ga tau Serra sama Aiden udah putus."
"Hah putus? Masa iya? Serius Ra? Tapi kok kalian keliatan baik-baik aja, Serra juga keliatan bahagia—"
Brak—
Antares mengebrak meja dengan kesal, dia segera beranjak dari kursi dan meninggalkan para teman-temannya. Zea menatap kepergian Antares dengan hati yang terluka, apa salah gue? Sampe Ares marah sama gue? Pikirnya.
"Sorry ya Ze, kayanya moodnya Ares lagi ga baik." Ujar Karissa dengan senyuman tipisnya, melihat Zea yang dibentak membuat Karissa merasa iba. Perempuan itu tidak tahu apa-apa dengan hubungan antara AidenMoreoSerra.
Laskar merasa bersalah, ini bukan karena kesalahan Zea tapi karena dirinya yang membuat Antares marah namun dia ingin egois. Tidak ingin membiarkan Antares mempermainkan perasannya. Dia ingin Antares menyadari perasaannya sendiri, dan berlabuh untuk siapa.
Zea mengangguk kecil, dia menatap mie ayamnya dengan tidak selera.
Megan menoleh kesampingnya dimana Ardhan terus memperhatikan Zea dalam diam. Karena fokus menatap Zea sampai tidak menyadari jika Megan semakin mendekatkan wajahnya ke arah Ardhan. Bola mata Megan memperhatikan sekeliling kantin, semua orang sedang sibuk makan dan juga bercanda gurau. Dengan cepat, secepat kilat mengecup bibir Ardhan.
Ardhan tersentak, dia membulatkan matanya dengan lebar. "Meg—"
"Ayo makan." Sambar Megan, dia mengulum bibirnya menahan tawa, ingin sekali tertawa keras melihat Ardhan yang terlihat bingung namun kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗕𝗥𝗢𝗠𝗔𝗡𝗖𝗘 ? (𝗠𝗘𝗚𝗔𝗡 𝗫 𝗔𝗥𝗗𝗛𝗔𝗡) 𝗦𝗘𝗟𝗘𝗦𝗔𝗜
Teen Fiction❛❛𝐁𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐝𝐮𝐚 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐦𝐚𝐧𝐢𝐬 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢𝐩𝐮𝐧. 𝐌𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐛𝐫𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞. 𝐘𝐚 𝐛𝐫𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞. 𝐌𝐚𝐬𝐚 𝐬𝐢𝐡 𝐛𝐫𝐨𝐦𝐚...