Kumpul-kumpul

15.3K 1.5K 266
                                    

Laskar terbangun dengan wajah yang kusut, suara kicauan burung membuatnya mengelisik, dia mengubah posisinya menjadi menyamping. Bola matanya yang masih setengah terpejam kini membulatkan matanya ketika melihat sosok lelaki yang juga sedang menyamping ke arahnya.

"Ares?" Gumamnya.

Kemudian dia mengela nafas, baru ingat jika Antares memang nginap dirumahnya akibat taruhan.

"Morning."

Laskar segera menatap Antares dengan membulatkan matanya.

"Pagi-pagi mata udah belo aja." Tangan besar itu mencubit hidung Laskar dengan pelan.

"Lo udah bangun?"

"Udah, sekitar sejam yang lalu."

Laskar berjengit, "Kenapa ga bangunin gue?"

"Ngapain bangunin, sekarangkan hari minggu. Masih pagi, baru juga jam 8 pagi."

"Ya tapi kan lo bisa mandi dulu, olahraga, nonton tv—"

"Kalo bisa mandangin lo buat apa gue ngelakuin hal mager kaya gitu."

Laskar memukul tangan Ares dengan pelan. "Gue mau mandi."

"Bareng yuk."

"Ga mau!"

"Kok ga mau, kita kan sama-sama laki."

"Ya... tapi—"

"Tapi apa?"

"Karena lo mesum! Makanya gue ga mau."

Antares tertawa pelan, dia bangkit dari kasur lebih dulu. Tangannya mengulur tepat di depan Laskar.

"Gue janji ga ngapa-ngapain lo. Ayo mandi."

Melihat rawut wajah itu yang terlihat sungguh-sungguh membuat Laskar menerima uluran tangan Antares.

Tangan mereka saling bertaut seraya memasuki kamar mandi. Namun tanpa Laskar ketahui, bibir merah itu tersenyum miring.

***

Cleo menatap Karissa yang sedang berdandan dengan tersenyum simpul. Gadis itu tengah menguncir rambutnya dengan gaya kuncir kuda.

"Bagus ga sih gue di kuncir kaya gini?" Tanya Karissa dan melihat Cleo dari cermin.

"Bagus kok, elo selalu cantik."

"Masa sih? Boong ya."

"Crush gue selalu cantik." Bisik Cleo namun Karissa bisa mendengarnya. Karissa mengulum bibirnya menahan rasa malunya.

"Gombal banget anjir."

"Di bilang ga percaya." Cleo memutar bola matanya seraya kembali fokus membaca majalah.

"Masak-masak dirumah Laskar jam berapa?"

"Katanya sih jam 9."

Karissa melihat jam dindingnya. Sekarang sudah pukul 8.30.

"Yuk ah berangkat sekarang."

"Kuyyy."

***

Lelaki manis itu tengah mengeringkan rambutnya dengan hair dryer. Dia telah siap, tinggal rambutnya yang masih agak sedikit basah.

Megan melihat Ardhan yang tengah sibuk mengeringkan rambutnya tersenyum pelan. Kakinya mulai mendekati lelaki manis itu.

Dipeluknya Ardhan dari belakang, bibirnya mencoba untuk mengirup aroma parfume yang Ardhan semprot di tengkuk lehernya.

"Geliii." Ardhan memiringkan kepalanya akibat sentuhan hidung yang mengenai lehernya.

"Aku kangen."

"Semalem kan kita ngobrol sambil pelukan, ga cukup?" Keluh Ardhan yang kembali mengeringkan rambutnya.

𝗕𝗥𝗢𝗠𝗔𝗡𝗖𝗘 ? (𝗠𝗘𝗚𝗔𝗡 𝗫 𝗔𝗥𝗗𝗛𝗔𝗡) 𝗦𝗘𝗟𝗘𝗦𝗔𝗜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang