Megan tertidur setelah pergelutan antara dia dan Ardhan. Gelut bukan karena naninu, tapi Megan dipukuli habis-habisan oleh Ardhan pakai bantal.
Bola matanya menatap sebal pada lelaki yang sedang tidur itu. Dia heran kenapa otak Megan begitu bodoh dan mesum yang membuatnya malu bercampur kesal setengah mati. Padahal Megan lagi sakit, mengheran. batinnya.
Ardhan menuruni anak tangga ketika mendengar suara bell. Tangannya membuka handle pintu dan menampilkan Geng Calz serta Karissa dan Cleo.
"Sayanggggg." Karissa menghampiri Ardhan lebih dulu dan merangkul tangannya.
"Hai sayang, kamu ikut kesini?"
"Iya dong, mau jenguk Megan."
"Gue bawa buah-buahan nih." Antares memberikan plastik putih pada Ardhan, dan lelaki itu menerimanya.
"Ayo masuk."
"Kok Megan bisa sakit? Perasaan kemaren baik-baik aja." Ujar Moreo seraya makan eskrim cornettonya.
"Kata dia kemaren itu ngerasa ga enak badan tapi di biarin gitu aja, kirain dia ga bakal sakit eh ternyata sekarang tumbang." Jelasnya seraya menaruh plastik di atas meja tamu.
"Yaudah gue mau ke kamar dulu." Antares menggenggam tangan Laskar dan menariknya, sedangkan Laskar hanya terdiam dan menerima semua perilaku Antares.
"Tumben si Laskar ga ngamuk?" Bingung Ardhan.
"Karena Ares lebih pemaksa." Ujar Aiden dan menyusulnya, hendak menggenggam tangan Moreo namun Moreo menghindar. Aiden mengela nafas pelan. Wajahnya terlihat murung.
"Sayang aku jenguk Megan dulu." Ujar Karissa dan merangkul pinggang Cleo.
"Mau jenguk crush gue."
"Iye-iyeee sana." Ardhan membawa buah-buahan itu ke dapur, dia ingin mencucinya dan mengkupas untuk Megan
***"Sorry ganggu lo tidur."
Megan mengibaskan tangannya, pertanda dia tidak masalah dengan kedatangan para sahabatnya. Antares duduk disebelah Megan, tangannya memegang dahinya.
"Masih panas."
"Tapi gue udah mendingan."
"Iyalah yang ngerawat kan Ardhan." Karissa menaikan halisnya dan menatap Megan. Sedangkan lelaki itu mendengus karena malu.
"Yeuuu bangsul." Antares menoyor kepala itu dengan pelan.
"Cepet sembuh ya Gan, biar bisa kumpul-kumpul lagi di kantin." Ujar Cleo dengan senyuman manisnya.
"Besok juga sembuh kok, tenang aja." Jawabnya dan tersenyum lebar.
"Syukur kalo lo udah mendingan Gan, yaudah gue mau turun mau minta buah ke Ardhan." Moreo pergi meninggalkan kamar dan di susul oleh Cleo.
"Ikut gembul." Cleo merangkul tangan Moreo.
Laskar pun bangkit dari kursi "Gue juga, hehe." Laskar segera pergi dari sana sebelum tangannya di tarik oleh Antares.
Kini hanya ada Megan, Karissa, Antares dan juga Aiden.
Karissa yang melihat Aiden terlihat murung menyerenyit dahinya "Kenapa lo Den? Murung bener kaya buaya ga dikasih makan." Celetuknya membuat Megan dan Antares langsung melihat Aiden.
Aiden mengela nafasnya, "Gue bingung." Keluhnya.
Antares menepuk bahu besar itu "Kenapa lo? Cerita sama kita."
"Moreo... Moreo lagi ngehindarin gue."
"Tumben?" Megan mengambil bantalnya dan di taruh di pahanya, menyamankan tangannya di atas bantal.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗕𝗥𝗢𝗠𝗔𝗡𝗖𝗘 ? (𝗠𝗘𝗚𝗔𝗡 𝗫 𝗔𝗥𝗗𝗛𝗔𝗡) 𝗦𝗘𝗟𝗘𝗦𝗔𝗜
Teen Fiction❛❛𝐁𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐝𝐮𝐚 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐦𝐚𝐧𝐢𝐬 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢𝐩𝐮𝐧. 𝐌𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐛𝐫𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞. 𝐘𝐚 𝐛𝐫𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞. 𝐌𝐚𝐬𝐚 𝐬𝐢𝐡 𝐛𝐫𝐨𝐦𝐚...