Ardhan melirik sinis kepada seseorang yang kini sedang bediri tepat dihadapannya. Sungguh ingin sekali Ardhan meninju lelaki tinggi dan mempunyai wajah songong itu.
"Mana janji lo?"
Ardhan membuang muka, jujur sangat merutuki permintaan dari musuhnya. Sayang sekali saat itu Ardhan sedang tidak beruntung.
"Gue ga bisa."
"Laki-laki sejati itu harus menepati janjinya, lagian kalo lo ga mau..-" Lionel menjeda perkataannya. Lelaki putih dan berambut plontos itu tersenyum miring. Memberikan tanda jika Ardhan sangat fatal untuk menolak ajakannya.
"Calderioz bakal di olok-olok disekolah, lo mau geng lo jadi bahan bullyan?"
sialll, batinnya.
"Gue tanya sama lo, kenapa lo pengen banget ngedate sama gue? Lo suka ama gue?"
Lionel mendekati Ardhan satu langkah, bola matanya terus menatap lelaki yang lebih pendek darinya itu.
"Pantes aja Megan over protektif sama lo, ternyata kalo diliat-liat lo cantik juga ya."
Ardhan berdecih tidak menyangka dengan kata-kata konyol dari Lionel.
Dia mabok kecubung atau apasi anjing. Batinnya.
"Gue tetep ga mau pergi sama lo, cari cewek atau cowok yang lain aja sana."
"Oke kalo lo ga mau, sebagai gantinya gue mau ngedate sama Karissa gimana? Deal?"
Ardhan muak, dengan cepat dia mencengkram kerah sekolah Lionel. Wajah manisnya kini terlihat mengeras menahan amarahnya. "Jangan pernah sentuh pacar gue!" Ujarnya penuh penekanan.
"Oh ternyata lo masih normal, gue kira lo udah belok sama Megan."
"Lo yang belok, mau ngedate sama gue goblok!"
"Cuma ke elo kok."
Ardhan tidak habis pikir, Lionel sungguh sangat menyebalkan.
"Jangan buang waktu gue Dan, lo tinggal pilih Karissa atau elo sendiri."
Ardhan melepaskan cengkramannya, dia mengusap wajahnya dengan kesal. Tidak mungkin dan tidak akan pernah sudi memberikan Karissa untuk Lionel, tapi jika dia pergi dengan Lionel bagaimana dengan Megan? Jika ketauan Ardhan bakal habis, entah kenapa firasaat Ardhan mengatakan dia bakal habis di tangan Megan.
"Satu."
"Oke. Gue ngedate sama lo."
"Gitu dong baby, lama amat cuma milih doang. Gue tunggu di basecame Wolves jam 5 sore, ingettt jangan telat."
Lionel meninggalkannya dengan senyuman kemenangan sedangkan Ardhan mengela nafas, ingin rasanya dia menghilang dari bumi ini.
"Tolongin Ardhan mamaaaaaa." Rengeknya.
***
"Lo habis darimana?" Tanya Megan khawatir ketika melihat Ardhan yang kini sedang tersenyum kecil kearahnya.
"Toliet terus tadi juga ketemu Karissa."
"Oh, yaudah ayo pulang."
"Lo duluan aja ya, gue mau nganterin Karissa pulang dia ga bawa mobil soalnya."
Megan mengela nafas, ada rasa tidak suka mendengar Ardhan yang memperdulikan Karissa, namun dia segera menepis pikiran egoisnya bagaimanapun juga Karissa adalah kekasihnya Ardhan.
"Yaudah lo hati-hati, gue pulang duluan."
Ardhan melambaikan tangannya, setelah dilihatnya sudah tak terlihat punggung Megan dengan cepat dia segera menghampiri Karissa yang pasti sudah menunggunya di kantin sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗕𝗥𝗢𝗠𝗔𝗡𝗖𝗘 ? (𝗠𝗘𝗚𝗔𝗡 𝗫 𝗔𝗥𝗗𝗛𝗔𝗡) 𝗦𝗘𝗟𝗘𝗦𝗔𝗜
Teen Fiction❛❛𝐁𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐝𝐮𝐚 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐦𝐚𝐧𝐢𝐬 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢𝐩𝐮𝐧. 𝐌𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐛𝐫𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞. 𝐘𝐚 𝐛𝐫𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞. 𝐌𝐚𝐬𝐚 𝐬𝐢𝐡 𝐛𝐫𝐨𝐦𝐚...