Ingkar Janji (end)

27.5K 2.8K 238
                                    

Ardhan menerima pesan dari kekasihnya, memberitahu jika Cleo kini baik-baik saja. Ardhan menoleh kembali ke rumah sakit, dia benar-benar tidak bisa untuk masuk kesana, tanpa di sadari ingatan buruknya kembali berputar diotaknya dimana sang adik mengalami kecelakaan yang begitu parah dan meninggal dunia tepat di Rumah Sakit. Rasa sesak mengampiri dadanya, tangannya menepuk-nepuk dadanya dengan cukup kencang. Berlama-lama di sini membuat ingatannya semakin terekam jelas dan semakin membuatnya perih dan sesak.

Ardhan bangkit dari kursinya, dia memutuskan untuk pulang kerumah Ibunya. Tinggal disana untuk sementara waktu sepertinya lebih baik.

"Hiks."

Suara tangis lolos di bibir kecoklatan merahnya, mengingat kejadian beberapa menit yang lalu dimana Cleo sakit gara-gara ulahnya, dan dimana Megan yang kembali membentaknya.

Tidak, ini bukan salah Megan wajar jika lelaki tinggi itu marah terhadapnya, jika dia ada di posisi Megan pun mungkin akan melakukan hal yang sama.

Tapi ada rasa kesal yang menghampiri benaknya, jika Megan menganggap perjuangannya hanya sebatas main-main itu salah, Ardhan telah melakukan yang terbaik bahkan dia yang begitu repot memilih menu, dekorasi dan alunan musik romantis untuk Megan dan Cleo.

Ardhan mengusap pipinya. Dia tidak boleh menangis hanya karena Megan. Dia laki-laki berotot dan pandai bela diri, dia harus kuat. Tapi sekuat apapun Ardhan menahannya, satu tetes air mata tetap terjun bebas dari sarangnya. Entah kenapa hatinya selalu sakit jika Megan menyakitinya.

***

Megan mencari sosok manis yang dicarinya, namun nihil. Dia sama sekali tidak melihat Ardhan. Nafasnya memburu dengan perasaan yang kalut, dengan cepat merogoh saku celananya dan menelpon Ardhan. Tapi sayang, Ardhan sama sekali tidak mengangkatnya.

"Arghhhhh sialan!" Desisnya dengan kesal, dia ingin meninju dinding rumah sakit namun ditahannya. Dia ingin marah, marah kepada dirinya sendiri.

"Maafin gue Dan." Lirihnya.

***

Cleo dan Karissa menoleh kearah pintu ketika pintu itu terbuka. Kedua gadis cantik itu melihat wajah Megan yang kusut, Cleo merasa tidak enak, setelah dia mendegar semua yang di ceritakan oleh Karissa.

"Lo udah ketemu Ardhan?" Tanya Cleo dengan hati-hati.

Megan menggeleng pelan.

"Ardhan ga ada?" Tanya Karissa sedikit terkejut.

Megan hanya mengangguk kecil.

"Gue ga enak banget sama Ardhan, Sa. Dia pasti ngerasa ga enak banget sama gue, walaupun dia emang nyebelin tapi gue tau hati dia baik dan ga enakan orangnya."

"Ini bukan salah lo Cleo, ini salah gue. Sekali lagi maafin gue ya."

Cleo memeluk tubuh itu dari samping "Ga, ini kesalah pahaman aja. Lo sama Ardhan ga salah apa-apa, okay?" Cleo mengelus bahu itu dengan lembut.

"Megan, lo pulang aja. Gue bentar lagi dijemput sama sopir dan Karissa ikut gue naik mobil. Lo harus temuin Ardhan dan minta maaf sama dia, kasian Ardhan. Gue ga mau kalian berantem-berantem gini." Kalo berantem stock asupan buat mood gue gada, kapal gue ga boleh karam, lanjutnya dalam hati.

Megan mengangguk, tangannya mengelus sebentar puncak kepala itu. "Sekali lagi maafin gue ya. Maafin gue juga Sa."

***

Megan segera keluar dari mobilnya dan melangkah cepat memasuki apartemennya, mencari Ardhan yang siapa tahu sudah pulang.

Namun nihil, lelaki itu sekali lagi dan lagi tidak nampak di rumahnya. Tidak ingin mencari tanpa arah tujuan, Megan segera menelepon Laskar.

𝗕𝗥𝗢𝗠𝗔𝗡𝗖𝗘 ? (𝗠𝗘𝗚𝗔𝗡 𝗫 𝗔𝗥𝗗𝗛𝗔𝗡) 𝗦𝗘𝗟𝗘𝗦𝗔𝗜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang