Pagi itu anak kelas 12 IPS 5 sedang berkumpul di lapangan sekolah, mereka tengah siap untuk pelajaran olahraga. Matahari yang terik membuat lelaki manis itu berkeluh, bibirnya cemberut merasakan hawa panas yang menyerang tubuhnya.
"Panas banget sih hari ini." Kesalnya dan itu membuat Megan menoleh kearah Ardhan. Kakinya melangkah mendekatinya.
Tangan besar itu memegangi kedua bahu Ardhan, dan ditariknya untuk semakin mendekat ketubuhnya.
"Masih panas?"
Ardhan mematung, dia mengejap-ngejapkan matanya bahkan dia menelan salivanya dengan susah payah. Dengan pelan dia mendongkak dengan mata yang sedikit menyipit akibat sinar matahari yang terik.
"Masih, butuh kipas."
"Kalo kipas ga ada. Pake udara alami aja ya." Kekehnya dengan cepat meniup leher Ardhan. Ardhan berjengit dia memiringkan kepalanya akibat geli.
"Geli anjir hahahaha. Cukup-cukup." Ardhan memegangi kedua pipi Megan dan mencoba menutup bibirnya yang masih ingin memberi angin buatan itu. Sedangkan Megan masih terus menggodainya dengan bibir yang dimanyunkan.
"Kinda sus."
Megan dan Ardhan segera menoleh kearah Aiden dan Moreo yang baru sampai ke lapangan sambil bergandeng tangan dengan santainya.
"Ngaca lo anying!" Kesal Ardhan dan mendengus pelan kearah mereka berdua.
Megan mengela nafas, "Lo bukan lagi kinda sus, tapi emang ambigay." Ujarnya dan merangkul Ardhan dengan lembut. Emang ga ngaca si bapak Megan.
"Lepasin tangan gue." Kesal Moreo dan mencoba untuk melepaskan tangannya.
"Ga mau, udah nyaman pegangan." Aiden mempoutkan bibirnya.
"Gue lagi marah sama lo Den, males banget ingkar janji ga beliin gue eskrim rasa green tea."
"Pulang sekolah, gue janji beliin lo dua eksrim sekaligus. Jangan ngambek lagi dong ya ya ya."
Moreo menahan senyumnya ketika melihat Aiden yang begitu memohon padanya, ga kuat lihat bromancenya yang begitu lucu, dengan pasrah Moreo mengangguk kecil.
"RES! ANJING BALIKIN SEPATU GUEE!!
Ke empat orang itu menatap Laskar yang sedang mengejar Antares, pasalnya Antares sedang membawa sepatu milik Laskar.
"Gue bakal balikin kalo lo mau ikut ajakan gue." Antares menggoyangkan sepatu yang di pegangnya dengan senyuman meledek.
Laskar mengela nafas, dia mencoba mengatur nafasnya yang memburu.
"Iya! Gue ikut."
"Janji dulu. Soalnya lo tukang boong."
"Ya astagaaaa Res!! Sumpah iya gue ikut, tapi lo jemput gue." Keluhnya dan duduk di bawah, belum juga olahraga udah cape gegara Antares anjing, batin Laskar.
"Emang mau kemana sih?" Tanya Moreo.
"Mau sunmori." Jawab Laskar dan mengambil sepatu dari Antares, lelaki itu menampol tangan Antares dengan kesal sedangkan Antares hanya terkekeh dibuatnya. Menurutnya wajah Laskar sangatlah manis ketika sedang marah.
"Dih sunmori ga ngajak-ngajak, tai."
"Jangan salahin gue Dan, noh ketua geng!" Kesal Laskar.
"Udah lama juga kita ga sunmori, gimana kalo besok pagi-pagi atau ga sore?" Usul Megan.
"Boleh-boleh." Ujar Aiden.
"Ayo anak-anak kumpul! Berbaris, hey yang disana jangan bermesra-mesraan dulu. Sini kumpul sini!" Ujar Pak Dito yang melihat ke enam muridnya yang seperti sedang pacaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗕𝗥𝗢𝗠𝗔𝗡𝗖𝗘 ? (𝗠𝗘𝗚𝗔𝗡 𝗫 𝗔𝗥𝗗𝗛𝗔𝗡) 𝗦𝗘𝗟𝗘𝗦𝗔𝗜
Teen Fiction❛❛𝐁𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐝𝐮𝐚 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐦𝐚𝐧𝐢𝐬 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢𝐩𝐮𝐧. 𝐌𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐛𝐫𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞. 𝐘𝐚 𝐛𝐫𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞. 𝐌𝐚𝐬𝐚 𝐬𝐢𝐡 𝐛𝐫𝐨𝐦𝐚...