Yang masi anak kicik diharap jangan baca ya wankawan. Soalnya jujurly ini agak mengintim sesuai judul ada kode 18+
***
Ardhan menatap dirinya di cermin dengan ekspresi yang aneh. Otaknya kembali mengingat pertama kali dia memakai baju Megan yang kebesaran. Bola matanya mengejap jengkel, sungguh aneh sekali menggunakan kemeja kebesaran milik Megan walaupun dia pernah menggunakannya tetap saja terasa aneh.
TOK! TOK!
"Cepet napa Dan. Pengen liat."
Ardhan mendelik menatap tajam pintu coklat itu "BENTAR!" Teriaknya kesal.
Gedoran pintu terhenti, mungkin Megan terkejut dengan teriakannya. Membuat Ardhan tersenyum tipis. Di teriakin aja ciut, batinnya
Ardhan mengela nafas pelan, dengan sekali tarik membuka pintu kamar mandi. Megan yang terkejut semakin terkejut melihat penampilan Ardhan yang begitu manis menurutnya.
Rambut ikalnya berantakan, bibir merah kecoklatan itu terlihat mengkilap akibat di basuh oleh air, anting kecil yang selalu menempel disana nambah kesan manis yang dimiliki Ardhan serta tubuh Ardhan yang telihat begitu mungil karena tenggelam oleh baju miliknya.
"Manis banget." Bisiknya dengan lirih, bola mata itu tak henti memperhatikan Ardhan dari atas sampai bawah.
Melihat Megan yang tidak kedip memandangi tubuhnya membuat Ardhan tersenyum jail. Dengan jenakanya, dia menjauhi Megan dengan gerakan tubuh yang menggoda.
"Masa sih Mas Megan?"
Tubuh Megan berdesir hebat, dia mendekati Ardhan dengan seolah-olah terkena hipnotis. Ardhan kembali menjauhi lelaki tinggi itu dengan sengaja.
Ardhan terhenti dan menutup bibir Megan dengan telunjuk tangannya "Noooo Mas, ga bole nakal."
"Inget perjanjian tadi, kalo aku kalah cuma pake baju ini aja ga ada yang namanya di grepe-grepe!"
Megan mengela nafas "Sekali ini aja ya?"
Ardhan berjengit "Sekali apanya?"
"Perkosa kamu."
"HEH!"
"Bercanda-bercanda." Megan mengamit tangan Ardhan dan menariknya keluar kamar. Ardhan merasa heran namun dia tetap mengikuti kekasihnya, toh berontak juga buat apa yang ada nanti beneran di perkosa gimana?
"Tutup matanya."
"Hah?"
Megan menoleh kebelakang, menarik tangan Ardhan untuk membuat posisi lelaki manis itu ada di depannya. Jemari besar miliknya menutupi kedua mata Ardhan dari belakang.
"Ish mau ngapain sih?" Kesal Ardhan, pikiran buruknya mulai membayang. Dia takut jika Megan menjailinya dengan prank hantu atau sebagainya.
"Tenang aja, aku ga bakal yang aneh-aneh sayang." Bisiknya tepat di telinga Ardhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗕𝗥𝗢𝗠𝗔𝗡𝗖𝗘 ? (𝗠𝗘𝗚𝗔𝗡 𝗫 𝗔𝗥𝗗𝗛𝗔𝗡) 𝗦𝗘𝗟𝗘𝗦𝗔𝗜
Teen Fiction❛❛𝐁𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐝𝐮𝐚 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐦𝐚𝐧𝐢𝐬 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢𝐩𝐮𝐧. 𝐌𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐛𝐫𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞. 𝐘𝐚 𝐛𝐫𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞. 𝐌𝐚𝐬𝐚 𝐬𝐢𝐡 𝐛𝐫𝐨𝐦𝐚...