N E W C H A P T E R - Kehidupan Baru WenRene.

380 46 5
                                    

Berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan Wendy dan Irene merelakan tidur malam mereka demi menjadi orang tua siaga untuk ketiga anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan Wendy dan Irene merelakan tidur malam mereka demi menjadi orang tua siaga untuk ketiga anaknya. Untungnya, Wendy ini tipikal Ayah dan suami yang bertanggung jawab, sangat. Jadi, Irene tidak terlalu khawatir dengan ini semua.

Nilai lebihnya, Wendy sudah langsung bisa menggendong bayi-bayi mereka. Tetapi, jangan memberikan tugas memandikan anak, karena Wendy tidak bisa melakukan hal itu. Kalau hanya untuk mengganti popoknya saja, Wendy tentu bisa.

Jam menunjukkan pukul 01.00 WIB tengah malam, tetapi WenRene masih betah terjaga karena 3 bayi kembar mereka tiba-tiba terbangun.

"Kamu kalo ngantuk, tidur aja Wan, mereka juga udah tidur kok," ucap Irene dengan pelan, bermaksud agar tidak mengganggu tidur bayi-bayi mereka.

Irene tersenyum kecil kala melihat Wendy yang terlihat menahan kantuk. Di sisi lain, ia juga merasa kasihan melihat sang suami yang harus begadang bersamanya. Padahal, Wendy hari ini ada jadwal bertemu dengan Papih Son di kantor pagi-pagi sekali. Tapi, lelaki itu bersikukuh untuk menemaninya, ikut membantu menenangkan bayi-bayi mereka. Karena jika bayi mereka salah satunya menangis, maka kedua saudara kembarnya akan mengikuti jejak bayi pertama yang terlebih dulu menangis tadi. Sungguh merepotkan bagi pasangan muda WenRene, tapi keduanya tetap menjalaninya dengan senang hati.

"Tungguin lima menit lagi, takutnya mereka bangun lagi ntar," jawab Wendy sambil mencoba menahan rasa kantuknya.

Wendy menguap, Irene melirik dari samping dengan masih menggendong salah satu bayi mereka setelah memberikan ASI nya.

Sebenarnya, Wendy sudah tidak bisa menahan rasa kantuknya, tapi ia tetap memaksa agar tidak tertidur di sela-sela dirinya yang sedang menemani Irene. Ia tidak ingin Irene repot sendiri nantinya.

"Wan... mending kamu tidur deh."

"Hng?" Wendy tersentak kaget, ia hampir saja tertidur tadi. Namun, setelah mendengar suara Irene, ia langsung kembali terjaga.

"Tidur Wan, kamu tidur aja sana. Ntar pagi katanya udah ada janji sama Papih kan?"

"Beneran gakpapa? Tapi, ntar kalo si kembar kebangun gimana? Aku nggak mau kamu kerepotan sendiri, Bae."

"Iyaa sayang... aku gakpapa kok, udah sana tidur. Kasian kamunya, jangan terlalu maksain diri, sayang."

Sebelah tangan Irene terangkat untuk mengusap pelan pipi Wendy, tak lupa menampilkan senyumnya untuk meyakinkan Wendy jika ia baik-baik saja. "Percaya deh, mereka udah tidur pules kok ini, tinggal mindahin yang lagi aku gendong aja."

Wendy ikut tersenyum saat melihat Irene yang menampilkan senyuman manisnya padanya. Lalu ia sedikit mencondongkan tubuh guna mencium kening Irene, cukup lama. Hingga Irene memejamkan matanya untuk beberapa saat, menikmati ciuman hangat penuh perasaan yang Wendy berikan pada dirinya seorang.

"Good night... love you, Momma Joohyun~"

* * *

"Wan! Kan udah dibilang pakein minyak telon dulu ih! Biar anget badannya," omel Irene.

Keluarga BAE-SON jadi BESAN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang