Bag 33; Jalan-jalan.

445 41 0
                                    

Pagi hari telah menjelang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari telah menjelang. Saatnya untuk dua anak manusia yang sedang dimabuk cinta itu bangun dari tidur panjang mereka. Namun sepertinya, hal itu sangat sulit dilakukan keduanya karena 'pergulatan' mereka semalam.

Ya, akhirnya yang dinantikan Wendy telah tiba. Eh! Bukan hanya Wendy, tapi juga Irene. Momen yang dinantikan WenRene akhirnya terwujud kemarin malam. Dan itu membuat keduanya begadang hingga dini hari tadi.

Hal ini tentu tak dapat disia-siakan oleh Wendy, setelah kemarin sore Irene mengatakan jika siap memilikki bayi dengannya. Sekembalinya mereka ke penginapan, Irene terlebih dulu mengambil 'barang' pemberian Mamahnya untuk dipakainya di malam spesial tadi malam.

Flashback

Dengan langkah gugup dan menahan rasa malu, Irene keluar dari kamar mandi dengan menggunakan lingerie. 'Sesuatu' yang diselipkan oleh Mamah Bae kemarin adalah sebuah lingerie seksi. Benar-benar seksi, hingga menunjukkan lekukkan tubuh Irene. Dan itulah sebabnya kenapa Irene harus menahan malu seperti sekarang.

'Seksi banget, sumpah!' batin Irene sambil menutup kedua matanya rapat.

"Sayang, kamu udah man-" ucapan Wendy terpotong setelah lelaki itu melihat penampilan Irene yang keluar dari kamar mandi. Begitu seksi, pikirnya.

"-di..." lirih Wendy menatap Irene tak berkedip.

Irene menundukkan kepalanya malu saat ditatap begitu intens oleh sang suami. Oh ayolah, ini merupakan pengalaman pertama untuk Irene, berpakaian seperti ini juga kali pertama seumur hidupnya. Terlebih ia memakai di depan seorang lelaki, yang pastinya adalah suaminya sendiri. Maka dari itu Irene merasa gugup bercampur malu dibuatnya.

"Wow..." decak kagum Wendy melihat pemandangan terindah untuk pertama kali dalam hidupnya.

"Ja-jangan diliatin gitu, aku kan malu," cicit Irene lirih dengan kepala yang masih tertunduk.

Wendy terkesiap, lalu ia tersenyum menatap Irene. Lelaki itu beranjak dari duduknya untuk menghampiri Irene yang masih betah berdiri di tempatnya.

"Hei, kenapa nunduk terus? Aku suamimu, Bae~"

"Iya tau, tapi kan tetep aja," jawab Irene pelan, bahkan terdengar seperti sebuah gumaman di telinga Wendy.

Wendy tersenyum, ia memerhatikan sang istri mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Melihat Irene sedekat ini membuat tubuhnya semakin merespon dengan tak sabaran. Ada yang sudah 'tegang' di bagian privasinya.

Dengan susah payah Wendy menelan ludahnya. Matanya tak berkedip menatap tubuh Irene yang bagian dalamnya samar-samar terlihat oleh matanya. Sungguh pemandangan yang menyegarkan matanya. Ini adalah pertama kalinya bagi Wendy (untuk melihat secara langsung). Eh!

Jarak WenRene sudah dekat, kemudian Wendy mengangkat wajah Irene agar menatapnya. "You're beautiful, as always," kata Wendy pelan dan tepat di wajah Irene.

Keluarga BAE-SON jadi BESAN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang