Terhitung 2 hari ini Wendy jarang sekali bertemu dengan Irene setelah kejadian di mana dirinya menyaksikan momen yang tak terduga di kelas Irene. Bahkan seolah seperti menjauh dari gadis itu. Memberikan jarak agar keduanya tak sering beradu muka. Pesan dari Irene juga tak sering ditanggapi seperti biasanya olehnya.
Sebenarnya, Wendy masih bingung. Apakah kejadian dua hari yang lalu itu benar-benar nyata? Ataukah hanya halusinasinya saja? Atau apakah dirinya hanya bermimpi?
Sekeras-kerasnya Wendy mencoba menghapus bayangan raut kebahagiaan Irene, tetap saja wajah itu selalu terlintas di benaknya dengan tanpa permisi.
Seperti sekarang ini, Wendy yang sedang fokus dengan tugasnya di kamar, jadi tidak dapat konsentrasi karena dibayang-bayangi oleh si gadis Bae. Mungkin ia kualat karena tak segera merespon dan sadar akan perasaan Irene padanya.
"Bodo amat lah sama tugas, kerjain ntar aja. Maen dulu, buntu otak gue gara-gara si Joohyun muter-muter di kepala mulu, udah kayak gasing, sumpah!" gerutu Wendy mengacak asal rambutnya.
Sebelum keluar kamar, ia meraih ponselnya lalu berjalan menuju ruang keluarga untuk bermain Playstation.
"Mamih pasti belum pulang," gumamnya sambil menuruni anak tangga.
Kaki Wendy belum sampai di lantai bawah, sudah berpapasan dengan mamihnya yang tiba-tiba datang.
"Eh, Wannie? Kebetulan, itu di ruang tamu ada si Joohyun. Temuin gih, Mamih mau bikin cemilan dulu."
"Mamih? Tumben udah pulang?" tanya Wendy bingung sambil membuntuti sang ibu menuju dapur.
"Udah pulang dari tadi keleus. Kenapa? Nggak suka Mamih pulang cepet? Balik lagi nih."
"Dih apaan sih, gitu aja ngambek," jawab Wendy. "Ya nggak kenapa-kenapa sih Mih, seneng aja kalo ada Mamih di rumah," imbuhnya tersenyum manis.
Jessica melirik sekilas ke tempat sang anak. "Halah, bisaan aja modusnya. Pasti ada maunya nih..." Wendy tersenyum menanggapi ucapan sang mamih.
"Tante Sic— eh, Wannie??"
Perhatian Jessica dan Wendy kini tertuju pada seseorang yang sedang berdiri menghadap mereka. Dan hal itu membuat tubuh Wendy terasa kaku seketika. Irene sampai lupa akan tujuannya untuk menemui Jessica itu mau apa. Ini semua karena lelaki di samping Jessica, Son Wendy atau Son Seungwan.
"Wan?!" senggol Mamih di lengan sang anak yang hanya diam.
Wendy menoleh kaget. "Itu si Joohyun manggil kamu, malah bengong ih. Gimana sih, samperin sana!" suruh Jessica pada anak lelaki satu-satunya itu.
"H-hai, Hyun..." sapa Wendy gugup dengan tersenyum kaku.
"Hai juga, Wan."
'Si Wannie kenapa sih? Kok aneh banget, nggak kayak biasanya. Mana ilang-ilangan mulu 2 hari ini,' batin Irene menatap Wendy lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga BAE-SON jadi BESAN [✔]
FanfictionCerita ini beda dengan cerita-ceritaku sebelumnya. Mungkin aku akan pakai bahasa yang tidak baku/campur di sini. Rasa lokal muehehe Semoga suka🤗❤ Terdapat kata-kata kasar di dalamnya. Mohon maaf sebelumnya.🙏 Judul lain : ❝ Tetanggaku, besanku.❞ Ca...