4 bulan kehamilan Irene . . .
Waktu cepat berlalu dan kini perut Irene sudah terlihat semakin membuncit. Ini tentu merupakan sebuah anugerah sekaligus kebahagiaan tersendiri bagi pasangan WenRene dan keluarga mereka.
Semenjak Irene diketahui telah hamil pun, keluarga terdekat selalu mewanti-wanti agar calon anggota keluarga baru komplek Sovel tersebut tumbuh dengan baik dan sehat di dalam rahim Irene.
Sebenarnya, baik Wendy ataupun Irene juga tidak menyangka jika mereka berdua dianugerahi calon bakal anak mereka dengan secepat ini. Dan Irene pun akhirnya berniat untuk cuti dari kuliahnya. Entah ia akan cuti atau mengundurkan diri, tergantung pilihan Irene nantinya. Tapi, untuk sekarang Irene akan mengambil cuti kuliahnya, demi merawat janin yang telah tumbuh di rahimnya.
"Hyunnie, ati-ati loh... jangan terlalu cepet jalannya ih!" teriak Mamah Bae yang melihat Irene berjalan sedikit cepat.
"Aku baik-baik aja, Mamah...~ apasih, heboh banget."
Seperti pagi-pagi sebelumnya saat Irene tengah mengandung anak pertama, kini aktivitas paginya diisi dengan jalan-jalan keliling komplek.
Tiffany menyusul Irene, lalu digandengnya lengan Irene dengan posesif. Membuat Irene mendesah panjang melihat sikap over protective sang Mamah.
"Pelan-pelan aja pokoknya, janin kamu ini baru dikasih nyawa di usia kandungan yang segini. Jadi, kamu kudu ati-ati," ceramah Tiffany pada Irene.
"Iyaah... Nenek Miyoung, bawel deh..." jawab Irene sambil terkekeh kecil.
Hanya dengan menyebut Mamahnya 'Nenek' saja sudah membuat Irene ingin tertawa. Ah, akhirnya Mamahnya sadar dengan umurnya. Setelah anaknya lahir nanti, tidak akan ada yang bisa menyainginya dalam bidang fashion. Mungkin saja seperti itu.
"Selamat pagi, Nyonya Bae dan Nyonya Muda Son. Lagi jalan-jalan berdua aja nih?"
"Eh, Pak Siwon," ramah Tiffany sambil menunjukkan eye smile nya. "Iya nih, Pak... nganterin Joohyun jalan-jalan biar lancar nanti pas lahiran," sambungnya.
"Wah... bagus itu. Dijaga baik-baik kandungannya, saya do'akan lancar sampai dedek bayinya keluar ya..." ucap penjaga perumahan yang bernama Siwon itu.
Tiffany dan Irene mengangguk dengan tersenyum manis. Membuat jantung Siwon berdetak tidak menentu. Padahal hanya senyuman yang didapat, tapi kenapa seperti sedang berlari mengitari komplek itu?
"Makasih, Pak Siwon. Kita berdua duluan ya, Pak. Monggo~" ramah Tiffany saat berpamitan dengan pak satpam tampan, Siwon.
* * *
6 bulan kehamilan Irene . . .
"Terima kasih, Dok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga BAE-SON jadi BESAN [✔]
Hayran KurguCerita ini beda dengan cerita-ceritaku sebelumnya. Mungkin aku akan pakai bahasa yang tidak baku/campur di sini. Rasa lokal muehehe Semoga suka🤗❤ Terdapat kata-kata kasar di dalamnya. Mohon maaf sebelumnya.🙏 Judul lain : ❝ Tetanggaku, besanku.❞ Ca...