Bag 29; Malam Pertama.

522 50 7
                                    

Ini sudah terhitung 2 jam sudah Wendy dan Irene saling terdiam dengan pikirannya masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini sudah terhitung 2 jam sudah Wendy dan Irene saling terdiam dengan pikirannya masing-masing.

Saat ini keduanya sudah berada di dalam kamar hotel, tempat istirahat mereka berdua. Dan ini merupakan kado dari kedua orang tua mereka. Menginap di salah satu hotel berbintang di kamar VVIP untuk dua hari ke depan.

Tentunya, para orang tua serta penghuni Sovel lainnya turut menginap di hotel ini. Mereka memakai kamar yang tak jauh letaknya dari kamar WenRene berada. Tetapi, mereka hanya check-in untuk satu hari di sana.

"Ekhem!" Wendy berdehem. Sekedar mengusir rasa canggung di antara keduanya.

Tubuh Irene sempat tersentak kaget kala mendengar deheman Wendy yang tiba-tiba. Ia mendadak kembali gugup.

"Umm... ka-kamu... ng-nggak ganti baju, H-Hyun??" tanya Wendy terbata dengan tangannya yang sesekali mengusap tengkuknya.

"Oh? A-ah, y-ya... a-aku ma-mau ke kamar mandi dulu," jawab Irene yang juga terbata, tapi diucapkan dengan cepat saat di akhir kalimatnya.

Setelah berkata demikian, Irene beranjak dari duduknya di sofa. Ia berjalan cepat menuju kamar mandi dengan gaun pengantin yang masih menempel di tubuhnya. Baik Wendy maupun Irene memang masih memakai pakaian pengantin mereka, belum berniat untuk mengganti pakaian karena mengalami kecanggungan di antara keduanya.

Bagaimana tidak canggung? Mereka baru kali ini ditinggal berdua seperti sekarang. Benar-benar hanya berdua dan di satu ruangan yang sama. Terlebih, hari ini adalah hari di mana keduanya yang sudah berganti status menjadi 'pasutri muda baru'.

*klek

Irene mengunci pintu kamar mandi dengan posisinya yang menempel pada pintu kamar mandi tersebut. Ia mencoba menormalkan detak jantungnya yang berdegub lebih kencang dari biasanya.

"Apa dari keluargaku ada yang punya riwayat penyakit jantung? Kenapa detak jantungku cepet banget gini?? Oh Tuhan..." gumam Irene sambil menyentuh dadanya yang sebelah kiri.

Irene berbalik, kini ia menatap pantulan dirinya di cermin besar yang ada di kamar mandi hotel tersebut.

Diamati lama-lama pantulannya dengan pikiran dan perasaan yang campur aduk.

'Malam pertama ya? Apa kayak gini yang dirasain sama semua pengantin baru di luar sana?? Kenapa jadi berasa aneh,' monolog Irene dalam hati.

Kepala Irene menggeleng cepat, ia menghilangkan pikiran-pikiran absurd nya yang secara mendadak terlintas di benaknya. Lalu ia kembali fokus ke tujuan awalnya di dalam kamar mandi, yakni berganti pakaian serta mandi tipis-tipis. Badannya terasa lelah, sekaligus lengket karena keringat.

"Eh? Ini lepasin gaunnya gimana??" gumam Irene dengan raut wajah kebingungan saat kedua tangannya tidak menemukan resleting atau apalah itu di gaun yang ia pakai.

Keluarga BAE-SON jadi BESAN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang