Bag 3; Arisan Ibu-Ibu Komplek.

679 78 21
                                    

Hari ini merupakan hari yang paling ditunggu oleh ibu-ibu komplek di Sovel's Townhouse

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini merupakan hari yang paling ditunggu oleh ibu-ibu komplek di Sovel's Townhouse. Kenapa? Coba tebak. Kalau ada yang menjawab karena hari shopping se-komplek, kalian salah. Bagi mereka, shopping setiap hari pun tidak masalah. Jadi, tidak ada hari spesial untuk mereka keluar berbelanja barang-barang bermerek. Kalau bosan di rumah, ya sudah mereka akan keluar bersama untuk bersenang-senang dengan shopping.

Yang benar yaitu, ada arisan bulanan yang diselenggarakan di komplek elit sana. Arisan yang terbilang cukup mewah karena ini arisan berlian. Di mana arisan ini dipelopori mama Bae Tiffany dan mamih Son Jessica awalnya, yang akhirnya disetujui oleh ibu-ibu lainnya di sana.

"Halo, Tiff? Gimana? Hari ini jadi di mana arisannya?"

"Tunggu bentar ya, Jess. Aku lagi poop, ntar telfon lagi ya, bye!"

Sambungan telepon terputus sepihak oleh Tiffany, di mana ia yang sedang asyik menjalankan kegiatan tetapnya di pagi hari.

Jessica menatap kesal ponselnya, kedua alisnya menyatu dengan memberikan ekspresi jijik.

"Dih, nggak ada akhlak. Ditelfon malah lagi berak, dasar Tippalay," gerutu Jessica kesal.

Setelahnya, Jessica memilih untuk mandi dan berendam untuk merilekskan pikirannya. Urusan Tiffany dan tentang arisan, itu nanti saja, bisa diatur.

"Ah, leganya...~" gumam Jessica saat tubuhnya sudah terendam di air hangat dalam bathub yang sudah berselimut busa-busa sabun.

* * *

"Eh, Wen, kayaknya gue udah suka deh sama cewek," celetuk Seulgi.

Wendy menoleh kaget, ia terkejut dengan pernyataan dari Seulgi. "Maksud lo? Jadi, selama ini lo nggak suka sama cewek gitu?" tanyanya memasang muka bodoh.

Seulgi melirik malas ke arah Wendy, apa-apaan dengan pertanyaan yang diajukan Wendy itu. Memang ia homo? Demi baling-baling bambu Doraemon, mata Seulgi kalau disuguhi pemandangan wanita cantik, pasti tak akan menolak. Apalagi kalau wanita itu punya lekuk tubuh sempurna bak gitar Spanyol, ia akan betah memandanginya.

"Sialan lo! Gue masih normal ya, Wen... gila aja gue nggak suka sama cewek," jawab Seulgi kesal.

"Makanya kalo ngomong itu yang bener, biar nggak salah paham yang denger. Gue nggak salah dong."

"Terserah! Bodo amat! Tau gitu gue nggak cerita ke elo."

Seulgi masih kesal dengan sahabat di depannya ini, Wendy. Bagaimana mungkin sahabatnya itu mengira jika dirinya tidak menyukai seorang wanita. Pernyataan bodoh darimana itu datangnya? Dasar Wendy sinting! Pikir Seulgi.

Keluarga BAE-SON jadi BESAN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang