EPISODE 03 🐉 : WHY ME?

2.8K 344 9
                                    

Minho lalu tak sengaja mendongkakan wajahnya pada pria yang tengah duduk di atas singgasana itu.

Tatapan mereka beradu, namun hanya beberapa saat sebelum Juyeon menyentil tangan Minho lalu dia kembali menunduk.

"Dia Lee Minho adik mu?" Tanya Pria itu dengan suara beratnya. Juyeon menunduk memberikan hormat.

"Iya benar yang mulia" kata Juyeon.

Nampaknya pria itu menghela napas, dia lalu menatap ke arah sekeliling.

"Karena anda sudah menemukan calonnya, maka pernikahan akan segera di lakukan untuk melanjutkan pewaris dari kerajaan ini" seseorang mengatakan itu dengan cepat.

Ternyata itu adalah sang raja terdahulu, dia saat ini menatap putra kebanggaannya.

"Kalian siapkan semuanya" kata sang raja singkat. Minho sebenarnya tidak mengerti apa yang mereka bicarakan.

"Seo Changbin, Jaga calon ratu ku dengan baik" kata pria itu.

(Kita pakek ratu aja ya gais)

"Baik Yang mulia" kata pria dengan nama Seo Changbin itu.

🍃🍃🍃

Flashback

Semua menteri benar-benar sibuk dalam ruangan rapat.

"Raja sekarang sudah berusia 28 tahun, kapan beliau akan menikah dan memiliki keturunan?" Pertanyaan itu keluar dari Menteri Perdagangan, Kim Moonbin.

"Dia benar, kita harus melanjutkan pewaris dari kerajaan ini" tambah sang menteri Keuangan.

Semua nampak terdiam, mereka kebingungan bagaimana cara membuat raja segera menikah.

"Hmmm" suara itu membuat semua orang di sana terdiam. Chan datang dengan penuh wibawa ke sana.

"Yang mulia" Semua orang menunduk memberikan hormat pada pria itu. Chan tersenyum lalu dia duduk di tempatnya. Setelah pria itu masuk nampak suasana sangat sepi.

"Kenapa kalian diam? Lanjutkan saja diskusinya aku akan mendengarkannya" kata pria itu.

"Yang mulia, maaf saya lancang bertanya kepada anda. Tapi kerajaan ini membutuhkan penerus, kapan anda akan menikah Yang mulia?" Tanya Kim Moonbin dengan ketakutan.

Chan nampak tersenyum mendengarkan apa yang pria paruh baya itu katakan.

"Pertanyaan yang bagus, aku senang jika ada yang sangat peduli dengan nasib kerajaan ini di masa depan" kata Chan sambil tersenyum miring pada pria itu.

"Aku akan menikah saat waktunya nanti" jawab pria Bang itu.

"Yang Mulia, saran kami agar anda segera menggelar acara pernikahan tahun ini" Menteri Kesehatan mulai membuka suara.

Chan Amat terkekeh mendengar semua saran itu. Jujur saja pria itu masih belum ingin menikah sekarang.

"Baiklah jika kalian memaksa, aku membaca di buku silsilah keluarga kerajaan. Setiap keturunan raja biasanya menikah dengan keluarga dari klan Kim atau Lee. Dan keluarga itu harus dari bangsawan kerajaan kita. Antara klan Kim dan Lee berselingan pada setiap keturunan. Nenek ku adalah bangsawan dari keluarga Lee dan ibu ku bangsawan dari keluarga Kim, jadi yang akan aku nikahi adalah bangsawan dari keluarga Lee" jelas Chan pada mereka.

Seketika semua orang yang ada di sana menoleh satu sama lain.

"Yang mulia mohon maaf, karena dalam kerajaan ini keturunan keluarga Lee hanya Menteri Pertahanan Lee Juyeon, jadi apakah calon permaisurinya tidak boleh dari keluarga bangsawan lainnya?" Tanya Moonbin.

Ini adalah Pertanyaan yang Chan tunggu, dia tahu dari keluarga Lee hanya Juyeon saja yang bersisa, dan dia tidak bisa menikahi seorang menteri. Chan memang sangat Jenius bisa menghindari acara pernikahan itu .

"Aku menginginkan kemurnian dari penerus kerajaan ini. Karena tidak ada calon, maka kita tunda saja dulu" jelas Chan.

Semua orang yang ada di ruangan rapat itu berbisik satu sama lain. Chan terkekeh dalam hatinya sekarang.

Namun semua orang terkejut melihat Juyeon berdiri dari tempat duduk.

"Yang mulai Maafkan saya menyela, saya ingin mengatakan bahwa saya masih memiliki seorang adik laki-laki" Mendengar hal tersebut membuat Chan membulatkan matanya.

"Bukanlah semua keluarga mu sudah tidak ada? Jangan mengada-ngada Menteri Lee" kata salah satu dari mereka.

"Saya mengatakan yang sebenarnya, adik saya sekarang ada di desa bersama nenek saya. Saya menitipkan dia di sana karena saya tidak mampu mengurusnya saat ayah dan ibu kami meninggal" jelas Juyeon sambil menunduk.

"Siapa nama adik mu Menteri Lee?" Chan mengatakan itu sambil menatap pria itu tajam.

"Lee Minho, yang mulia" jawab Juyeon.

"Panglima Seo, pastikan apa yang Menteri Lee katakan adalah benar. Cari dia dan bawa dia ke hadapan ku" kata Chan dengan tegasnya pada pria itu.

Off
🍃🍃🍃

Juyeon hanya bisa diam saat Minho terus bertanya padanya setelah pulang dari Istana.

"Kakak jawab kak" kata pria manis itu pada Juyeon. Namun Juyeon hanya diam.

"Aku akan kembali ke Istana Minho, kau diam di sini ya. Penjaga akan menjaga mu di sini jadi jangan khawatir" kata Juyeon lalu dia langsung pergi dari sana.

Minho menghela napas sambil menatap ke arah halaman rumah masa kecilnya itu.

"Kenapa sangat tiba-tiba?" Gumam Minho sambil menatap dedaunan yang terjatuh.

Malam pun tiba, Minho masih menunggu kedatangan sang kakak. Dia masih ingin alasan dari kakaknya.

"Tuan cuaca agak dingin, masuklah ke dalam jangan sampai anda sakit" seseorang mengatakan itu saat melihat Minho masih berjalan-jalan di halaman.

Minho menghela napas, dia kemudian memanggil pria itu.

"Tuan siapa nama mu?" Tanya Minho pada pria itu.

"Saya Seo Changbin panglima perang dari kerajaan ini" kata pria itu sambil memberikan hormat pada Minho.

"Changbin ya, jangan terlalu formal biasa saja" ujar Minho saat melihat pria itu sangat hormat padanya. Jujur saja Minho merasa tidak enak.

"Maafkan saya Tuan, tapi anda adalah calon istri raja" jelas pria itu. Minho memutar bola matanya, dia lalu mengangguk paham.

"Apa kau tahu sesuatu?" Tanya Minho pada pria itu.

"Apa yang Tuan ingin  tanyakan?" Tanya Changbin pada pria manis itu.

"Kenapa aku calonnya?" Tanya Minho pada pria kekar itu.

"Karena anda dari keluarga Lee" jawab Changbin singkat. Mendengar itu Minho masih belum puas, dia sangat ingin alasan yang lengkap.

"Terus apa lagi?" Tanya Minho sambil menaikan salah satu alisnya. Changbin nampak kebingungan, jujur saja dia tidak mengerti tentang silsilah anggota kerajaan. Karena Changbin sangat jarang berada di Istana. Biasanya dia selalu ada di medan perang atau di tugaskan untuk menjaga keamanan kerajaan.

"Maafkan saya Tuan, saya kurang tahu" jawab pria itu.

"Minho kenapa kau masih berada di sini? Cepat masuk" Juyeon tiba-tiba terlihat dari gerbang pintu. Tatapan pria itu terlihat dingin tidak seperti dulu, Minho merasa aneh dengan kakaknya itu sekarang.

"Kakak" pria manis itu berusaha untuk mendekat tapi Juyeon menghentikannya

"Sudah aku bilang masuk" kata Juyeon. Pada akhirnya Minho harus menurut dan masuk ke dalam.

TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

YES, MAJESTY! | BANGINHO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang