Minho menunduk mendengarkan itu, bagaimana dia akan menjelaskannya pada Chan.
"Minho ini demi kerajaan dan demi yang mulia" jelas wanita itu. Minho benar-benar tidak berdaya saat ini, dia kemudian mengangguk mengiyakannya.
"Aku harap semua beres sebelum peperangan dilaksanakan Minho" ujar Wanita itu. Minho berusaha untuk pasrah lalu dia mengangguk pelan.
"Apa yang harus aku lakukan? Siapa yang cocok menjadi penggantiku?" Gumamnya, dia benar-benar cemas saat itu.
"Yang Mulia Minumlah obat terlebih dahulu" ujat Hyunjin pada pria itu. Minho terlihat kacau saat itu.
"Kami tahu anda sedih, tapi tolong jangan seperti ini yang mulia" Hyunjin dan Yongbok mengatakan itu sambil duduk di depan Minho dengan wajah sedihnya.
"Aku benar-benar tidak berguna sekarang, bagaimana ini? Aku mengecewakan semua orang" Minho kembali menangis. Kedua pria itu langsung memeluk Minho saat itu juga.
"Biarpun anda nanti tidak menjadi ratu, kami akan selalu bersama yang mulia" ujar mereka sambil menenangkan Minho.
Dua hari setelah itu Minho sudah mulai menerima apa yang terjadi. Dia saat itu sudah mulai memikirkan siapa yang cocok untuk menggantikannya.
"Dulu yang mulia dekat dengan siapa saja?" Tanya Minho pada Hyunjin dan Yongbok.
"Setahu saya, Nona Jimmie sangat dekat dengan yang mulia dan mereka hampir dijodohkan dulu" kata Yongbok. Minho mengangguk kemudian dia kembali memikirkan wanita itu.
"Aku rasa dia wanita yang cocok, dia juga berbakat dan lebih baik dari aku" gumam Minho.
"Tuan Lee ingin bertemu dengan yang mulia" kata seseorang dari luar pintu.
"Kakak? Biarkan dia masuk" ujar Minho. Lalu pintu itu terbuka.
Dia memberi hormat pada Minho.
"Duduk kak" ujar Minho. Pria itu kemudian duduk di depan meja pria itu.
"Saya mendengar kabar buruk itu, bagaimana keadaan yang mulia saat ini?" Tanya Juyeon pada sang adik.
"Aku baik-baik saja, tapi pasti kau sudah mendengar berita itu kak" kata Minho sambil menunduk.
"Lalu apa yang anda akan lakukan?" Tanya Juyeon.
"Aku akan mundur dari posisi ratu" kata Minho. Juyeon menghela napas panjang.
"Baiklah jika itu keputusan yang mulia saya akan mendukungnya. Tapi yang yang mulia harus menjaga perasaan yang mulia raja" jelas Juyeon.
Malam itu Minho menunggu kedatangan Chan ke sana. Memang waktunya sudah agak lewat dari biasanya. Dan dari saat Minho jatuh Chan tidak pernah ke sana.
"Pasti dia sangat kecewa" gumam Minho. Karena merasa pria itu tidak kunjung datang, Minho memutuskan untuk tidur.
"Aku harap semua akan berjalan dengan baik nanti" gumamnya sebelum memejamkan mata.
Minho terkejut saat merasakan seseorang tengah mengusap rambutnya. Saat dia membuka matanya, Chan ada di sana tengah memandangi dirinya.
"Kau belum tidur rupanya" kata Chan saat melihat mata Minho terbuka.
"Kemarin dan dua hari yang lalu kenapa kau tidak datang?" Tanya Minho sambil menatap wajah pria itu. Chan tersenyum lalu dia mengusap rambut pria itu lagi.
"Hmm aku selalu datang, tapi saat aku tidur" jelas pria itu. Minho lalu berusaha untuk duduk.
"Kau tidak bohong kan?" Tanya Minho dengan mata berkaca-kaca. Chan mengangguk pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES, MAJESTY! | BANGINHO✔
FanfictionBANGINHO FANFICTION NOTE: Sebelum baca wajib follow aku author dulu !! Minho benar-benar tidak menyangka, hidupnya akan berubah 180 derajat setelah menikah dengan pria itu. Remake drakor Mr. Queen tapi alurnya gak sama persis kok. WARNING ⚠️ -Konten...