EPISODE 06 🐉 : BEHAVE

2.3K 320 4
                                    

"Hmm apakah permainannya bisa dibatalkan yang mulia?" Minho dengan ragu menanyakan hal tersebut.

Terlihat tatapan sang raja berubah mendengar itu.

"Tidak bisa" jawab Chan singkat sambil menatap ke arah kartunya. Minho memukul kepalanya. Kenapa dia bisa mengatakan hal tadi, jadinya dia yang susah.

"Aku akan menang" gumam Minho.

"Jadi kau tidak mau tidur dengan ku?" Tanya Chan, Minho terdiam dia lalu pura-pura tidak mendengar apa yang pria itu katakan.

"Yang Mulia sekarang giliran anda" kata Minho. Chan lalu menatapnya sinis, lalu dia mengeluarkan kartunya.

Akhirnya moment yang Minho tunggu-tunggu datang, dia berhasil memenangkan permainan terakhir itu.

"Aku sengaja kalah untuk mu" kata Chan sambil merapikan kartu itu. Minho menggeleng pelan, dia lalu mengambil mangkuk tinta itu dan mencoleknya dengan jari telunjuknya.

"Karena yang mulia kalah, aku akan menggambar di wajah anda" kata Minho dengan penuh semangat. Dia bahkan mendekat dan memegang bahu pria itu dengan salah satu tangannya.

Chan meneguk salivanya saat melihat wajah manis pria itu dengan jarak dekat. Mata besar dengan bulu mata lentik itu membuatnya terpesona.

Sampai pada akhirnya tatapan mereka bertemu. Minho langsung menjauh dari pria itu.

"Maaf Yang Mulia" kata Minho sambil menunduk. Chan memegang dadanya entah kenapa, dia lalu bangun dan keluar dari sana.

"Bagaimana ini? Apa dia akan memanggil pengawal dan akan memasukan aku ke penjara?" Ujar pria manis itu sambil menatap kepergian pria itu.

🍃🍃🍃

Chan berusaha menenangkan dirinya di luar sana. Tiba-tiba tubuhnya bergetar dan dia sangat gugup.

"Aku kenapa?" Gumamnya. Wajah pria itu masih terbayang di kepalanya. Namun seseorang memanggilnya dari belakang.

"Yang mulia, apa ada salah?" Tanya Changbin sambil memberikan hormat pada pria itu. Chan berusaha menormalkan dirinya.

"Tidak ada, aku hanya merasa kepanasan di dalam" kata Chan datar. Changbin lalu menunjuk ke arah pipinya.

"Apa yang terjadi pada wajah anda Yang Mulia?" Tanya Changbin sambil berusaha menahan tawa. Dia membelalakan matanya sambil memegang pipinya. Chan baru ingat tadi Minho mengoleskan tinta itu di wajahnya.

"Hmm ini, aku hanya terlalu bersenang-senang tadi" kata Chan lalu dia pergi dari sana.

Di sisi lain Minho masih menatap ke arah jendela. Dia melihat di luar tidak segelap tadi. Dia juga menatap ke arah jam tua itu. Rupanya sudah hampir jam 5.

"Apa aku sudah boleh tidur?" Gumamnya.

"Tapi di mana yang mulia?" Dia kembali memikirkan pria itu. Karena terlalu mengantuk dia kemudian memutuskan  untuk naik ke ranjang itu dan tidur di sana.

Setelah puas berjalan-jalan Chan kembali ke tempat Minho. Saat pria itu masuk dia melihat Minho sudah terbaring lelap di atas kasur itu.

Chan berjalan ke sana, dia lalu duduk di atas ranjang itu sambil menatap wajah polos pria manis itu.

"Dari mana tadi?" Tanya Minho seketika membuka matanya. Chan lalu menutup mulut Minho dan berbaring di samping pria itu.

"Sssttt ada penjaga di luar, jika mereka mendengar kita belum tidur maka mereka akan kecewa" bisik pria itu.

"Yang Mulia semalam mengatakan tidak boleh tidur kan?" Tanya Minho pada pria itu, jujur saja dia tidak mengerti.

"Malam ini sebenarnya malam pertama kita, tapi aku rasa sangat sulit bagimu. Apalagi kau tidak mengenal ku sama sekali. Aku hanya ingin membuat mu nyaman" bisik Chan. Minho lalu mengangguk pelan.

YES, MAJESTY! | BANGINHO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang