"Dia sangat marah padaku, apa yang harus aku lakukan sekarang?" Kata Minho sambil mengusap air matanya.
"Anda harus meminta maaf pada yang mulia secara langsung. Katakan bahwa anda menyesal dan tidak akan melakukannya lagi" saran Yongbok. Minho lalu mengangguk dan memeluk kedua pria itu .
"Aku rasa kau sudah mulia mahir" kata ibu ratu pada Minho. Pria manis itu menunduk sambil tersenyum saat dipuji.
"Terima kasih ibu" jawab Minho. Setelah itu wanita itu mendekatkan bibirnya ke telingan Minho.
"Bagaimana programnya? Apa sudah berjalan?" Tanya wanita itu. Seketika membuat Minho terkejut. Dia menggeleng pelan.
"Yang Mulia raja mengatakan padaku, katakan dia ingin menundanya dulu. Karena anda masih muda. Tapi aku sudah sangat ingin memiliki cucu" kata wanita itu. Mendengar itu membuat Minho merasa tidak enak.
"Maafkan aku ibu" kata Minho.
"Jika belum siap tidak apa nak" wanita itu mengusap bahu pria manis itu.
"Terima kasih ibu" kata Minho. Wanita itu kemudian mengambil sebuah buku untuk Minho.
"Ini bawa, bacalah dengan diam-diam. Ini persiapan sebelum konsepsi semuanya ada di sini. Jangan beritahu siapapun jika aku yang memberinya pada mu" bisik wanita itu. Minho dengan polosnya mengambilnya dan menyembujikannya di dalam bajunya.
"Bagus nak, silahkan istirahat yang cukup. Aku akan selalu menantikan kabar baik dari mu" kata wanita itu.
"Itu yang mulia raja" kata Hyunjin saat melihat raja tengah duduk di depan kolam itu sambil menikmati aliran air kolam.
"Yang Mulia lakukanlah, lebih cepat lebih baik" kata Yongbok. Minho mengangguk lalu dia berjalan ke sana.
"Yang Mulia" panggil Minho pada pria itu. Chan menoleh dengan tatapan dinginnya.
"Apa yang membuat mu ke mari?" Tanya Chan. Minho meneguk salivanya, dia benar-benar gugup saat ini.
"Jika memang tidak ada pergilah, aku sangat sibuk sekarang" Chan mengusir Minho dari sana.
🍃🍃🍃
Ini kalima kalinya Minho berusaha meminta maaf pada pria itu. Dia memberanikan diri untuk menemui Chan ke kamarnya.
"Yang Mulia Ratu ingin bertemu dengan anda" Jisung mengatakan itu pada Chan yang tengah membaca buku.
"Suruh dia pergi" kata Chan. Dengan langkah ragu Jisung keluar dari sana.
"Yang Mulia Ratu maaf tapi yang mulia tidak bisa bertemu dengan anda saat ini" kata pria itu. Minho menjadi sangat kecewa.
"Tolong biarkan aku masuk, aku hanya akan bicara sebentar saja" kata Minho. Mereka menggeleng, kemudian pintu itu segera di tutup.
Dengan cepat Minho menerobos ke dalam sana saat mereka lengah.
"Yang Mulia Ratu apa yang anda lakukan?" Tanya Jisung saat melihat Minho sudah masuk ke dalam.
"Aku ingin bertemu dengan suami ku" kata Minho.
"Keributan apa ini?" Tanya Chan tiba-tiba datang ke sana. Semua orang memberikan hormat kecuali Minho.
"Cepat masuk!" Kata Chan pada pria itu dengan dingin.
Minho langsung masuk dan membuntuti pria itu. Chan terlihat kembali ke tempatnya tadi dan meneruskan kegiatannya.
"Yang Mulia Maafkan saya tadi, saya membuat keributan" Minho mengatakan itu sambil membungkuk.
"Sudah biasa seperti itu kan?" Tanya Chan kembali dengan nada dingin itu.
"Aku sangat sibuk cepat katakan alasan mu datang kemari" kata Chan. Minho menghela napasnya lalu dia bersimpuh di sana.
"Yang Mulia, aku sudah membuat kesalahan. Tolong Maafkan aku. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi" kata Minho sambil menunduk. Mendengar itu Chan bangun dan mendekat ke arah Minho.
Dia berdiri di depan pria manis itu sambil menatapnya dari atas.
"Itu saja?" Tanya Chan. Lalu Minho mendongkakan kepalanya menatap wajah pria itu.
"Maaf aku telah mengecewakan mu, aku sangat malu. Tolong Maafkan aku yang mulia" dengan cepat mata itu berkaca-kaca.
Chan menghembuskan napas panjang, lalu dia menjongkok dan menatap pria itu.
"Kau akan memaafkan aku kan?" Tanya Minho pada Chan. Anggukan itu membuat Minho lega.
"Minho, aku tahu sangat sulit melepaskan orang yang kau cintai. Aku tidak masalah jika kau belum memiliki perasaan pada ku. Tapi saat ini kau bukan hanya istri ku, kau adalah Ratu kerajaan ini dan kau membawa nama keluarga mu. Jika kau ketahuan aku tidak tahu harus melakukan apa. Jadi tolong jangan membahayakan diri mu" jelas Chan sambil mengusap air kata pria itu.
Minho lalu memeluk pria itu, dia menangis di pelukan hangat milik Chan.
"Maafkan aku" kata Minho.
Karena terlalu lama menangis membuat Minho menjadi letih dan dia terlelap di pelukan pria itu. Chan masih mengusap lembut punggung pria itu.
"Sebenarnya aku tidak tega marah seperti itu pada mu" kata pria itu. Dia kemudian membawa tubuh pria itu ke kasur dan membaringkannya di sana.
Chan mengusap wajah bengkak itu, dia benar-benar merasa bersalah sudah membuat Minho menangis seperti itu.
"Sebaiknya aku tidur di sofa saja" kata Chan. Tapi belum dia bangun lengannya dipeluk oleh Minho.
"Hmmm jangan pergi" pria itu mengigau sambil menangis. Chan terkekeh melihat itu, benar-benar sangat manis.
Akhirnya dia tidur di samping pria itu.
🍃🍃🍃
"Bagaimana yang mulia?" Tanya Hyunjin dan Yongbok saat melihat Minho kembali ke kamarnya pagi itu.
"Untung saja masalah ini sudah selesai" kata Minho sambil mengelus dadanya. Mendengar itu Hyunjin dan Yongbok begitu berbahagia.
"Tolong siapkan aku air hangat, aku ingin berendam" kata Minho lalu dia masuk ke dalam.
Tiga bulan kemudian.......
"Yang Mulia ini sudah tiga bulan setelah pernikahan tapi aku belum mendengar kabar baik dari kalian" pria itu menanyakan itu pada sang anak.
"Kabar apa maksud ayah?" Tanya Chan sambil meminum teh yang ada di cangkir itu.
"Aku membicarakan cucu saat ini" ujar pria itu kesal.
"Aku sudah mengatakan pada ibu, apa dia tidak memberitahunya pada ayah?" Tanya Chan pada pria itu.
"Dia tak ada memberitahu apapun padaku" ujar pria itu kebingungan. Sambil menghela napas Chan menurunkan cangkirnya.
"Aku ingin menunda itu sampai tahun depan ayah" kata Chan dengan santai. Tiba-tiba salah satu alis pria itu terangkat.
"Kenapa seperti itu? Lalu kapan kalian punya anak?" Tanya pria itu kesal.
"Minho masih muda ayah, aku takut jika terjadi apa-apa saat dia mengandung di usia muda. Dan sejujurnya kami belum memiliki rasa satu sama lain" jelas Chan dengan jujur pada sang ayah. Jika dengan ayahnya dia tidak bisa menyembunyikan sesuatu.
"Ayah mengerti, tapi dulu ibu mu dan aku juga seperti itu. Bahkan ibu mu mengandung di usia 17 tahun" kata pria itu. Chan menghela napas, dia tak tahu harus membujuk pria itu dengan apa.
"Chan kau yang memilihnya, jadi berusahalah. Ini bukan demi keluarga tapi keturunan kita dan kerajaan. Pewaris harus dilahirkan sesegera mungkin. Dan ingat umur mu sudah sangat matang untuk menjadi seorang ayah" jelas pria itu. Chan menghela napas kemudian mengangguk.
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
YES, MAJESTY! | BANGINHO✔
FanfictionBANGINHO FANFICTION NOTE: Sebelum baca wajib follow aku author dulu !! Minho benar-benar tidak menyangka, hidupnya akan berubah 180 derajat setelah menikah dengan pria itu. Remake drakor Mr. Queen tapi alurnya gak sama persis kok. WARNING ⚠️ -Konten...