Minho masih terjaga di malam itu, dia benar-benar tidak merasa tenang sekarang. Entah apa yang akan dia lakukan besok, Minho menjadi sangat takut.
Kreet
Suara gagang pintu yang dibuka membuat Minho seketika terkejut.
"Kau masih belum tidur?" Tanya Juyeon memeriksa adiknya itu. Minho terdiam, tiba-tiba mata besar itu berkaca-kaca.
"Kenapa menangis?" Juyeon kemudian mendekat ke sang adik. Minho nampak diam dan hanya menatap kakaknya itu.
"Minho jangan menangis" Juyeon mengusap air mata itu dari pipi sang adik. Minho langsung menghamburkan tubuhnya pada sang kakak, dia menangis dipelukan kakaknya.
"Minho" panggil Juyeon dengan halus sambil mengusap rambut si manis.
"Kakak kenapa berubah?" Tanya Minho sambil menangis tersedu-sedu.
"Maaf Minho, tapi saat ini banyak sekali yang aku pikirkan. Jadi aku tidak bisa menjaga mu seperti dulu" jelas Pria itu sambil berusaha menenangkan adiknya.
"Kau mengerti kan Min? Adikku sudah besar sekarang jadi jangan menangis lagi" Juyeon kembali membujuk Minho. Akhirnya pria manis itu berhenti menangis dan melepaskan pelukannya pada Juyeon.
"Nah karena menangis mata mu jadi bengkak kak" kata Juyeon mencoba menggoda pria itu.
"Kakak kenapa aku harus menikah dengan raja? Aku bahkan tidak mengenali dia dan tidak pernah bertemu. Kenapa sangat tiba-tiba?" Tanya Minho pada pria itu. Juyeon nampak menghela napas.
"Minho aku yakin ini tidak akan mudah bagi mu, tapi ini sudah menjadi silsilah dari keluarga kerajaan. Kau tahu kan Marga Kim dan Lee adalah 2 marga tertinggi setelah marga raja. Jadi untuk memurnikan keturunan salah satu marga Kim atau Lee akan menjadi istri raja" jelas Juyeon.
(Karangan author aja ya gais, jangan terlalu dipikirkan)
Minho terdiam mendengarnya, tapi dia belum sepenuhnya bisa menerimanya.
"Minho Keluarga Lee sekarang di kerajaan ini ada kau dan aku saja. Jadi aku mohon kau jangan melakukan hal yang tidak-tidak Minho, ini demi kedua orang tua kita dan leluhur kita. Biarpun kau tidak menerimanya tapi kita harus tetap menghormati tradisi dan leluhur kita yang terdahulu" jelas Juyeon lagi. Minho akhirnya mengangguk pasrah.
🍃🍃🍃
"Tuan Menteri Lee, kami ditugaskan untuk membawa Tuan Lee Minho ke Istana hari ini" kata Seo Changbin sambil memberikan hormatnya pada Juyeon. Minho meneguk salivanya, dia benar-benar belum siap pergi ke sana.
"Kakak" kata Minho ragu. Juyeon menggeleng pelan lalu dia menepuk pundak sang adik.
"Kau akan baik-baik saja, pergilah bersama mereka" kata Juyeon sambil tersenyum.
Minho hanya bisa menatap ke kanan dan ke kiri, jujur saja Istana itu sangat besar dan mewah. Pria manis itu hanya menurut ke mana dia di bawa sekarang.
Semua orang menunduk memberikan hormat pada Minho, Minho hanya tersenyum canggung tidak tahu ekspresi apa yang harus dikeluarkan.
Sampailah dia di sebuah balai yang berada di pinggir danau. Ada beberapa dayang dan Kasim di saja yang sudah menunggu pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES, MAJESTY! | BANGINHO✔
FanfictionBANGINHO FANFICTION NOTE: Sebelum baca wajib follow aku author dulu !! Minho benar-benar tidak menyangka, hidupnya akan berubah 180 derajat setelah menikah dengan pria itu. Remake drakor Mr. Queen tapi alurnya gak sama persis kok. WARNING ⚠️ -Konten...