EPISODE 33 🐉 : NEWBORN

2.2K 230 1
                                    

Minho melihat gerak-gerik Seungmin agak aneh. Dia terlihat seperti orang yang agak tidak normal sangat berbeda dengan orang yang dia kenal dulu.

"Aku rasa kau sakit Seungmin" kata Minho dengan ragu. Kemudian pria itu menatap ke arah pria manis itu.

"Aku baik-baik saja, saat bersama mu aku akan baik-baik saja" kata pria itu kemudian dia mendekat ke arah Minho.

Seungmin duduk di bawah kursi yang pria itu duduki sekarang. Dia kemudian menyandarkan kepalanya ke paha pria itu.

"Setelah kita keluar dari kerajaan ini, kita akan hidup bahagia bersama Minho selamanya" kata pria itu. Mendengar itu Minho mengheleng pelan.

"Aku tidak bisa Seungmin, aku tidak mencintai mu lagi" kata Minho dengan jujur.

"Hai! Kau pasti terpaksa bersama pria itu kan? Jadi lupakan dia, cinta pertama mu akan bersama dengan mu" kata Seungmin dengan mata marahnya.

Minho sudah tidak tahu harus mengatakan apa lagi pada Seungmin. Jujur saja dia sangat lelah saat itu.

"Arhhh" tiba-tiba Minho menjerit saat merasakan perutnya mulia kencang dan sakit.

"Seungmin tolong sakit, bawa aku kembali" kata Minho sambil menahan sakitnya.

"Tidak! Kau bohong, aku ingin meningalkannya aku kan? Tidak bisa Minho. Biarkan saja dia mati" kata Seungmin. Minho menggeleng, apalagi saat itu kedua tangannya diikat. Dia tidak bisa bebas jadinya.

"Tolong Seungmin perut ku sakit sekali hiks" Minho menangis sambil mengatakan itu. Namun Seungmin masih diam saja.

"Kau pasti bohong, kau bilang kau akan melahirkan 1 bulan lagi kan" kata Seungmin sambil tersenyum miring.

Dua jam berlalu, semakin lama Minho merasakan nyeri yang amat hebat. Dia sudah lelah untuk menangis karena Seungmin sama sekali tidak percaya.

"Yang mulia tolong" Batin Minho, yang dia harapkan hanya pria itu sekarang ini.

"Arhhh tolong sakit" rintihan itu terdengar semakin kuat. Tapi untung saja hujan sudah mereka.

"Kita berangkat saja sekarang" kata Seungmin sambil melepaskan ikatan tangan Minho. Setelah dia langsung membawa pria itu bangun dan berjalan.

"Seungmin sakit, tolong aku" kata Minho sambil memegang perutnya.

Plak

Tamparan itu mengenai pipinya, Seungmin kembali kehilangan kesadaran.

"Kenapa kau tidak bisa menurut Minho? Ayo jalan ikut saja pada ku" kata Seungmin sambil menarik tangan pria itu.

"Jika kau macam-macam aku akan membunuh mu dan bayi mu itu" Minho menangis mendengar ancaman dari pria itu. Kenapa Seungmin bisa berubah seperti ini?

"Ahhh Seungmin aku tidak kuat lagi" kata Minho yang sudah mulai melemas. Dia benar-benar sudah sangat kesakitan saat itu, dia juga sudah sangat lelah berjalan.

"Cepatlah nanti orang kerajaan melihat kita" Seungmin berusaha membopong Minho. Tapi dia melepaskan pria itu saat sebuah panah meluncur di sampingnya.

"BERHENTI AKU BEDEBAH!!" Teriakan itu membuat Seungmin menoleh. Terlihat beberapa orang datang dengan menggunakan kuda.

"Sial padahal aku sudah diam-diam melewati hutan" kata pria itu, lalu dia kembali berusaha mengangkat Minho.

Pria manis itu sudah tersengal-sengal, matanya sudah hampir menutup.

"Minho ayo bangun, kita sudah ketahuan" kata pria itu. Tapi Minho sudah lemas.

Tiba-tiba tendangan itu mengenai Seungmin membuatnya terlampar jauh dari Minho.

"Minho kau baik-baik saja kan?" Chan langsung mendekat ke arah pria manis itu. Tapi Minho hanya diam saja.

"Cepat bawa dia kembali ke istana" Teriak Chan. Lalu beberapa prajurit membawa Minho.

"Kau!" Chan mendekat dan langsung memukul pria itu. Tapi Seungmin bisa menghindar saat ini. Dia juga langsung mengeluarkan belati sebagai alat melindungi diri.

"Jika aku tidak bisa memiliki dia, kau pun tidak bisa" senyuman pria Kim itu terlihat saat ini. Hal itu membuat Chan memanas.

"Aku akan membunuh mu" Chan langsung menarik pedangnya dan mengerakannya untuk menebas pria itu.

"Saat aku mati, Minho pun juga akan mati" Seungmin mengatakan itu dengan santai sambil tertawa. Chan terkejut saat mencium bau obat-obatan dari pria itu.

"Kau pecandu? Apapun yang kau katakan aku akan membunuh mu" kata Chan lalu memukuli pria itu sampai babak belur. Sampai Seungmin tidak bisa lagi berbuat apapun.

"Bersiaplah untuk mati" Chan mengambil mengeluarkan pedangnya ingin menebas tubuh pria itu.

"Chan! Jangan!" Teriakan itu terdengar dari belakang. Ternyata itu Minho yang berusaha mendekat ke arah mereka.

Pria itu nampak kesulitan untuk berjalan, dia juga seperti menahan sakit. Prajurit yang tadi akan membawa Minho berlari mengejarnya.

"Minho" panggil Chan saat itu itu sudah agak dekat.

"Tolong jangan bunuh dia hiks, hanya dia sahabat yang aku punya" pria itu menangis sambil mengatakan itu.

"Tapi dia berusaha menculik mu" kata Chan. Minho langsung menggeleng.

"Seungmin sedang sakit saat ini, dan itu semua karena aku. Jadi tolong arhh jangan" Minho roboh ke tanah sambil menegang perutnya itu.

Chan melempar pedangnya lalu dia mendekat ke arah Minho.

"Yang mulia tabib sudah datang" Teriak Seorang prajurit.

Chan terlihat benar-benar cemas melihat Minho yang sudah terbaring dengan kesakitan.

"Saya rasa bayinya akan lahir yang mulia" kata tabib itu setelah dia memeriksa keadaan Minho. Hal itu membuat Chan dan Minho kebingungan.

"Tapi kau mengatakan satu bulan lagi" ujar Chan. Dia masih memegang tangan milik Minho.

"Sepertinya perkiraannya meleset yang mulia" kata pria itu sambil menunduk.

"Baiklah lakukan apa yang mesti kau lakukan. Aku ingin ratu dan bayi ku selamat" kata Chan.






TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

YES, MAJESTY! | BANGINHO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang