EPISODE 31 🐉 : YOU

1.7K 230 21
                                    

Suasana benar-benar sangat canggung saat itu. Sampai hal itu membuat Minho menjadi tidak nafsu makan.

"Apa ada yang bisa saya bantu yang mulia?" Tanya Seungmin pada pria itu. Minho langsung menggeleng canggung.

"Apa kau bisa berbicara biasa saja pada ku? Terdengar sangat aneh" kata Minho. Seungmin tersenyum lalu dia mengangguk.

"Baiklah Minho jika itu yang kau kau" kata Seungmin.

Setelah beberapa lama, kecanggungan sudah mulai hilang. Kedua pria itu memainkan beberapa permainan kartu dan yang kalah selalu Minho.

"Sudah aku tidak mau bermain lagi" kata Minho kesal. Seungmin terkekeh, dia lalu membereskan kartunya.

"Arhh" Minho merasa tendangan itu kembali dia rasakan. Kali ini lebih keras dari biasanya hal itu membuat dia terkejut.

"Ada apa?" Tanya Seungmin panik. Minho menggeleng sambil mengusap perut buncitnya itu.

"Hmm kau sedang hamil, kau sangat mudah melupakan ku rupanya" hal itu membuat Minho menatap ke arah Seungmin.

"Apa yang kau katakan?" Tanya Minho mencoba memastikan Apa yang dia dengar.

"Tidak ada, coba aku rasakan" kata Seungmin lalu dia mendekat ke arah Minho. Minho mengambil tangan Seungmin lalu dia meletakannya di perutnya.

Seungmin fokus merasakannya, saat gerakan itu dia rasakan dia menatap ke arah Minho. Dan pandangan mereka menjadi beradu satu sama lain, Seungmin hendak mendekatkan wajahnya namun Minho berusaha untuk menjauh dari pria itu.

"Hmmm" Minho mendehem sambil mengambil tangan Seungmin tangan Seungmin dari perutnya dan menjauhkannya.

"Maafkan aku" kata Seungmin. Hal itu membuat suasana menjadi canggung lagi.

"Ayo kita lakukan hal lain saja" kata Minho untuk memecah keheningan.

Minho terkejut saat Seungmin mencuci kakinya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Minho pada pria itu.

"Aku bisa melakukan apapun untuk mu" kata Seungmin sambil tersenyum pada pria itu. Minho menjadi tidak enak  karena hal tersebut.


🍃🍃🍃

"Minho" panggil seseorang sambil menggoyangkan lengan pria manis itu. Saat dia membuka matanya, dia melihat Chan sudah ada di samping tempat tidurnya tersenyum pada Minho dengan manis.

"Kenapa kau sudah ada di sini?" Tanya Minho berusaha bangun.

"Kau tidak merindukan aku?" Tanya Chan sambil menaikan salah satu alisnya, pria itu nampak kesal.

"Bukan begitu" Minho tidak bermaksud membuat Chan marah. Dia mendekat dan langsung memeluk Chan saat itu juga.

"Mana bisa aku tidak merindukan mu" kata Minho sambil mengusapkan dahinya di dada bidang pria itu. Hal itu membuat Chan menjadi gemas.

Dia kemudian melepaskan pelukan si manis itu, tatapan mereka beradu satu sama lain. Chan memegang wajah milik Minho lalu dia langsung menautkan bibir mereka sedangkan kedua tangan Minho bergelantung di leher pria itu.

Semakin lama ciuman mereka semakin panas membuat posisi mereka sangat sulit dijelaskan.

Juyeon yang baru saja ingin memanggil mereka, berbalik keluar karena melihat adegan itu.

"Aku tidak ingin mati konyol" gumamnya sambil berbalik dan menutup mulutnya.

"Jangan merepotkan yang mulia lagi Minho" kata Juyeon sambil mengusap rambut milik Minho pelan. Pria manis itu tersenyum pada kakaknya.

"Kakak harus mengunjungi aku ke Istana setiap minggu" kata Minho. Juyeon dan Chan terkekeh pelan mendengar itu.

"Baiklah, yang mulia raja tolong jaga adik saya dengan baik" kata Juyeon menunduk memberikan hormat pada Chan.

🍃🍃🍃

"Kau akan ke sini nanti malam kan?" Tanya Minho saat mereka baru saja sampai di tempat Minho. Chan mengusap wajah pria itu.

"Semoga saja, tapi malam ini aku ada pertemuan penting" kata Chan. Mendengar itu Minho sebenarnya agak kecewa, namun bagaimana lagi Chan itu bukan hanya suaminya tapi dia adalah seorang raja juga, dia tidak bisa egois.

"Baiklah bekerjalah dengan baik" kata Minho berusaha menyemangati pria itu.

Malam itu benar-benar sangat berbeda. Suara ruangan anjing Minho dapat dengar malam itu. Dari luar juga tidak seramai biasanya.

"Hyunjin! Yongbok" panggil Minho pada kedua pelayannya. Tapi tidak ada jawaban.

"Apa mungkin mereka sedang makan?" Tanya Minho, dia lalu kembali melanjutkan membaca buku. Namun suara langkah kaki dia dengar dari luar lalu sambetan pedang terdengar.

"Hyunjin! Yongbok " panggil Minho lagi sambil memeguk salivanya. Dia kemudian bangun dan berusaha untuk memeriksa keadaan di luar.

Belum sampai dia pintu, sesuatu yang berasap dimasukkan di dalam ruangan itu. Hal itu membuat Minho menjadi panik dan refleks menutup mulutnya.

Namun karena asap itu mengepul dengan  cepat di satu ruangan secara tidak langsung pria itu menghirupnya lalu dia jatuh ke lantai tak sadarkan diri.

🍃🍃🍃

Saat Chan akan  menemui Minho, dia terkejut saat melihat semua penjaga yang ada di depan sana tak sadarkan diri semuanya.

Dia juga melihat seorang penjaga yang sudah tak bernyawa dengan luka tebasan di bagian lehernya. Chan juga melihat Hyunjin dan Yongbok tengah gak sadarkan diri di sana.

Saat Chan membuka pintu, ruangan itu sudah kosong. Dia berusaha mencari Minho di sana, tapi saat dia melihat sebuah buku masih dibuka dan itu menandakan bahwa tadi Minho pasti membaca buku itu.

"Sial siapa yang berani melakukan ini" kata Chan sambil mengepalkan tangannya lalu keluar dari sana.

Minho membuka matanya saat sesuatu menetes di dahinya. Saat itu sedang hujan deras dan dia berada di sebuah gubuk kayu dengan posisi duduk dan kedua tangannya terikat ke belakang kursi.

"Hmmm lemmpasmm kan akumm" dia berusaha berteriak tapi sangat sulit meminta bantuan karena mulutnya dibekap dengan kain.

Seseorang dengan dengan jubah hitam dan penutup wajah itu mendekat ke arah Minho. Mata Minho membulat melihat pria itu.

"Rupanya kau sudah sadar" kata pria itu. Lalu dia menjongkok dan membelai wajah si manis.

"Siapa kau?" Tanya Minho sambil berusaha melepaskan diri.

"Tidak perlu tahu, kita harus pergi dari sini secepatnya" katanya lalu dia bangun. Namun Minho seperti tidak asing dengan pria itu.

"Kim Seungmin apa ini kau?" Minho langsung sadar saat melihat segores luka di punggung tangan pria itu. Mendengar itu pria berjubah hitam itu melepaskan penutup wajahnya.

"Kenapa kau melakukan ini?" Tanya Minho dengan mata berkaca-kaca, dia tidak percaya Seungmin bisa melakukan hal itu.

"Aku tidak bisa membiarkan mu dengan orang lain" Mendengar itu membuat Minho melebarkan pupil matanya.

"Kau yang menyuruh ku untuk melupakan mu kan, tapi" Seungmin langsung menutup mulut Minho.

"AKU TERPAKSA KAU TAHU? KARENA SUAMI MU ITU SEORANG RAJA, APA YANG BISA AKU LAKUKAN?!"  Teriak Seungmin pada Minho, mata pria itu sudah memerah sekarang.

"Seungmin kenapa kau tidak mengatakannya dari dulu? Dulu aku pernah ingin mengajak mu kabur kan?" Tanya Minho.

"SUDAH KU KATAKAN AKU TERPAKSA" pria itu langsung menampar pipi milik Minho.

TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

YES, MAJESTY! | BANGINHO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang