EPISODE 26 🐉 : NIGHTMARE

2.1K 268 30
                                    

"Tidak ada yang aneh di sana, mereka melakukan pekerjaan seperti biasa" jelas Minho pada pria itu. Semua orang yang ada di sana mengangguk pelan.

"Changbin apa yang kau dapatkan?" Tanya Chan pada pria itu.

"Hmm saya tadi mendapatkan biji ini hanyut banyak sekali di aliran sungai" ujar pria itu. Chan melihatnya.

"Bukankah ini biji jarak yang beracun?" Tanya Chan. Semua orang terkejut termasuk Minho.

"Kenapa bisa ada biji ini melalui sungai?" Tanya Han Jisung tiba-tiba.

"Sebenarnya di kampung tadi ada pabrik pembuatan sabun. Dan ada tanaman jarak yang yang gunakan" ujar Minho. Seketika semua orang menatap pada dirinya.

"Mereka membuat sabun dengan Buahnya juga?" Tanya Chan. Minho mengangguk pelan.

"Sepertinya keracunan itu disebabkan oleh mereka. Besok kita akan pergi ke sana langsung atas nama kerajaan" ujar Chan dengan wajah tegasnya.

"Ternyata mereka penyebabnya" gumam Changbin.

"Kenapa mereka bisa melakukan hal itu?" Tanya Jisung menambahkan.

"Aku rasa mereka tidak sengaja melakukannya karena mereka hanya tahu tumbuhan itu digunakan membuat sabun dan mungkin tidak tahu jika di dalam buah tersebut terdapat racun yang mematikan" jelas Minho. Semua orang nampak mengangguk pelan, mungkin apa yang Minho katakan benar karena belum tentu penduduk wanita di sana bersekolah atau tahu bahwa tanaman itu bisa bersifat racun.

🔞🔞

Minho melihat Chan terlihat stress saat itu, pria itu tidak berhenti menulis surat dari tadi.

"Kau terlihat lelah, ayo tidur" Minho berusaha menghampiri suaminya itu. Chan menoleh kemudian dia tersenyum.

"Kau tidurlah duluan Minho, karena kau sudah bekerja dengan baik tadi" kata Chan sambil mengusap rambut pria manis itu.

"Aku tidak akan tidur jika kau masih belum tidur" kata Minho. Chan terkekeh kemudian dia memeluk pria itu dari samping.

"Akhir-akhir ini kau sangat manja padaku Minho" kata Chan sambil mengecup kening pria itu. Minho tersenyum sambil bersemu. Hal itu sangat manis menurut Chan.

Dalam hitungan detik pria itu sudah membawa Minho ke atas kasur.

Chan berusaha melepaskan ikatan pakaian Minho satu persatu.

"Yang mulia apa yang akan kau lakukan?" Tanya Minho sambil meneguk ludahnya.

"Kau sangat manis, aku jadi tidak tahan hanya melihat mu saja" ujar Chan. Minho sangat gugup mendengar itu.

"Tapi" Minho mengatakannya dengan gugup.

"Kau menolak Minho?" Tanya Chan sambil menaikan salah satu alisnya.

"Mana bisa aku menolaknya" Mendengar itu Chan langsung menautkan bibirnya pada bibir tipis milik pria manis itu. Minho menejamkan matanya menikmati itu.

Tangan pria itu sudah berhasil masuk ke dalam hanbok Minho. Dia mengerayangi semua area sensitif milik pria manis itu.

"Biarkan aku juga meraba punya mu" kata Minho protes, Chan terkekeh kemudian dia melepaskan semua bajunya dan juga baju Milik Minho membuat kedua pria itu polos tanpa berpakaian.

"Kenapa di lepas semuanya?" Tanya Minho malu.

"Agar kita bisa leluasa" ujar Chan dengan santai.

"Apa pintu dan jendela sudah dikunci?" Tanya Minho ragu. Chan terkekeh kemudian dia kembali menindih pria itu dan melumat bibir Minho penuh hasrat.

"Tidak akan ada orang yang bisa mengganggu kita" kata Chan sambil meremas buah dada milik pria manis itu. Minho memejamkan matanya berusaha untuk menahan desahannya.

"Hhhhh mmmm" Desahan itu terdengar saat Chan menyesap putting milik pria itu. Sedangkan kedua tangan Minho meremas seprei.

Saat berhubungan Chan benar-benar berbeda dari biasanya. Dia sangat ganas dan liar jika melakukan itu.

"Ayo mendesah sayang" kata pria itu sambil meremas bokong milik Minho berkali-kali.

"Yang muliahh sudahjj hmmm selesai bermain-main" kata Minho yang sudah terangsang.

Chan mengambil penis milik Minho yang sudah menegang kemudian dia mengocoknya dengan cepat. Minho memejamkan matanya menikmati sentuhan dari pria itu.

Cairan itu mengenai dada milik pria Bang itu. Terlihat Minho mengatur napasnya, benar-benar sangat melegakan.

Chan membuka kaki Minho lebar, kemudian dia menarik tubuh pria itu ke arahnya.

"Arhh" jeritan itu terdengar saat Chan memasukan penisnya ke lubang anal milik pria itu. Tidak sampai beberapa lama dia langsung menggenjotnya dengan cepat. Minho mendesah hebat saat itu, dia benar-benar menikmati semuanya.

Sembari menggenjot di bagian bawah, Chan tak ingin kehilangan kesempatan itu kembali melumat bibir pria manis itu. Dia menyesap, menjilat dan memasukan lidahnya ke bibir pria itu. Sedangkan Minho hanya bisa pasrah karena keganasan Chan saat bermain.

"Yang mulia jangan sampai kau membunuh ku" kata Minho pada pria itu.

"Kita harus bersemangat Minho agar bisa jadi. Patahkan perkataan tabib itu" kata Chan. Minho mengangguk pelan, mungkin saja. Tapi setidaknya mereka mencoba.

🍃🍃🍃

Masalah sungai itu kini sudah selesai. Ternyata para penduduk kampung itu tidak mengetahui bahwa biji dari buat itu beracun dan mereka berhenti membuang limbah beracun itu ke sungai.

Saat itu sudah beberapa minggu setelah kejadian itu. Minho sudah berada di istana saat ini. Seperti biasa dia berlatih bermain alat music dengan ibu mertuanya.

"Sudah satu tahun berlalu sangat tidak terasa" ujar wanita itu. Minho tersenyum mendengarnya sambil masih memetik alat itu.

"Umur mu hampir dua puluh tahun Minho, tapi itu juga tidak berpengaruh karena kau tidak bisa mempunyai bayi" Mendengar itu Minho diam dan berhenti bermain.

"Ada apa nak?" Tanya wanita itu. Minho menunduk memohon maaf.

"Aku sepertinya tidak enak badan itu, apa aku boleh kembali ke tempat ku?" Tanya Minho lalu dia pergi dari sana diiringi dengan kedua pelayannya.

Minho masih kepikiran dengan perkataan wanita itu. Melihat kondisinya seperti itu saat ini membuat Minho menjadi sangat sedih.

"Yang mulia jangan hiraukan perkataan ibu Ratu. Yang penting yang mulia raja menerima anda apa adanya" jelas Hyunjin. Minho masih terdiam, tapi entah kenapa tiba-tiba dia merasa pusing seketika saat itu.

"Yang mulia" Teriakan itu terdengar saat  Minho jatuh ke belakang. Untung saja mereka menyangganya.

Saat Chan keluar dari ruangan rapat seorang penjaga menghampirinya.

"Yang mulia ratu pingsan di halaman Istana yang mulia" kata pria itu. Chan langsung menbulatkan matanya kemudian dia berlari pergi dari sana.

Chan dengan wajah cemasnya melihat Minho sudah berbaring lemas di atas kasurnya. Pria itu menatap Chan dengan sayu.

"Apa yang terjadi pada ratu tabib?" Tanya Chan cemas dia kemdian berjalan dan duduk menjongkok di samping Minho tidur.

"Ini sangat mustahil yang mulia" ujar pria itu sambil menatap Chan.

"Ada apa?" Tanya Chan mulai cemas, dia memegang tangan Minho. Pria manis itu juga nampak cemas.

"Yang mulia ratu sedang mengandung sekarang" jawab sang tabib.

TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

YES, MAJESTY! | BANGINHO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang