EPISODE 13 🐉 : ANGRY

1.9K 265 1
                                    

Mendengar itu Chan mengepalkan tangannya seketika. Entah kenapa suasana menjadi panas seketika.

"Ternyata itu sebabnya" ujar pria itu sambil tersenyum miring. Dia lalu memejamkan matanya saat mencoba berpikir jernih.

"Baiklah kau keluar sekarang" kata Chan lalu pria itu keluar.

🍃🍃🍃

Malam itu Minho hanya duduk di atas tempat tidur sambil memeluk kedua lututnya. Dia benar-benar memikirkan apa yang Seungmin katakan.

"Aku mencintai mu, dan akan selamanya seperti itu" gumamnya sambil menatap ke arah jendela.

"Yang Mulia memasuki ruangan" suara itu membuat Minho semakin malas.

Terlihat pria itu berjalan dengan tegas mendekat masuk ke dalam sana. Minho bangun lalu dia memberikan hormat pada pria itu.

"Yang Mulia ada yang bisa saya lakukan untuk anda?" Tanya Minho seperti biasanya. Chan tanpa ekspresi menyerahkan gulungan itu pada Minho.

"Bisa kau membaca ini untuk ku ratu?" Tanya pria itu dengan nada yang tidak biasa. Minho kemudian mengambil gulungan itu dan menatap wajah pria itu saat ini.

Mata pria manis itu melotot saat melihat gulungan itu adalah surat yang dia kirim pada Seungmin waktu itu.

"Yang Mulia" kata Minho ragu, Chan terlihat menatapnya tajam saat itu.

"Ini untuk siapa? Kau memiliki pria lain? Katakan sejujurnya Lee Minho" kata pria itu sambil memegang bahu milik pria itu.

"Aa..aku, ini " Minho terlihat gugup dan dia tidak bisa menahan air matanya saat ini. Minho benar-benar sangat ketakutan saat itu.

"Memalukan, jika para Menteri tahu entah apa yang akan dia lakukan pada pria ini" jelas Chan sambil tersenyum hambar. Mendengar itu Minho langsung mendekat dan memegang tangan pria itu.

"Tolong jangan yang mulia" kata Minho sambil menangis. Chan langsung menghempaskan tangannya dari pria itu.

"Jadi kau sangat mencintai dia rupanya" kata Chan sambil tersenyum miring pada pria itu. Minho kembali menunduk tidak bisa menjawab.

"Kim Seungmin, anak dari Menteri Kim yang baru saja kuangkat menggentikan ayahnya. Ternyata pria itu, Baiklah aku sudah tandai" kata Chan sebelum dia pergi dari sana. Melihat Chan akan pergi, Minho memeluk pria itu dari belakang.

"Tolong jangan yang mulia, jangan sakiti dia. Aku akan melakukan apapun yang kau mau. Aku tidak akan bertemu dengannya lagi" kata Minho sambil menangis. Chan terlihat memejamkan matanya, dia lalu melepaskan kedua tangan pria itu dengan paksa lalu pergi dari sana tanpa mengatakan apapun.

Melihat Chan pergi Minho roboh ke lantai, dia rasa takut dan sedih teraduk menjadi satu sekarang.

Minho benar-benar tidak keluar kamar seharian. Dia hanya diam di tempat tidur.

"Apa anda sakit yang mulia?" Tanya Hyunjin pada pria itu. Minho tidak menjawab dia masih menatap kosong ke depannya.

Melihat itu membuat Hyunjin menjadi cemas.

"Aku tidak mengerti dengan yang mulia, apa kita memanggil yang mulia raja saja untuk membujuknya ya?" Tanya Hyunjin pada Yongbok.

Yongbok berusaha mencari raja saat itu. Biasanya saat sore harinya raja akan diam di balai apung untuk melihat pemandangan.

Pria manis itu berusaha mencari ke sana, dan benar saja pria itu kini sedang menikmati teh sambil menatap ke arah matahari terbenam.

"Aku ingin memberitahu yang mulia sesuatu" jelas Yongbok pada pelayan Raja yang adalah saudaranya sendiri, Han Jisung.

YES, MAJESTY! | BANGINHO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang