Minho menunggu di sana dengan perasaan takut. Tapi dia berusaha untuk menenangkan dirinya.
"Maaf jika kau lama menunggu" kata Chan. Minho menggeleng sambil tersenyum lalu dia mendekat ke arah pria itu.
"Sini aku obati luka mu" ujar Minho, lalu dia menarik tangan Chan untuk duduk.
Minho mengambil obat itu lalu mengoleskan di bagian luka pada tubuh suaminya.
"Kau kenapa?" Tanya Chan pada pria itu. Minho menjawabnya dengan menggeleng.
"Jika kau ingin membicarakan hal yang kemarin, sebaiknya kau kembali saja ke kamar mu" ujar Chan. Mendengar itu Minho menghentikan tangannya mengobati pria itu.
Minho meletakan kapas itu di tempatnya, dia lalu meraih tangan pria itu.
"Yang Mulia tolong pikirkan masa depan kerajaan ini" kata Minho sambil menatap wajah pria itu. Chan nampak membuang muka.
"Terus Bagaimana dengan mu?" Tanya Chan.
"Aku akan menerima semuanya nanti, jadi aku mohon kau setuju" kata Minho.
"Kau tahu apa yang akan terjadi jika kau melakukan itu?" Tanya Chan pada pria itu. Minho langsung mengangguk.
"Nama keluarga mu akan hancur dan kau mungkin akan diasingkan" ujar Chan.
"Aku tahu, tapi aku akan menerima semuanya nanti. Jadi tolong yang mulia" kata Minho.
Chan mencoba melepaskan tangannya dari pria itu.
"Apa kau tidak memikirkan perasaan ku Minho?" Tanya Chan dengan tatapan yang sangat dalam.
"Tapi ini demi kebaikan yang mulia, nanti pasti akan baik-baik saja" kata Minho sambil tersenyum.
"Jujur aku sangat kecewa dengan mu Minho" kata Chan. Minho menunduk, dia benar-benar merasa bersalah dengan pria itu.
"Maafkan aku yang mulia" kata Minho sambil meremas jarinya. Chan meneguk salivanya, dia juga berusaha untuk untuk tidak meneteskan air mata itu.
"Sudahlah, aku sangat lelah. Sebaiknya kau pergi dari sini Minho aku ingin beristirahat. Lakukan apa yang ingin kau lakukan, tapi aku tidak akan mau menikah lagi" ujar pria itu kemudian dia bangun dan pergi dari Minho.
"Dan ini ambil kembali, jangan mengirim surat undangan pada orang luar Istana" kata Chan sambil melempar surat itu pada Minho. Saat melihat kertas itu Minho sadar itu adalah surat yang dia tulis untuk Jimmie.
🍃🍃🍃
Setiap hari Minho berusaha menemui pria itu, tapi Chan terus menolak menemui Minho.
"Bagaimana ini? Aku sudah kehabisan akal " gumamnya.
Melihat itu Hyunjin dan Yongbok menjadi cemas melihat keadaan Minho.
"Yang Mulia, aku rasa yang mulia raja sangat mencintai anda. Maka dari itu beliau tidak ingin menikah lagi dan melepaskan anda" Hyunjin dengan berani mengatakan itu.
Minho menghela napas, apa mungkin apa yang Hyunjin katakan tadi benar. Tapi untuk apa jika itu benar, toh Minho juga tidak bisa memiliki anak.
"Ibu aku sudah berusaha membujuk yang mulia, tapi beliau terus menolak. Apa yang harus aku lakukan?" Tanya pria manis itu.
Ibu Ratu nampaknya juga mengalami hal yang sama.
"Aku juga tidak tahu jika Yang mulia bisa keras kepala seperti itu" ujar wanita itu. Minho lalu mengangguk pelan.
Seperti biasa Minho mengunjungi kamar Chan. Ini adalah hari terakhir, dia harus bisa membujuk pria itu.
"Aku membuat kue ini khusus untuk yang mulia" kata Minho saat pria itu masuk. Chan terlihat dingin, dia berjalan melalui pria itu.
"Jika kau ingin membujuk lagi, sebaiknya kau pergi Minho" kata Chan. Minho menaruh kue itu di atas meja lalu dia berjalan mendekat ke arah pria itu.
"Baiklah aku akan pergi, aku akan pergi jauh dari hadapan mu. Kalau bisa aku tidak akan pernah kembali lagi" kata Minho kesal.
"Kau!" Teriak Chan.
"Iya aku kenapa? Setidaknya kau mau mendengar aku. Jangan keras kepala seperti ini. Apa aku tahu, aku tidak bisa tidur setiap malam karena memikirkan ini. Seperti aku ingin mati saja jika terus begini" jelas Minho. Dengan mata yang berkaca-kaca diakhir kalimatnya. Chan terdiam mendengar itu.
"Setidaknya mau berikan aku alasan untuk bertahan. Jujur aku tidak tahu harus melakukan apa lagi" kata pria itu.
"Kau ingin alasan? Kau mau dengar? Mungkin kau tidak akan mengerti dengan apa yang akan aku katakan ini" jelas Chan. Minho berusaha menahan air mata itu.
"Aku mencintai mu" kata pria itu singkat. Minho menegang mendengar itu.
"Apa? Aku?" Tanya Minho. Terlihat senyuman miring itu di bibir Chan.
"Benar kan apa yang aku katakan, Sudahlah percuma aku mengatakannya kau juga tidak akan paham. Pergilah aku ingin istirahat" ujar pria itu.
Minho menegang dadanya sambil merebahkan diri dia atas kasurnya.
"Ternyata benar apa yang Hyunjin katakan" gumam Minho.
"Apa dia tahu bahwa dia mencintai orang yang salah?" Gumam Minho.
🍃🍃🍃
Saat Minho sudah selesai berpakaian dia melihat sebuah gulungan yang ada di atas meja itu.
"Dari siapa ini?" Tanya Minho.
"Tadi sebelum berangkat ke perang, Tuan Changbin memberikan ini tadi pada saya yang mulia" jelas Yongbok.
Minho langsung membukanya, ternyata itu dari Chan.
"Untuk ratu dari kerajaan ini, Lee Minho
Aku ingin meminta izin untuk pergi berperang. Maaf aku tidak bisa mengatakannya secara langsung padamu. Aku tidak bisa menghadapi mu karena kau selalu menyuruhku untuk menikah lagi. Jujur saja aku tidak tahu harus menjawab apa, aku tidak bisa menjawab ya, tapi jika aku menjawab tidak pasti kau akan sangat sedih. Aku tidak tahan saat melihat mu menangis Minho.
Aku ingin meminta maaf pada mu, karena aku bersikap dingin beberapa hari belakang ini. Jujur aku juga tidak bisa berbuat apa. Tolong jangan menyuruh ku untuk meninggalkan mu karena aku tidak bisa. Dan jangan menangis lagi Minho.
Aku tahu saat ini kau didiagnosa tidak bisa memiliki bayi, tapi ini bukan akhir Minho. Kita bisa mencoba cara lain, jadi kau jangan berkecil hati Minho. Karena sampai kapan pun aku tidak akan pernah meninggalkan mu. Aku mencintai mu, Minho selamanya akan seperti itu dan tidak tidak ada yang bisa menggantikannya. Aku harap kau mengerti maksud mu. Aku harap nanti kau akan merasakan hal yang sama juga seperti ku.
Bang Chan "
Minho meneteskan air mata setelah membaca surat itu. Dia menjadi merasa bersalah lagi. Bagaimana dia sangat tidak peka selama ini.
Keamanan diperketat saat peperangan dilakukan. Penjagaan semakin ketat apalagi di tempat Minho berada.
"Kenapa perang ini belum berakhir?" Gumam Minho sambil menatap ke arah jendela dia benar-benar sangat cemas saat itu. Semoga mereka bisa menenangkan peperangan dan Chan pulang dengan keadaan sehat.
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
YES, MAJESTY! | BANGINHO✔
FanfictionBANGINHO FANFICTION NOTE: Sebelum baca wajib follow aku author dulu !! Minho benar-benar tidak menyangka, hidupnya akan berubah 180 derajat setelah menikah dengan pria itu. Remake drakor Mr. Queen tapi alurnya gak sama persis kok. WARNING ⚠️ -Konten...