Part 8

322 68 0
                                    

Typo bertebaran~!






● ● ● ●

Jieun yg sejak tadi hanya mengaduk-aduk makanannya tanpa memakan nya sedikit pun terlihat begitu tidak bersemangat.
Sejak terakhir kali pertemuan antara dirinya dan jungkook saat acara perjamuan itu membuat jieun merasa sedikit kurang nyaman.

Dirinya hanya khawatir jika sesuatu yang tidak dia inginkan akan terjadi lagi.

"Ada apa chagi? Apa makanannya tidak enak?" .

Tanya jonggi yg sejak tadi melihat tunangannya itu belum ada menyentuh makanan nya sedikit pun dan malah hanya melamun.

Jieun sedikit tersentak kaget dengan perkataan jonggi barusan karna dia memang sedikit melamun.
Wanita itu gelagapan bingung, dirinya tidak tahu harus menjawab apa pada tunangannya itu.

Perlahan jonggi meraih tangan wanitanya yg berada diatas meja kemudian menggenggam nya erat.

"Jika ada masalah, kau bisa menceritakan nya padaku chagi. Jangan memendamnya sendiri hem?."
Ucap jonggi memberikan pengertian pada wanita itu.

Jieun menatapnya.
"Maaf kan aku oppa!" Balasnya.

Jieun menundukkan wajahnya setelah mengatakan maaf pada pria itu. Dia tidak berani jika harus bertemu tatapan dengan kedua bola mata coklat milik tunangannya yg saat ini sedang menatap dirinya.

Jieun masih belum siap jika harus menceritakan masa lalu nya dulu ketika bersama dengan jungkook.
Dia masih menunggu waktu yang tepat untuk mengatakan semuanya pada jonggi.

"Chagi lihat aku,dan dengarkan aku?" Pinta jonggi pada wanita itu agar mau menatap kearahnya.

"Jika kau belum siap untuk mengatakannya sekarang tidak masalah. Aku akan menunggu sampai kau benar-benar siap untuk membagikan masalahmu denganku! Dan apapun yg terjadi kau harus ingat chagi! Bahwa aku akan selalu mencintaimu, dan aku berharap disaat nya nanti tiba tidak ada lagi yg harus ditutup-tutupi diantara kita harus saling terbuka satu sama lain. Aracchi?" Ucap jonggi panjang lebar menjelaskan.

Jieun yg sejak tadi mendengarkan penuturan itu merasa sedikit bersalah.

'Bagaimana bisa dirinya mendapat kan pria sebaik ini?'
Jonggi bukan hanya baik tapi juga sangat tulus pada dirinya, disaat orang lain menghina dan merendah kan dia dan keluarga nya yg miskin maka jonggi adalah orang pertama yg menerima apa adanya jieun serta keluarganya.

Bahkan kedua orangtua jonggi juga sama, tidak pernah mempermasalah kan jika dirinya berasal dari keluarga miskin sekalipun.

Jieun meneteskan air matanya, dia balas menggenggam erat tangan pria itu yg sejak tadi terus menggenggam tangannya.

"Aku janji oppa, jika saatnya nanti tiba aku pasti akan mengatakan semua nya padamu! Aku tidak akan menyembunyikan apapun lagi darimu. Tapi untuk saat ini aku benar-benar belum bisa." Balasnya.

Jonggi mengangguk kan kepalanya lalu tersenyum. Dia beralih mengusap lembut pucuk kepala jieun.

"Baik, aku mengerti!! Berhentilah menangis, kau sangat buruk jika sedang menangis chagi." Canda jonggi tersenyum.

Jieun menghapus air matanya pelan, kemudian ikut tersenyum membalas tunangannya itu.

"Makanlah, sejak tadi kau belum menyentuh makananmu! Aku akan sangat sedih kalau sampai kau sakit."
Ucapnya mengingat kan pada wanita itu.

"Eum." Jieun hanya mengangguk kan kepalanya pasti sebagai balasan.
Dalam diam mereka berdua kembali melanjutkan acara makan yang sempat tertunda tadi.


YOU DON'T KNOW ME [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang