Part 43

277 69 4
                                    

Typo~!


"Kenapa berbicara seperti itu? Tentu saja bayimu akan lahir dengan selamat.! Kau harus yakin jika dia akan baik-baik saja berada didalam kandungan mu."

Balas jungkook meyakinkan sinb agar dia tidak berpikiran yang macam-macam tentang kehamilan dirinya yang saat ini.
Mengusap lembut punggung tangan milik sang istri yang berada di atas meja, jungkook hanya ingin memberikan kekuatannya itu untuk sinb agar terus bertahan sampai waktunya nanti tiba, melahirkan bayi yang gadis itu kandung ke dunia ini dengan selamat.




* * * *




Tepat beberapa meter dari meja yang tengah jungkook dan sinb tempati saat ini, sepasang mata terus menatap intens pada keduanya, sejak kedatangan mereka pertama kali masuk kedalam restauran tadi, membuat fokus pria tersebut tidak teralih kan sedikit pun. Sedikit menarik ujung bibirnya lalu tersenyum pria itu menoleh ke samping menatap pada wanita yang duduk disebelah dia.

"Noona,,,," panggil pria itu pada wanita yang sedang duduk bersandar dan terlihat asik memainkan ponsel disebelah dirinya.

Wanita yang di panggil noona oleh pria itu pun menoleh.

"Wae,,,?" Tanya nya beralih dari layar ponsel dan menatap pada pria itu.

"Apa kau masih menginginkan tas keluaran terbaru channel yang kau katakan tadi??" Ucap pria itu bertanya menaikan sebelah alisnya.

"Kenapa kau bertanya? Ah, atau jangan-jangan kau ingin membelikan tas itu untuk ku?" Balas wanita itu antusias, mulai tertarik untuk membicarakan kembali tentang tas yang sangat ingin sekali ia beli itu.

"Aku akan membelikan nya untukmu.! Tapi,,,,dengan satu syarat kau harus membantu ku."

Pria itu tersenyum menawarkan, wanita tadi menautkan alis lalu menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Bantuan seperti apa yang kau inginkan??" Ucap wanita itu bertanya.

"Coba noona lihat kearah meja yang ada disana."

Min yong-gi, pria itu berbicara sambil menunjuk kearah dimana jungkook dan sinb tengah duduk bersama disebuah meja yang berada beberapa meter dari tempat mereka saat ini. Wanita itu yang tidak lain adalah Bae Irene kakak kelas yonggi saat di kampus, mulai mengikuti arah pandangan juga jari telunjuk pria itu yang sedang mengarah pada sepasang wanita dan pria di depan sana.

"Kenapa dengan mereka,,?" Tanya irene yang sudah kembali menatap pada yonggi.

"Mereka itu sepasang suami istri noona."

"Lalu? Apa masalahnya dengan kau yang tiba-tiba meminta bantuan pada ku???" Irene kembali bertanya merasa tidak mengerti.

Yonggi menarik nafasnya sejenak.

"Mereka itu sepasang suami istri yang sangat bodoh noona, selalu saja membohongi perasaan satu sama lain. Padahal sudah jelas jika mereka itu saling membutuhkan tapi tidak ada yang mau mengakuinya! Ck, kau tahu noona aku kadang di buat gemas sendiri dengan kelakuan mereka itu, ingin sekali rasanya aku menjatuhkan sepasang suami istri menyebalkan itu agar mereka segera sadar tentang perasan mereka sendiri."

Ucap yonggi begitu menggebu-gebu menjelaskan panjang lebar, irene malah memutar kedua bola matanya malas mendengar ucapan berlebihan dari pria di hadapan dia saat ini.

"Langsung pada intinya saja, kau ingin aku membantu seperti apa???" Irene berbicara to the poin malas jika terlalu bertele-tele.

Yonggi yang mendengar ucapan itu pun,sedikit menggaruk belakang tengkuk nya yang tidak gatal. Dia sadar jika irene ini adalah tipe wanita yang tidak terlalu suka basa-basi atau bertele-tele dalam segala hal. Dirinya sadar jika penjelas panjang lebar yang ia papar kan tadi pasti membuat wanita bermarga bae itu malas untuk mendengar nya.

YOU DON'T KNOW ME [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang