Typo~!
"Kenapa diam? Tidak ingin berontak atau pun berisik lagi?" Tambahnya.
Irene tidak menyahut, yang ia lakukan malah beralih menatap kearah lain tidak ingin menatap wajah yonggi yang sedang menatap lekat pada dirinya.
Tidak mendapatkan sahutan dari wanita yang berada di sebelah dia, pemuda min itu mengembangkan senyum nya. Ia sangat yakin jika saat ini pasti irene sudah tidak berani lagi untuk melakukan penolakkan ketika mendengar ancaman yang baru saja dirinya lontar kan barusan.
* * * *
"Tidurlah,,,, akhir-akhir ini kau sering sekali tidur hingga larut malam."
Ucap jungkook begitu lembut mengingat kan pada sang istri yang berada tepat diatas kasur king size mereka.Setelah membereskan semua peralatan makan mereka tadi, ia langsung menyusul sinb yang sudah lebih dulu kembali ke kamar atas perintah dirinya yang tidak mengizinkan sang istri untuk terlalu lelah mengerjakan pekerjaan rumah apalagi tadi dia baru saja menangis. Jungkook hanya khawatir jika sang istri yang terlalu banyak beban fikiran akan mempengaruhi kondisi kandungan juga bayi yang sedang gadis itu kandung.
Namun perkiraan pemuda jeon itu salah, dia kira sinb akan langsung segera tidur ketika sudah kembali ke kamar mereka. Gadis itu masih terjaga ia belum tidur.
Jungkook perlahan naik keatas ranjang, lalu ikut bergabung dan bersandar pada headboard ranjang disebelah sang istri dengan selimut tebal yang menutupi mereka berdua hingga sebatas pinggang.
"Apa mau ku matikan lampunya??" Tanya jungkook.
Gadis hwang itu hanya menggeleng pelan."Lalu kenapa belum juga tidur?" Kembali ia bertanya, sinb lagi-lagi tidak menjawab dengan perkataan melainkan hanya mengangkat kedua bahunya, ia juga tidak mengerti kenapa dirinya belum ingin tidur.
Menatap dalam diam jari jemari yang berada diatas pangkuan nya, sinb tiba-tiba merasakan jika ada sebuah tangan yang melingkar tepat di belakang pinggang miliknya lalu perlahan mulai merengkuh bahu sebelah kiri dia.
Pemuda jeon itu dengan begitu lembut dan hati-hati merebahkan kepala sang istri pada dada bidang miliknya. "Maafkan aku hwang,?" Ucap jungkook.
Ia berbicara sambil mengelus lembut surai hitam panjang milik sinb, bahkan beberapa kali juga dia mendaratkan kecupan-kecupan kecil diatas pucuk kepala milik gadis itu.
"Untuk apa???" Tanya sinb tidak mengerti kenapa tiba-tiba suaminya itu mengucapkan kata maaf.
Sekali lagi jungkook mengecup pucuk kepala sang istri sedikit lebih lama dari pada yang sebelumnya.
"Untuk semuanya."
Jawab jungkook, kemudian beralih mengusap perut sinb yang sudah mulai membesar. Melepaskan dengan perlahan rengkuhan nya dari tubuh sang istri pemuda jeon itu mendaratkan sebuah kecupan lembut pada bayi yang berada didalam perut tersebut.
"Meskipun bayi ini bukan anakku,.! aku berjanji padamu pasti akan selalu merawat juga menjaganya seperti anak kandung ku sendiri. Aku tidak akan pernah membeda-beda kan mereka,dan akan selalu menyayangi serta mencintainya dengan sepenuh hatiku."
Ucap jungkook begitu tulus tanpa ada kebohongan sedikit pun dari nada bicara yang ia lontarkan. Sinb merasakan jika kedua bola matanya mulai terasa panas seperti ada sesuatu yang mendesak ingin keluar, setelah mendengar pengakuan dari jungkook barusan.
Ada perasaan bersalah dalam dirinya saat ini. Karna sudah membohongi sang suami, ia terpaksa melakukan itu dan mengatakan jika ayah dari bayi yang sedang dia kandung saat ini adalah minhyuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU DON'T KNOW ME [End]
Ficção Geralkisah cinta yang menyakit kan satu dengan yàng lain.!