Epilog (End)

604 71 4
                                    

Typo~!





2 hari kemudian,

Pesta pertunangan yeji dan soobin pun dilangsungkan tepat di hotel milik keluarga jeon.
Tentunya dengan mengundang semua kolega bisnis keluarga serta teman-teman mereka sendiri.

Terlihat raut kebahagiaan yang terpancar dari wajah keduanya, yeji benar-benar tidak menyangka jika saat ini dirinya dan soobin telah resmi menjadi sepasang tunangan.

Padahal baru beberapa hari kemarin ia berfikir kalau soobin sudah tidak mencintainya lagi dan ingin mengakhiri hubungan mereka untuk selamanya. Tetapi semua dugaan dia salah.

Selama beberapa bulan ini soobin tidak pernah memberikan kabar atau pun menghubungi dirinya ternyata karna sedang mempersiapkan semua acara untuk pertunangan mereka.
Bahkan lamaran beberapa hari yang lalu ketika di sungai han pun menjadi salah satu rencana yang sudah pemuda itu siapkan untuk melamar dirinya.

Senyum bahagia kembali merekah dari keduanya. Soobin menggenggam tangan yeji begitu erat sambil sesekali mengusap punggung tangan gadis itu begitu lembut, menyalurkan rasa cintanya pada sang tunangan. Dan berjanji pada diri sendiri jika ia akan selalu mencintai juga menjaga yeji untuk selamanya sampai mereka menikah dan memiliki anak nanti.




Disisi lain.

"Kenapa kau terus menarik tanganku. Lepas! Aku bisa jalan sendiri." Ucap seorang pria yang terlihat begitu enggan dalam langkahnya karna sejak tadi terus saja ditarik oleh gadis di sebelahnya ini.

"Jangan menjadi pria pemalas min yonggi!!."

Pemuda min itu mendelik "siapa yang pemalas hah?!" Lanjutnya tidak terima dikatai pemalas.

"Diamlah. Kau ini berisik sekali, cukup jalan saja apa susahnya." Bentak gadis bermarga bae tersebut.

Malas lagi rasanya jika harus berdebat dengan irene sekarang apalagi begitu banyak tamu undangan dj sekitar mereka. Yonggi sangat yakin jika wanita di sebelahnya ini pasti tidak akan mau mengalah.

Mendumel dalam hati, namun yonggi tetap mengikuti kemana langkah kaki irene akan pergi hingga akhirnya mereka berdua menemukan sosok sepasang pria dan wanita yang tengah berbahagia pada malam hari ini.

"Soobin-ie,,,yeji-ya,,,?"

Seru irene langsung melepaskan tangannya yang sejak masuk kedalam tadi terus menarik lengan milik yonggi. Memeluk bergantian sepasang tunangan yang baru saja resmi bertunangan.

"Apa noona baru datang??"

Tanya soobin saat pelukan keduanya sudah terlepas.

"Iya,ada sedikit masalah di jalan tadi." Irene berbicara sambil melirik sekilas kearah yonggi.

"Kenapa kalian tidak langsung menikah saja sih,?" Celetuk nya tiba-tiba.

"Kami memang akan menikah eonni, tapi tidak untuk di tahun ini." Jawab yeji.

"Kenapa begitu? Padahal aku lihat jika kalian sangat cocok, jadi untuk apa lagi menunggu."

"Bukan hanya masalah cocok saja eonni, menikah itu bukanlah sesuatu yang begitu mudah. Masih banyak yang harus kami persiapkan apa lagi kami juga masih belum selesai sekolah."

"Apa yang di katakan yeji itu benar noona, kami masih harus banyak belajar. Membina rumah tangga tidaklah mudah."

Ucap soobin membenarkan apa yang baru saja dikatakan oleh tunangannya. Irene hanya mengangguk kan kepala.
Menikah itu memanglah tidak mudah, harus benar-benar siap dari kedua pihak karna membangun rumah tangga tidaklah seperti kita sedang menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Jika sudah bosan maka akan putus dan mengakhirinya, pernikahan adalah sesuatu yang sangat sakral tidak bisa hanya untuk sekedar bermain-main saja atau pun hanya ingin mendapat kan kesenangan belaka.

YOU DON'T KNOW ME [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang