Typo~!
Membolak-balik kan ponselnya hingga beberapa kali, namun tidak juga mendapatkan pesan balasan dari jungkook.
Sinb mengerucutkan bibirnya sedikit sebal memang, tapi ia tidak marah. Mungkin saja suaminya itu sudah kembali di sibukkan dengan pekerjaan kantor dia yang sangat banyak juga menumpuk.
Sinb tidak akan egois hanya karna jungkook tidak membalas satu pesan saja dari dirinya. Ia tahu jika sang suami bekerja keras seperti itu juga demi dia dan anak mereka kelak.* * * *
Baru akan beranjak dari posisi duduknya, tiba-tiba ponsel sinb kembali menyala. Tetapi kali ini bukan lah sebuah pesan yang masuk melainkan sebuah panggilan dari nomer yang sudah tidak asing lagi bagi gadis hwang itu.
Menggeser tombol hijau yang berada di sisi sebelah kiri layar ponselnya sinb mengangkat panggilan tersebut.
"Eonnniii.!!!" Teriak suara yeji dari sebrang sana, terdengar begitu histeris hingga membuat sinb dengan cepat langsung menjauhkan ponselnya dari telinga.
"Eonni sedang apa? Ada dirumah atau tidak?! Apa aku boleh datang kesana?"
Tanya gadis itu begitu beruntun.
"Astaga, apa yang terjadi pada anak ini?" Gumam sinb dalam hati.
Mengusap pelan dadanya yang masih terasa sedikit terkejut karna ulah adik iparnya barusan. Untung saja dirinya sedang tidak memiliki riwayat penyakit jantung coba saja kalau ada mungkin saat ini dia sudah di larikan kerumah sakit karna serangan jantung yang begitu tiba-tiba.
"Ada apa dengan mu yeji? Kenapa begitu histeris. Kau bisa bicara pelan-pelan, tidak perlu sampai berteriak seperti itu toh aku juga akan mendengarkan mu berbicara!."
Ucap sinb sebisa mungkin berbicara dengan tenang dan sabar.
"Kyyaa....eonnii!!!!" Bukannya mereda yeji malah lagi-lagi kembali berteriak.
Sinb memejamkan kedua matanya lalu membuang nafas dengan kasar.
"Yakk,! Jeon yeji. Aku bisa tuli lama-lama jika kau terus berteriak seperti itu. belum lagi dengan anak yang berada didalam kandungan ku saat ini, dia juga bisa terkena gangguan mental karna dirimu."
Marah sinb, lalu mengusap perutnya lembut beberapa kali, berharap jika tingkah yeji tidak akan menurun ke pada anaknya kelak. Bisa pusing kalau sampai ia mempunyai anak seperti gadis itu.
Yeji cengengengesan sendiri di seberang sana saat mendengar keluhan yang terlontar dari kakak iparnya barusan, dan itu semua di sebabkan oleh ulah dia sendiri.
"Eonni, tolong aku." Ujar yeji yang akhirnya menurunkan sedikit volume suaranya.
"Ada apa memang nya? Kenapa tiba-tiba meminta tolong dengan ku.?" Tanya sinb merasa heran.
"Eonni pokoknya aku akan kerumah mu sekarang juga."
Final yeji, dan setelah itu langsung mematikan sambungan telfon mereka begitu saja secara sepihak, sinb hanya bisa menghela nafas pelan lalu menggeleng.
"Anak ini, benar-benar tidak berubah." Ucap sinb menatap layar ponselnya yang baru saja ia turunkan dari daun telinga.
"Jika yeji datang kesini, lalu jam berapa aku akan pergi nanti? Jungkook bilang jam satu dia akan pulang." Monolog sinb pada dirinya sendiri.
"Ah, molla. Lebih baik aku telfon jungkook saja dan memberi tahunya kalau yeji akan datang."
Sinb langsung mencari nomer kontak sang suami dan segera menghubunginya, nada sambung pun mulai terdengar tidak lama setelah itu suara berat milik jungkook menyapa pendengaran nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU DON'T KNOW ME [End]
General Fictionkisah cinta yang menyakit kan satu dengan yàng lain.!