"Kerjakan tugas terakhirmu dengan baik."
"Kami semua siap menyambutmu kembali, jika tugas terakhirmu telah selesai."
"Siapa orangnya?"
"Jaehyun Alvaro."
"Dia tampan, baik hati, sedikit keras kepala, brengsek. Dan suka bermain dengan wanita."
"Kau bisa menjaganya hingga akhir bukan?"
"Bukan masalah besar."
"Aku bisa menjaganya,"
"Tunggu aku kembali, Abigail."
"Aku pasti akan kembali."
"Ya, kau pasti akan kembali."
"Kami disini akan menantimu." Abigail tersenyum kepada Annette, untuk terkahir kalinya.
•••
Pyarrr
Serpihan beling berserakan dimana mana. Teriakan serta bentakan bersautan tiada akhir.
Tarikan otot suara yang kian mengencang, tak membuat sepasang suami istri itu berhenti bercekcok.
Walaupun keduanya sudah terluka;terbukti dari lengan dan pelipis keduanya yang bersimbah darah.
"Urus. Urusan kamu sendiri!"
"Gak usah ikut campur sama urusan aku!" si istri berteriak kesekian kalinya. Dan sang suami yang tak terima atas teriakannya, lantas menjambak rambut sang Istri.
"Aku suami kamu! Jadi aku berhak ikut campur urusan kamu."
"Paham!"
"Urus aja selingkuhan kamu Mas! Gak usah ikut campur urusan aku."
"Eh? Bunda? Papah?"
"Lagi berantem ya? Waduh Jae kayaknya gak tepat buat pulang sekarang." ucapnya dengan cengiran bodoh yang terpampang di wajah tampannya.
"Kalau gitu, Jae minggat lagi yaaa!"
Dia Jaehyun. Anak satu satunya dari pasangan suami istri yang setiap harinya selalu bertengkar.
Si bodoh Jaehyun, atau si tampan Jaehyun?
Jaehyun memberhentikan langkah kakinya, di depan pintu utama. "Ah iya! Jangan lupa bekas noda darah sama pecahan beling nya di beresin yaa! Lanjutt aja berantem nya! Kalo perlu tusuk tusukan juga gakpapa!"
"Jaehyun!"
"Jaehyun Alvaro!! Mau kemana kamu?!"
"Bukan urusan Papah! Lanjutin aja berantemnya!"
"Jaehyun!"
"JAEHYUN ALVARO!!"
•••
Helaan nafas berhembus dari bibir Jaehyun. Ia menatap rumah megah berlapis cat putih.
Rumah yang selalu menjadi impian para rakyat biasa untuk memiliki rumah semegah ini.
Rumah yang selalu, dipuji oleh orang orang karna design nya yang mewah dan megah.
Namun mereka tak tahu, bagaimana kehidupan yang terjadi di dalam rumah megah nan mewah itu.
Seperti penjara.
Membelenggu tanpa adanya kebebasan. Dituntut menjadi yang terbaik diantara terbaik.
Walaupun pada kenyataannya, Jaehyun hanyalah manusia biasa dengan otak yang pas-pasan.
Jaehyun bukanlah karakter di dalam novel novel, yang memiliki kesempurnaan.
Dia hanya manusia biasa. Yang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Tapi, kalau difikirkan kembali, Jaehyun lebih banyak memiliki kekurangan ketimbang kelebihan.
"Gue kesana sekarang juga."
"Gue terima tantangan dia."
Jaehyun berlalu meninggalkan istana megahnya, menggunakan motor ninja berwarna hitam, kesayangannya.
••••
Memacu kendaraannya dengan sangat cepat. Seolah olah jalanan ini milik nenek moyangnya. Merupakan kebiasaan dari seoarang Jaehyun Alvaro.
Untuk soal kebut kebutan, Jaehyun jagonya.
Siapa yang tidak tahu Jaehyun Alvaro?
Lelaki bodoh dan pembuat onar sekaligus pembangkang di sekolahnya. Bertindak sekenanya.
Membolos kebiasaannya. Mematahkan hati perempuan juga salah satu kebiasaannya.
Namun, saat kembali ke rumah. Ia akan dihajar habis habisan. Dan ya. Dia tak akan kapok.
Justru malah semakin membuat onar, dan memperburuk nama baik sang Ayah. Robi Alvaro.
Jaehyun semakin memacu kecepatan motornya. Alisnya menyatu disertai dengan lipatan lipatan dahi nya yang bergelambir.
Ia kembali dirundung kesal tatkala musuh bebuyutannya, kembali berulah.
Gerungan deru gas yang bergelenyar
Memecah keheningan malam di jalan raya, sampai...CKIITT!
Jaehyun mengerem mendadak, demi menghindari sosok gadis bodoh yang berjalan tak tahu arah di tengah malam.
Alhasil, Jaehyun beserta motornya harus terjatuh menghantam kerasnya aspal.
"Arghh!" Jaehyun mengeram kesal, badannya tertimpa motor ninja kesayangannya.
Sedangkan sosok perempuan bodoh itu, terduduk mengenaskan dengan pakaian tipis di tubuhnya.
Dengan susah payah Jaehyun, memindahkan motornya. Lalu bangkit dan beranjak menuju wanita bodoh yang masih duduk, dengan tatapan kosong.
"Bego!"
"Kalo jalan ya tau arah anjing!"
"Lo harusnya jalan di pinggir!! Bukan ditengah goblok!!" Jaehyun memaki, namun si perempuan malah menatapnya dengan tatapan aneh.
"Lo budeg?!"
"Ck!" Jaehyun berdecak penuh kekesalan. Amarahnya semakin tak terkontrol.
Lantas ia segera mendirikan motornya yang masih terjatuh, dan bersiap untuk pergi meninggalkan perempuan bodoh yang masih menatapnya.
Namun, perempuan itu menarik jaket Jaehyun, ketika ia hendak pergi.
Lagi, tatapan bodoh itu diperlihatkan nya. Membuat Jaehyun pusing dan kesal secara bersamaan.
Ingin ia tinggalkan perempuan bodoh ini, tapi kalau ada sesuatu terjadi kepada perempuan bodoh ini bagaimana?
Seperti diperkosa oleh om om pedo?
Arghh! Kenapa pula Jaehyun harus memikirkan nya??
TBC
Sebelas duabelas mirip drakor Angel last Mission, tapi tenang alur nya tetep beda kok. Cuma tema nya aja sama.
Terimakasih untuk yang udah vote sekaligus komen❣️😗
Tengkyuuuuuu ❣️
-artantiwidi 🌱
KAMU SEDANG MEMBACA
❝Angel❞ [Jaerose End]
Fanfikce-Jaerose Fanfic Rose harus menjalankan tugas terakhir nya dengan baik. Ya dengan baik, tanpa perlu melibatkan perasaan, bukan begitu seharusnya? ••• Ketika kehidupan Jaehyun yang damai, harus terganggu dengan kehadiran sosok gadis bodoh nan tolol...