Jaehyun membawa Rose bukan untuk keruang kesehatan. Melainkan ke Roof top, tempat dimana, meja dan kursi serta beberapa barang yang terbengkalai, dan diletakan begitu saja.
Mereka berdua, sama sama terdiam dengan mata yang terpejam. Menikmati semilir angin yang menerpa wajah mereka, menikmati irama burung burung kecil yang bercicit.
Rose yang membuka matanya pertama. Lalu melirik Jaehyun dengan sebuah senyuman tipis yang terukir.
Ini hari pertamanya masuk, dan dia langsung membolos. Kane maen sekali.
"Pipi Jaehyun."
"Apa masih sakit?" Suara halus nan lembut, berhasil membuat Jaehyun membuka manik matanya.
Jaehyun melirik ke arah Rose, lalu mendengus kecil. "Tamparan kek gini mah gak ada rasanya tau."
"Tapi pipi Jaehyun merah. Berarti sakit dong?" Rose menatap Jaehyun dengan tatapan polosnya.
"Seterah. Gue pinjem paha lo."
Mata Rose terbelalak, begitu kepala Jaehyun bersandar di pahanya. Namun sedetik kemudian, Rose mengubah mimik wajahnya yang tadi terkejut, menjadi tersenyum tipis.
Melihat Jaehyun yang tengah, terpejam sembari menutupi wajahnya dengan lengannya. Menghalau sinar matahari yang mengenai wajahnya.
Entah perintah dari mana. Jari jemari Rose, mulai menyusuri lekuk wajah Jaehyun yang sangat sempurna. Mengusap dengan lembut kening Jaehyun, berharap memberi sebuah rasa kenyamanan, untuknya.
"Usap terus."
"Eh?"
Jaehyun membuka manik matanya, lalu menatap Rose yang sedang menatapnya dengan terkejut.
Tangan Jaehyun menarik jari jemari Rose, agar tetap mengusap keningnya. Lalu menyamakan kembali letak posisi kepalanya, di paha Rose.
"Usap terus jangan berenti."
"O-oke."
•••
Entah sudah berapa puluh menit yang dihabiskan oleh mereka. Posisi mereka masih sama.
Jaehyun yang tidur dengan kepala yang bersandar pada paha Rose. Dan Rose yang masih setia mengusap kening Jaehyun.
Percakapan kecil diantara mereka, membuat keadaan tidak terlalu canggung. Justru menurut mereka dengan adanya percakapan kecil yang terjadi diantara mereka. Bisa menjadi ajang, untuk mengetahui seluk beluk satu sama lain.
"Jaehyun."
"Hm?"
"Kita, tidak diomelin kan?"
"Ini hari pertama Rose masuk. Kalau dihukum oleh guru, bagaimana?" Tanya Rose, terselip nada risau dalam pertanyaannya. Jaehyun masih setia menutup matanya, menikmati elusan jari jemari, Rose yang berpindah pada rambutnya.
"Gak bakal ada yang ngehukum lo."
"Gue yang jamin."
"Tapi, kalau Rose tetap dihukum oleh guru, bagaimana?"
"Ya, itu derita lo." Rose langsung mendelik, dan refleks menyentil kening Jaehyun.
"Kan, Jaehyun yang ngajak Rose kesini!!" Deliknya lucu, Jaehyun tersenyum tipis, lalu bangkit dari posisinya.
Jaehyun berdiri, lalu memposisikan tubuhnya, dihadapan Rose yang masih terduduk, dengan kepala yang menatapnya.
"Suruh siapa ikut?" Ucap Jaehyun, dengan membalas sentilan Rose di keningnya. Rose memekik kaget, lalu menatap Jaehyun yang pergi entah kemana.
"Jaehyunnnnn!!"
"Tunggu!! Rose ikut!"
"Takutt!!"
"Cepet kesini! Sesat dijalan, gue gak tanggung jawab!" Jaehyun berteriak, dengan diakhiri kekehan kecil.
Lantas, Rose langsung berlari, dengan kukulimpangan, mengejar Jaehyun.
"Jaehyunnn jangan lariii!!"
"Nyebelin ih!" Rose menatap Jaehyun kesal! Lalu memukul bahu Jaehyun cukup kencang.
Jaehyun mengusap bahunya, yang menjadi pelampiasan kekesalan Rose.
"Sakit tolol."
"Ya! Abisnya. Jaehyunya nyebe—
Kriukkk
"Jangan banyak ngomel. Kalo laper ya bilang."
Perut sialan!
Bisanya bikin malu Rose aja.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
❝Angel❞ [Jaerose End]
Fanfic-Jaerose Fanfic Rose harus menjalankan tugas terakhir nya dengan baik. Ya dengan baik, tanpa perlu melibatkan perasaan, bukan begitu seharusnya? ••• Ketika kehidupan Jaehyun yang damai, harus terganggu dengan kehadiran sosok gadis bodoh nan tolol...