16 : Ayah Jaehyun Itu..Kejam

1.3K 235 0
                                    

Diruangan yang megah ini. Jaehyun dan Rose, tengah berhadapan dengan sosok lelaki, yang di ketahui adalah;Alvaro. Ayah Jaehyun.

Alvaro berjalan, mendekati kedua remaja yang kini terduduk kaku, tanpa kursi, dengan tungkai yang menjadi tumpuan.

"Bagus kamu. Gak ada capek nya ya bikin Papah malu, sama kelakuan kamu?"

"Kamu, pikir Papah bakal diem aja, sama kelakuan kamu?"

"Kamu pikir Papah bangga, sama pergaulan kamu yang gak bener?"

"Udah capek-capek Papah kerja, nyari duit buat nyekolahin kamu! Eh kamunya? Malah sok jadi penguasa di sekolah."

"Inget diri. Kamu walaupun anak Papah, gak bakal ada perlakuan spesial dari sekolah."

"Sok sokan, ikut balap liar. Kalau kecelakaan siapa yang repot?"

"Yang pasti papah!"

"Papah gak mau ngeluarin uang, buat hal yang gak guna."

Bugh

"Denger gak?!"

Satu pukulan, tinju mendarat di pahatan wajah Jaehyun.

Jaehyun limbung, belum siap menerima bogeman dari sang ayah. Namun ia segera kembali, ke posisi semula.

Terduduk, dengan tungkai sebagai tumpuan, dengan kedua tangan yang saling mengepal, menahan amarah.

Bugh!

Lagi, Jaehyun mendapatkan bogeman dari ayahnya, ia kembali limbung, namun segera kembali ke posisi semula.

"J-jaehyun. Tidak apa?" Ucapan tergagu dari Rose, membuat Jaehyun meliriknya, sebentar sebelum menganggukan kepalanya pelan, dengan senyum tipis.

Bugh!

"Kalau orang tua ngomong! Ya jawab!"

"Punya mulut gak kamu?!"

"Iya Pah. Maafin Jaehyun. Jaehyun salah."

"Maaf, selama ini Jaehyun ngebebanin Papah."

"Maafin Jaehyun, karena Papah udah ngeluarin duit, buat Jaehyun selama ini."

"Maafin Jaehyun, selama ini selalu bolos sekolah, males belajar. Balapan liar tiap malem."

"Maafin Jaehyun Pah."

"Jaehyun bukan anak berbakat, yang selalu Papah pengenin. Supaya bisa dibuat pamer kalau lagi kumpul bareng keluarga."

"Maafin Jaehyun, selama ini kabur dari rumah."

"Jaehyun minta maaf."

"Maafin Jaehyun, karena udah lahir ke dunia ini."

"Maaf."

Hening.

Setelah, perkataan maaf yang dilontarkan oleh Jaehyun. Suasana menjadi hening.

Alvaro yang merenung, dan Rose yang mengkhawatirkan keadaan Jaehyun saat ini.

Wajah Jaehyun lebam, karena bogeman Alvaro.

Alvaro tersenyum bengis. Lalu melepas sabuk pinggang yang ia pakai. Dan bersiap mencambuk punggung sang anak.

"Ada lagi?"

"Ya. Papah juga harus minta maaf ke Jaehyun."

"Papah udah bikin mental Jaehyun rusak."

Ctashh!

Satu cambukan, berhasil mengenai punggung Jaehyun, yang dibaluti seragam sekolah.

"J-jaehyun." Jaehyun tersenyum tipis.

"Don't worry. I'm fine."

Jaehyun bohong.

Rose tahu itu. Jaehyun bilang dia tidak apa apa. Tapi ekspresinya menggambarkan, kalau dia tengah menahan sakit.

"J-jaehyun.." ujar Rose, dengan suara bergetar. Alvaro bedecih menyaksikan drama picisan dihadapannya.

Ctashh

"Rose!"

"R-ose tidak apa Jaehyun. Rose bersumpah."

"R-rose kan k-kuat."

Sial, punggungnya terasa sangat perih.

Bugh!

"Brengsek!"

"Urusan Papah sama aku. Bukan sama dia!" Jaehyun berucap dengan penuh penekanan, menatap tajam sang Papah, sembari mencengkram kerah Papahnya.

"Mulai berani kamu sama Papah?"

Jaehyun, tersenyum miring. "Ya, Jaehyun berani."

Alvaro menatap tajam anaknya, melepas dengan paksa cengkraman Jaehyun pada kerah bajunya.

"Kenapa? Papah takut lawan Jaehyun?"

"Jaehyun benci, Papah."

"Jaehyun harap Papah cepet mati. Biar Tuhan langsung masukin Papah ke neraka." Senyuman mengerikan terlukis jelas di wajah sempurna milik Jaehyun.

Bugh!

"Jaehyun!"

"Ikut Papah. Kamu harus dapet hukuman."

Alvaro menyeret tubuh Jaehyun. Meninggalkan Rose sendirian, di ruangan megah. Yang tengah berteriak.

"Jaehyunn!!"

"Jangan tinggalin Rose!"

"R-rose takut."

Dirinya tak bisa mengejar Jaehyun. Lengannya terantai, sedari tadi.

Tubuhnya bergetar, mendengar suara hantaman pukulan, berkali kali, yang diiringi oleh teriakan penuh kebencian.

Yang, ia yakini suara Jaehyun.

"J-jaehyun, maaf."


TBC

❝Angel❞ [Jaerose End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang