25 : Mingyu Telah Tahu

1K 184 4
                                    

"Yangg!! Tolong ambiln anduk dong!!" Mingyu berteriak, meminta Mina untuk mengambilkan handuk.

Mina yang sedang asik memakan buah nanas mendengus sebal. Sial, acara santai nya harus terganggu oleh kekasihnya.

Lantas, Mina dengan langkah kesal mengambilkan handuk untuk sang kekasih.

"Nih!" Mina memberikan handuk kepada Mingyu, dengan mata yang terpejam.

"Ngapain tutup mata? Mau ikut
man—

"Mau aku tampar kamu?"

"Tck elah, marah marah mulu. Cepet tua mampus."

"Ya, kamunya banyak bacot! Cepet ambil, aku mau lanjut makan!" Mina berujar dengan galak, matanya tetap terpejam. Enggan menodai matanya, walau sebenarnya mereka telah melakukan hal lebih dalam.



•••


"Heh Bulol! Tolong ambil piring empat ye, jan lupa sendok nya."

"Oke?"

"Siap Mingyu!"

Jaehyun yang melihat Rose diperintah oleh Mingyu, entah kenapa ia tak terima Rose di perintah perintah seperti itu.

Itu sama saja Mingyu memanfaatkan nya bukan?

"Punya kaki, punya tangan. Ambil sendiri lah bego!" Kata Jaehyun, lalu ia duduk di sebelah Mina, dan menyomot buah nanas yang sedari tadi Mina konsumsi.

Tak lama dari itu.

"Anjing! Min! Gilaaa asem banget asuu!" Jaehyun dengan reflek memuntahkan buah nanas yang ia kunya, ke telapak tangannya. Lalu menatap Mina aneh.

Mengapa ekspresi Mina, biasa biasa saja? Padahal nanas ini sungguh sungguh asam rasanya.

"Asem dari mana? Orang biasa aja rasanya.". Respon Mina yang tetap memakan buah nanas, yang tinggal tersisa sedikit lagi.

Bukan tanpa hal, Mina rutin mengkonsumsi buah nanas.

Dari yang ia dengar. Buah nanas katanya bisa untuk menggugurkan bayi yang ada di kandungannya.

Karena Mina telah memutuskan bahwa, dirinya enggan menjadi Ibu diusia muda.

Dia tahu, kalau ini salahnya. Tapi, harus bagaimana?

Mina masih ingin menikmati masa mudanya, tanpa perlu dibayangi oleh persoalan anak.

"Piring dan sendok telah tiba!!"

"Mari kita makan! Wah perut Rose, sedari tadi sudah bunyi."

"Doa dulu." Rose yang tadinya hendak memasukkan satu sendok nasi Padang kedalam mulutnya, kini ia urungkan begitu Jaehyun menginterupsi kegiatan nya.

"Oke, siapa yang akan memimpin doa?"

"Mingyu." Ucap Jaehyun, yang langsung mendapat delikan dari sang empu.


•••

Acara memakan nasi padang masih berlanjut. Sesekali kegiatan makan itu, diselingi dengan obrolan obrolan ringan.

"Mina, kenapa di kulkas banyak sekali buah nanas?"

"Mina seperti sedang mengidam saja." Ujar Rose, dengan sedikit kekehan. Ia masih asik memakan makanannya, tanpa menghiraukan bahwa wajah Mina kini menegang, dengan debaran jantung yang berkerja lebih keras.

"E-eh? Ngidam? Ya enggak lah! Ada ada aja lo!"

"Gue nyimpen banyak nanas di kulkas, ya karna pengen aja gitu, makan buah yang asem asem kek nanas. Tadinya mau beli mangga muda, tapi di pasar abis, yaudah gue ambil deh buah nanas."

Mingyu, kekasih Mina. Kini tengah menatap Mina dengan tatapan menyelidik.

Setahunya, Mina kurang suka dengan buah buah asam seperti nanas, ataupun mangga muda.

"Perasaan aku, kamu gak suka buah yang asem asem dah."

"Suka! Aku suka yang!"

"Kenapa lo respon nya ngotot njir. Untung gue gak keselek." Cibir Jaehyun, yang membuat Mina mengumpat dalam hati.

•••

Malam telah tiba.

Waktunya, beristirahat setelah melakukan aktivitas di hari ini.

Mencharger kembali tubuh, dengan waktu tidur yang berkualitas. Tanpa perlu dibayangi oleh mimpi buruk.

Malam ini, bulan berbentuk purnama, dengan kerlap kerlip bintang yang menemani sang bulan, agar tak sendirian.

Sama seperti awan yang menemani matahari.

Eh, benar bukan?

Yaudah mari kita lewati pembahasan ini.

Kini Mingyu tengah memberesi tempat tidur ia dan Mina.

Menurunkan satu persatu bantal dan guling, ke tempat lain. Lalu mengebuti kasur dengan sapu lidi. Setelahnya ia kembali menaruh bantal dan guling, ke atas kasur.

Lalu, Mingyu meloncat keatas kasur, hingga membuat decitan ranjang yang cukup keras.

Bergerak kesana kesini, mencari posisi yang nyaman, namun tak kunjung ditemukan.

"Yangg! Udah selesai belum?"

"Belum! Kamu tidur duluan aja! Besok sekolah!" Sahut Mina dari kamar mandi.

Mingyu yang mendengarnya, baru saja akan menuruti perintah dari sang kekasih, kalau saja ponsel kekasihnya tidak bunyi, disaat dirinya hendak memejamkan mata.

Karena bunyi handphone dari Mina cukup banyak. Pensaran lah Mingyu.

Lalu mendekat kearah ponsel Mina yang tergeletak di meja samping kasur, tengah di charger.

Begitu ia melihat pesan pop up yang ada di ponsel Mina.

Tubuhnya menegang, diiringi dengan detak jantung yang berdetak lebih keras  dari biasanya. Ia menatap kearah sang kekasih yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Kenapa yang?" Tanya Mina kebingungan.

"K-kamu hamil?"

Seluruh sendi yang ada dalam tubuh Mina. Tiba tiba melemas.


TBC



Pesan yang ada di ponsel Mina.

Ibu

| Jangan berani tampil dihadapan Ibu,  kalau ayah dari bayi yang ada di kandungan kamu, belum ketemu

|Pastiin dia mau tanggung jawab sama kamu

| Ibu kecewa. Ibu gagal ngedidik kamu jadi anak perempuan yang baik

❝Angel❞ [Jaerose End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang