11 : Jaehyun Itu Menyebalkan

1.4K 233 7
                                    

"Jaehyun! Bawa motornya pelan pelan saja! Nanti kalau jatuh bagaimana coba?!"

"Ya, makanya lo pegangan yang kenceng, supaya gak jatoh dodol."

"Pelanin bawa motornya, Rose takut."

"Rose gak mau mati muda."

"Maut itu ditangan Tuhan, bukan di tangan kita."

"Tapi, kita yang menentukan Jaehyun! Kalau kamu bawa motornya, kencang, lalu terjadi kecelakaan, terus kamu meninggal, baru tau rasa!"

"Ya gapapa si, gue juga bosen idup kek gini."

Plak!

"Jaehyun ishh! Nyebelin!"

"Bawa motornya pelanin."

"Pegangan dulu yang kenceng."

"Ini sudah!"

"Kan gue bilang nya yang kenceng dodol!"






•••





"Rose kapok."

"Kapok kenapa?" tanya Jaehyun, berusaha menahan senyumannya.

"Jaehyun tuh, kalau naik motor, kayak ngajak Malaikat main gundu tau!"
sungutnya.

"Lain kali jangan kayak gitu! Harus sayang nyawaa okee?" Rose menatap Jaehyun, dengan bola mata yang melebar, dengan jari Kelingking yang ia sodori di hadapan Jaehyun.

Jaehyun mendengus, lalu turun dari motornya. Mengacak surai gadis di hadapannya, dan berlalu begitu saja.

"Jaehyunnn! Ishh!" Rose meniupkan udara keatas, membuat beberapa helai rambut nya terbang, dan kembali terjatuh dalam sepersekian detik, dengan posisi abstrak.

"Tungguin!!"



•••





"Mau makan apa?" Ucap Jaehyun, yang telah duduk di salah satu kursi. Rose menggidekan bahu nya, lalu duduk di hadapan Jaehyun.

"Tidak tahu. Rose ikut Jaehyun saja." Jawab Rose, lalu manik matanya mulai memperhatikan sekeliling, cafe yang dipenuhi oleh para pelanggan.

Sementara Rose tengah sibuk memperhatikan keadaan Cafe, Jaehyun kini tengah memesan beberapa makanan, untuk dirinya dan juga gadis bodoh di hadapannya.

Hanya dua porsi burger ukuran sedang, dengan dua gelas teh manis.

"Jangan ngelamun. Lo kek orang tolol jatohnya."

Rose mendelik, menatap Jaehyun dengan tatapan sebal. Namun Jatuhnya malah imut sekali. Sampai Jaehyun harus menahan senyumannya.

Rose merapihkan rambutnya, sebentar. Lalu ia memajukan badannya kearah sang lawan bicara.

"Jaehyun Jaehyun."

"Hm?" Jaehyun tengah fokus pada layar ponselnya, dengan wajah yang serius.

"Sepertinya, hanya kita yang masih pelajar. Yang lain tidak."

"Ya emang kita masih pelajar, dodol." Jaehyun kepalang gemas, dengan ucapan gadis bodoh dihadapannya. Namun dirinya masih fokus terhadap ponselnya.

"Lantas, kenapa kita disini? Bukan di sekolah?"

Oke.

Kesabaran Jaehyun telah habis. Ia hendak bicara, namun harus tertahan. Begitu pelayan membawakan pesanan mereka.

"Terimakasih Mbak."

"Gini nih!"

"Tadi di sekolah, siapa yang perutnya bunyi?"

"Rose."

"Kalau perut bunyi, itu tandanya apa?"

"Punya bay—

Takh!

"Ahhk."

"Yang bener tolol!" rutuk Jaehyun menahan sebal. Bisa bisanya perut bunyi, tandanya hamil!

Jaehyun memang bodoh, tapi dia tidak sebodoh gadis tolol di hadapannya ini.

"Sakitt Jaehyunn." Rose meringis sebal, sembari mengusap keningnya yang menjadi korban sentilan, jari jemari Jaehyun yang ganas.

"Ya, lo nya gak serius anying!"

"Gue tanya sekali lagi. Kalo perut bunyi tandanya apa?"

"Ya punya bayi Jaehyun! Kan kalo ada bayi di dalem perut, bayinya suka nendang nendang tuh, nah jadi perut nya bunyi!" Rose menjawab, tanpa memperhatikan mimik wajah Jaehyun yang sudah sangat merah.

Menahan, rasa ingin membunuh Rose sekarang juga.

Oh astaga!! Andaikan membunuh bukan hal yang tabu, sudah Jaehyun lakukan sedari tadi.

Jaehyun menatap Rose gemas, lalu ia menunjuk gadis bodoh dihadapannya, dengan jari telunjuk. "Lo tuh anj— akhh! Tau ah! Gedek gua!" Jaehyun pusing sendiri, lalu menyibak surai rambutnya gemas. Dan memakan burger nya dengan rakus, melampiaskan rasa kekesalannya, terhadap gadis bodoh dihadapannya.

"Jaehyun seperti orang tidak makan satu tahun."

"Begitu rakus, tenang saja Jaehyun. Makanan Jaehyun gak bakal Rose ambil. Santai saja."

Anjing emang.

Definisi anjing itu Rose, eh enggak deng. Mana ada anjing secantik mbak Rojehh.

Jaehyun menatap Rose dengan tatapan, ah susah untuk dijabarkan. Intinya perasaannya kini tengah campur aduk, atas kebodohan gadis di hadapannya.

"Lo."

"Hmm?" Rose memusatkan perhatiannya kepada Jaehyun. Mengabaikan mulutnya yang belepotan terkena saus.

"Manusia sejenis apa si?"

"Alien? Gak mungkin lah! Kata orang alien pinter pinter. Nah lo? Tolol gitu."

"Malaikat."

"Mana ada malaikat tolol macem gini anying!" Jaehyun melemparkan burger nya begitu saja. Hilang sudah nafsu makannya, atas jawaban ngaur dari mulut Rose.

"Ya sudah, kalau tidak percaya." Jaehyun semakin mendelik gemas, menatap Rose yang masih asik mengigiti burger nya.

"Taik kotok, emang." Dongkol Jaehyun.







TBC

❝Angel❞ [Jaerose End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang