24 : Mau Sampai Kapan Jadi Pria Brengsek?

1.1K 194 3
                                    

Di Apartement yang ditinggali oleh Mingyu, Mina, Jaehyun dan Rose, kini begitu sibuk, membersihkan seluruh sudut yang ada didalamnya.

Tak membiarkan seinci debu pun, hinggap disana. Percekcokan hingga gelak tawa, menemani kegiatan bersih bersih.

"Akhh!! Mingyu!! Jangan mengganggu Rosee! Minaaa Mingyu menyebalkan!!"

Sedari tadi memang, percekcokan yang terjadi, di dominasi oleh Mingyu yang mengusili Rose.

Entah itu menjambak pelan rambut Rose, yang di kuncir dua. Mengotori kaca yang Rose bersihkan dengan apapun itu, yang membuat Rose marah kepadanya.

Entah, motivasi dari mana, ia terus mengusili Rose, hingga wajah si empu merah padam, karena kesal dengan alis yang menekuk.

"Yangg," Mina dari ruang makan menegur Mingyu, ia tengah mengepel dan sedari tadi terus dipertunjukkan oleh pertengkaran mereka berdua.

"Peace yang! Hehe." Sahut Mingyu, lalu kembali mengelap kaca jendela hingga kinclong.

Sedangkan Jaehyun, kini tengah memasang gas untuk mereka masak nanti.

•••

Setelah selesai acara bebersih, mereka berempat terkulai di sofa, sembari menonton serial Tv.

"Sinetron menyesatkan anying!" Kata Mingyu yang tak habis fikir, dengan dunia perfilman Indonesia.

Bukan film yang ada di bioskop ya, melainkan serial azab yang ada di tv.

"Gak logis banget njing. Orang tuh kalau mau ketabrak ya kabur atau gak refleks lari! Lah ini? Malah teriak kek monyet!"

"Mana mobilnya lama banget lagi nabraknya. Gedek gua ngeliatnya."

Jaehyun yang lelah, dan mumet mendengar bacotan Mingyu, dia kepret lah kepala Mingyu yang duduk disebelahnya, dengan kaus bajunya.

"Sakit bangsat!" Mingyu meringis kesakitan.

"Banyak bacot! Diem anjing. Pala gue puyeng dengerin bacotan lo!"

"Ya gak usah dengerin!"

"Kan Jaehyun punya telinga Mingyu. Fungsi telinga kan untuk mendengar dan menangkap sensor suara. Mingyu selama sekolah tidak pernah mendengarnya penjelasan guru ya?"

"Nyamber mulu lu."

"Mulai. Mulai." Mina kali ini berucap dengan nada malas.

"Kalo mau berantem lagi, ambil piso sono di dapur, tusuk tusukan sono!"

"Mina kejam."

Sing!

"Hehe, maaf Mina." Rose menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Jaehyun, begitu Mina menatap nya tajam.

"Yang, kamu mandi gih, bau. Enek aku nyiumnya."

"Anjir."

"Cepet!"

"Tck, iya iya." Mingyu akhirnya berjalan lunglai, kearah kamar mandi, di kamar mereka.

Meninggalkan Jaehyun dan Rose, yang tersenyum senang, karena mereka tak harus lagi mendengar bacotan dari pria berkulit tan itu.

"Jae, beli nasi padang gih, gue ketiba pingin makan itu."

Jaehyun langsung melotot ke arah Mina. "Lah! Tadi katanya lo, janji bakal masakin kita Udang Balado!"

"Ya itu kan tadi, gue sekarang pengen makan nasi padang yang dijalan arah ke sekolah itu Jae. Lo tau kan?"

"Gih, cepet."

"Gue mager Min sumpah, nunggu pacar  lo aja."

"Jaehyun."

"Iye iye anjing!"

"Heh, ayo temenin gue."

"Ti—

"Oke oke! Rose ikut! Jangan menatap Rose dengan tatapan belo itu! Bola mata Jaehyun seperti ingin keluar tahu tidak!"

•••



"Pegangan yang bener! Badan lo tuh kecil, kalo ngampleng bisa brabe tau gak!" Dengan kesal Jaehyun, mengarahkan lengan Rose, untuk mengalung indah di pinggang nya.

"Kalau tidak ingin badan Rose ngampleng, berarti Jaehyun harus membawa motor dengan pelan! Jangan mengebut kesetanan!"

"Dih, siapa lo ngatur ngatur gue?"

Jaehyun mulai menjalankan motornya, keluar dari parkiran bawah tanah.

"Tck, omongan Jaehyun cukup menyakitkan. Tapi tak apa! Karena Rose orangnya baik hati dan tidak sombong, maka Jaehyun Rose maafkan!"

"Serah. Dasar aneh."

Terkadang Jaehyun, bisa dibuat bingung oleh tingkah laku Rose. Yang selalu saja bisa membuat nya geram, marah, emosi, atau bahkan tertawa karena tingkah nya yang tolol.

"Jaehyun. Rose boleh bertanya."

"Hmm."

"Hubungan Jaehyun dengan Jing—

"Putus."

"Wah, cepat sekali."

"Padahal belum ada seminggu loh Jaehyun sama Jingga berpacaran."

"Kok lo tau?" Sambar Jaehyun dengan cepat.

"Kan, waktu itu Jaehyun menyuruh Rose untuk menulis setiap tanggal ulang tahu pacar Jaehyun, dengan tanggal Jaehyun dan pacar pacar Jaehyun jadian."

"Dasar pikun."

"Sialan." Jaehyun mendengus geli.

"Jaehyun mau sampai kapan, jadi pria brengsek, yang selalu mempermainkan hati para wanita?"

Jaehyun terdiam sebentar, menatap lurus  jalanan yang lengang. Lalu menambah kecepatan motornya, membuat Rose sedikit memekik.

"Dunia tuh terlalu suram, kalo lo hidupnya lurus lurus aja. Sesekali lo harus keluar jalur. Hidup cuma sekali, jadi ya enjoy selama lo hidup. Eksplor semua yang ada, sebelum lo mati."

"Ada waktunya juga gue bakal serius sama satu cewek. Tapi gak buat sekarang." 

"Lantas kapan?"

"Kalau semisalnya, Jaehyun mati muda, setidaknya kan Jaehyun, pernah mencintai satu wanita, yang Jaehyun benar benar cinta."

"Perkataan lo terlalu lebay anjim. Pegangan, gue mau ngebut."

"JAEHYUN!!!!"



TBC

❝Angel❞ [Jaerose End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang