"Ambil, baju yang lo suka. Gue tunggu di kasir."
"Gak usah banyak bacot. Soal harga gue yang bayar."
Hmm, sombong sekali pemeran utama kita ini.
•••
"Maaf dek, ini kartu debit kamu, lagi di bekukan. Jadi tidak bisa bayar."
"Mampus." Makian pelan dari bibir Jaehyun, meluncur begitu mulus.
"Yang bener Mbak? Ini 5 kartu debit saya di bekuin?" Tanya Jaehyun, tak yakin.
"Iya, benar."
"Mampus anying."
"Jaehyun ini kenapa?" Rose bertanya keheranan, ia melihat Jaehyun yang sedikit panik, dengan si mbak yang tengah menahan tawa.
"Syutt. Lo tunggu disini bentar. Gak usah banyak bacot dulu oke?"
"Mbak, saya tinggal sebentar ya, ni cewek tulul saya tinggal disini, jadi jaminan nya."
"Mohon maa—
"Saya mau nelfon orang mbak, bukan mau kabur suerr. Noh di pojok dah saya telfon nya. Kalo mau nemenin juga gak papa, ya ya boleh?"
•••
"Makanye, lain kali jangan sok sok an. Kalo begini kan gue yang repot! Mana harga belanjaan, kaga ngotak lagi." Omel Taeyong.
Iya, Jaehyun meminta pertolongan darurat kepada Taeyong.
Karena sumpah demi apapun. Jaehyun menahan malu selama di mall swalayan.
Banyak pasang mata yang menertawakan nya, akibat kepanikan yang ia ciptakan sendiri.
"Ya, sorry yong. Bokap gue yang salah. Ngapain juga kartu debit gue di bekuin segala!"
"Ya terus, hasil lo balap liar di kemanain goblok?"
"Gue sumbangin ke panti asuhan."
"Lah, emang bisa? Bukannya duit yang lo dapet haram ye?"
"Kalo niat kita baik mah, pasti jadi halal brader. Lagian gue kan protestan anying!"
"Eh, iya lupa."
"Tolol." Maki Jaehyun, yang langsung mendapatkan geplak kan dari Taeyong.
"Lo yang tolol."
•••
Tubuh Mina melemas. Begitu melihat tiga biji. Testpack, yang menunjukkan dua garis biru.
Tidak.
Ini tidak mungkin kan?
Tidak, tidak tidak!
Mina belum siap menjadi seorang Ibu!
Ia, masih ingin menikmati masa mudanya.
Apa yang harus ia lakukan sekarang?
Ia menangis dalam diam; menyesali segala perbuatannya.
Menjambak rambut nya, sebagai pelampiasan dari seluruh emosi yang ia rasakan.
"Gue belom siap!" Mina meninju ninju, perutnya yang masih rata. Berharap agar janin yang didalam rahimnya mati.
"Mati!"
"Mati!!"
"Mati lo bangsattt!!"
"ARGGH!!"
"Mah maafin Mina."
•••
"What do you think?"
"Jaehyun Alvaro?"
"C'mon Annete."
"Tampan, keras kepala, brengsek, sedikit baik hati. Dan satu hal lagi, dia bodoh dan ceroboh."
"Menarik bukan?" Jennie menggoda Rose.
"What do you think, Cass?"
"Lo tertarik sama dia."
"I dont."
"Yes you are."
"Enjoy your moment. Dua bulan bukan waktu yang sebentar."
"Buat kenangan indah sama dia."
"Lo bisa ngelakuinnya bukan?"
"This is you're last mission Annte."
"Yah, I know."
"Thank you, Cassie."
"Anytime babe."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
❝Angel❞ [Jaerose End]
Hayran Kurgu-Jaerose Fanfic Rose harus menjalankan tugas terakhir nya dengan baik. Ya dengan baik, tanpa perlu melibatkan perasaan, bukan begitu seharusnya? ••• Ketika kehidupan Jaehyun yang damai, harus terganggu dengan kehadiran sosok gadis bodoh nan tolol...