"Ayo berangkat! Rose sudah siap!" Seruan penuh ke antusiasan, terucap dari bibir mungil Rose, yang tengah menatap Mingyu, yang menenggak segelas air putih.
"Bentar, gue mau dinginin otak gue dulu."
"Memangnya tadi kenapa?"
"Itu si Jae—
"Gak usah banyak bacot. Ayo berangkat." Jaehyun tiba tiba aja gitu nyela omongan Mingyu, yang ngebuat Rose natep mereka berdua bingung.
"Ngagetin anying!!"
"Eh, gue jalan duluan deh, mau jemput Jingga dulu."
"Seterah dah, males gue."
"Hati hati Jaehyun. Jangan ngebut ngebut bawa motornya! Oke?" Ujar Rose sebelum Jaehyun keluar meninggalkan apartemen.
"Doain aja!" Saut Jaehyun, membuat Rose tersenyum tipis.
•••
"Pegangan, nanti ngampleng badan lu, brabe urusannya.""Iya, Mingyu iyaa." Rose hanya bisa menuruti perkataan Mingyu, lalu mengalungkan kedua lengannya ke pinggang sang empu.
"Pelan pelan ya bawa motornya."
"Badan Rose takut terbang." Mingyu mendengus geli, mendengar ucapan dari Rose.
"Lo tuh polos apa tolol si?" Gumam Mingyu pelan, untung saja Rose tak mendengar gumaman Minggu.
Perlahan, motor Mingyu mulai meninggalkan parkiran bawah tanah.
Jaehyun sudah meninggalkan mereka sedari tadi.
Menjemput salah satu kekasihnya; Jingga.
Jingga, sosok perempuan yang sangat cantik, namun kelakuannya sedikit minus. Tetapi masih dalam batas wajar. Sedikit di sayangkan ia malah mendapatkan si buaya tingkat ulung;Jaehyun Alvaro.
Yang, semua orang sudah tahu akan kebrengsekan dirinya. Namun tetap saja, diluar sana masih banyak yang menyukai dirinya.Jaehyun, jadi heran kalau memikirkan hal itu. Apa mereka suka sama dia, hanya karena tampang?
Sepertinya si begitu.
Jaman sekarang mah, lebih mementingkan penampilan dari pada kelakuan.
Ck ck ck, miris.
Jaehyun menekan pedal rem motor ninja nya. Lalu melepas helm yang membalut kepalanya, dan langsung menyugar helaian rambutnya yang hitam.
Terlihat sangat tampan.
Jaehyun tersenyum menggoda, kearah sang kekasih yang masih terpaku, melihat kejadian tadi.
Jaehyun benar benar tampan. Pikir Jingga.
"Mau disitu terus nih?"
"Eh?" Jingga langsung tersadar, dan memukuli kepalanya pelan, sebelum mendekat ke arah Jaehyun.
"Punya jaket gak?"
"Punya."
"Pake gih. Dingin, nanti kamu masuk angin."
"Yaudah, aku ambil dulu ya? Kamu tunggi sebentar."
"Hm."
•••
Sedangkan disisi lain, Mingyu dan Rose terlihat asik berbincang santai, menikmati hembusan angin yang menerpa tubuh mereka.
"Ya, si Jaehyun mah orangnya kek gitu Bulol."
Bulol, panggilan khusus dari Mingyu untuk Rose, yang artinya Budak Tolol.
Karena Rose terlampau polos menyerempet bodoh, ia justru malah senang dengan nama panggilan Mingyu untuk dirinya.
"Mingyu Mingyu!"
"Paan?"
"Mingyu, rindu Mina tidak?"
"Jelas kangen lah tolol. Seminggu gak kontekan gue ama dia." Gerutu Mingyu.
"Lantas kalau rindu, kenapa Mingyu tidak menyusul Mina?"
"Ada saatnya dimana, pasangan kita butuh waktu buat diri sendiri, dan gak mau diganggu."
"Itu yang terjadi dengan Mina?" Mingyu menganggukan kepalanya mantap.
"Mingyu tahu tidak, kapan Mina kembali lagi?" Rose kembali bertanya, setelah terdiam beberapa saat.
"Kaga tau, nape? Kangen lo?" Dapat Mingyu rasakan, Rose mengangguk kan kepalanya pelan. Karena kepala Rose yang menyandar di punggungnya.
Sedikit kurang ajar, tapi gakpapa.
Masih dalam batas normal. Toh Mingyu sudah memiliki Mina.
"Iya, Rose rindu. Rindu meminjam baju Mina lagi."
"Bangsat!" Mingyu memaki kesal, yang di sahuti kekehan ringan dari Rose.
Dan ya, mereka terus berbincang bincang hangat, hingga sampai di arena.
•••
Sedangkan disisi Mina, ia tengah memakan buah nanas begitu banyak, hingga membuat Ibu serta ayah tirinya terheran-heran.
"Kok, kamu belakangan ini suka banget makan buah nanas? Padahal seingat Ibu kamu gak suka tuh sama buah nanas."
Mina, terdiam sejenak. Menetralkan degupan jantungnya. Lalu berdalih,"lagi pengen yang asem asem aja Bu."
Ibu Mina terlihat menggelengkan kepalanya heran. Lantas sang Ibu menaruh gelas kopi sang ayah yang nampaknya telah habis untuk dicuci.
"Hm dasar. Kelakuan kamu yang kayak gini, bikin Ibu inget masa masa hamil kamu. Dulu Ibu ngidam banget sama buah kayak nanas, mangga muda, kedondong, pokoknya yang asem asem deh." Cerita Ibu Mina, membuat Mina kembali terdiam, dengan degupan jantung yang berdetak lebih cepat.
"Ah, Ibu jadi keinget masa masa hamil! Kamus sii." Kekeh Ibu Mina.
"Yang, pasti kamu sekarang lagi gak ngidam gegara hamil kan Min?" Tanya Ibu Mina yang masih fokus, mencuci gelas.
Tak ada sautan.
Mina terdiam membatu, dengan kedua tangan yang saling meremas.
Ibu Mina menatap sang anak.
"Iya kan Min?"
Tidak ada sahutan.
Membuat sang ayah yang tengah asik membaca koran di ruang tengah, memusatkan atensinya kepada mereka berdua.
"M-min gak mungkin kan?"
"Maafin Mina Bu." Ucapan lirih dari Mina, membuat piring kecil sebagai tatakan kopi, pecah menghantam dingin nya lantai.
Gagal, sudah ia mendidik sang anak.
TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/283645653-288-k456339.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
❝Angel❞ [Jaerose End]
Fanfiction-Jaerose Fanfic Rose harus menjalankan tugas terakhir nya dengan baik. Ya dengan baik, tanpa perlu melibatkan perasaan, bukan begitu seharusnya? ••• Ketika kehidupan Jaehyun yang damai, harus terganggu dengan kehadiran sosok gadis bodoh nan tolol...