Part 02

89.5K 6.7K 171
                                    

Happy reading all!!📖

✨✨✨

" Tubuh ini adalah mantan pelacur?! Astaga! Takdir macam apa ini?! " Ujar wanita seraya memijat pelipisnya pelan.

Wanita itu memandang ke arah lantai rumah yang hanya berbalut tanah dengan kosong.

" Masharan Apniyezhi, hm.. Nama yang cukup bagus, " Ujar wanita itu pelan.

Setelah bangun dari pingsan nya tadi, wanita itu yang bernama Masha mulai mencerna kejadian yang menimpa diri nya.

Dia bukan lah Masha yang asli, dia adalah Veranzha Angelidya yang mati karena kecelakaan mobil yang diakibatkan diri nya sendiri yang saat itu sedang mabuk berat saat mengendarai mobil nya.

Dan sekarang jiwa nya malah berpindah ke tubuh wanita bernama Masharan Apniyezhi yang memiliki empat orang anak, dan parah nya lagi, Masha yang dulu adalah mantan pelacur.

Vera sebenarnya bukan mempersalahkan mantan profesi Masha yang dulu, hanya saja, Vera agak di berat kan dengan pandangan masyarakat pada nya nanti.

Dari ingatan Masha yang dulu, Vera dapat menyimpulkan bahwa dunia yang kini dia tempati sangat berbeda dengan dunia nya dulu.

Dunia ini memang sudah ada yang nama nya ponsel dan kendaraan modern lainnya, hanya saja dunia ini mayoritas penduduk adalah laki-laki dan perempuan di dunia ini tidak terlalu banyak, jadi yang nama nya perempuan cantik sangat lah jarang, dan Masha, tubuh yang di tempati Vera sekarang wajah nya cukup bermasalah, berjerawat dan dengan kulit yang terlihat kusam karena mungkin kurang nya perawatan, intinya, dunia ini bukan dunia Vera yang dulu.

Masha yang kini jiwa nya adalah Vera, menghela nafas gusar, tinggal di rumah yang kumuh, mempunyai empat orang anak yang masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu, serta tak punya pekerjaan.

Masha menghela nafas nya, dia harus bisa membalikkan keadaan nya ini.

Untungnya, di kehidupan sebelumnya dia mempunyai wawasan yang cukup tinggi buktinya dia bisa menjadi wanita karir yang sukses sebelumnya.

Masha kemudian bangkit dari ranjangnya, lalu keluar dari kamar berukuran kecil yang sekarang adalah miliknya itu.

Saat sampai di sebuah ruangan atau sebut saja ruang tengah, Masha mendapati empat orang anak yang kini menjadi anaknya sedang tertidur dengan pulas.

Dalam hati, Masha menangis sedih, karena anak-anaknya ini bahkan belum makan dan mereka bahkan belum ada yang mencapai umur 8 tahun.

Masha berjalan dengan pelan kearah anak-anaknya.

Masha memandang dengan lekat wajah ke-empat anaknya yang sungguh rupawan hanya tertutupi kulit kusam serta baju lusuh mereka.

Memberanikan diri, Masha mengelus pucuk kepala anaknya yang memiliki rambut berwarna maroon itu.

Masha tersenyum lembut, jujur walaupun dia belum pernah menikah di kehidupan sebelumnya, tetapi dia memang sangat menyukai anak kecil apalagi anak seimut mereka berempat ini.

Puas memandangi wajah anak-anaknya, Masha segera bangkit lalu berjalan menuju dapur dan apa yang Masha dapatkan sungguh membuat hatinya sakit.

Di dapur kecil ini, Masha hanya mendapatkan beras yang ditampung dalam sebuah wadah kecil, yang Masha yakini hanya cukup untuk hari ini saja, lalu pandangan Masha jatuh pada seikat sayur sawi yang sudah layu.

Masha memutar otaknya dengan cepat, menu apa yang cocok dengan bahan-bahan ini, tetapi Masha kembali menggeledah lemari kecil yang ada di dapur itu berharap mendapatkan bahan makanan lagi.

Dan benar saja, Masha mendapatkan tiga butir telur, dengan senyum merekah, Masha kemudian menyiapkan sebuah wajan yang ada di dapur itu kemudian memasang api di tungku karena memang rumah ini tak mempunyai kompor gas.

Setelah api menyala, Masha kemudian memecahkan tiga telur itu dan mengocok-nya lalu dia juga menambahkan irisan sawi yang sudah dia potong kecil-kecil dan tentu saja menambahkan bawang merah dan bawang putih yang dia dapatkan di sebuah wadah kecil di samping wadah beras tadi.

Dengan keterampilan memasaknya yang cukup ahli, Masha mengolah tiga telur itu menjadi omelette.

Setelah beberapa saat kemudian berkutat di dapur, akhirnya Masha sudah memasak menu omelet, tumis sawi dan nasi.

Masha menepuk kan kedua tangannya seraya tersenyum puas, Masha kemudian membawa tiga menu makanan buatan tangannya itu menuju ruang tengah, tempat anak-anaknya tadi tertidur.

Masha telah menyiapkan lima piring dan juga lima sendok lalu satu teko air minum disertai lima gelas. Masha kemudian mengelus pipi anaknya yang memiliki rambut silver berniat membangunkannya.

" Hey boy, ayo bangun---mommy sudah masak makanan untuk kalian " Masha berkata dengan nada lembutnya.

Dan tak lama kemudian, satu persatu anak-anaknya pun bangun.

Terlihat seorang anak yang memiliki mata berwarna biru sapphire itu menatap Masha dengan tatapan polosnya yang membuat Masha gemas bukan main.

" Anak-anak, mommy sudah masak makanan, kalian tidak mau makan? "

Dan tiba-tiba semua mata anaknya melotot, melihat tiga menu makanan yang ada di depan mata mereka.

Masha dapat melihat, ke-empat anaknya yang akan meneteskan air liurnya.

Kemudian tanpa disangka mereka berlari menuju Masha kemudian secara bersamaan memeluk Masha dengan erat.

" Mommy, apa mommy sudah sayang pada El? " Tanya seorang anak laki-laki berwarna mata biru sapphire atau sebut saja Elanzo.

Masha tersenyum lembut, " Kata siapa mommy tidak menyayangi El? Mommy justru sangat menyayangi El.. Sangat sayang " Ujar Masha lembut yang membuat ketiga anaknya yang lain berkaca-kaca.

" M-mommy... Apa mommy menyayangi Ucas? " Tanya anaknya yang memiliki rambut warna maroon atau sebut saja Lucas.

" Tentu, mommy sangat menyayangi kalian semua, baiklah mari kita makan " Ke-empat anak imut itu menganggukkan kepala mereka secara serentak.

Dengan posisi duduk mereka yang membentuk lingkaran, Masha dan anak-anaknya pun makan dengan tenang, tidak sepertinya hanya Masha yang makan dengan tenang karena ke-empat anaknya sangat lahap.

Masha tersenyum lagi, lalu mengelus kepala Lucas yang ada di sampingnya dengan lembut.

Dan hari ini adalah awal yang baru untuk Masha yang kini jiwanya adalah Vera.

Masha bertekad untuk membuat anak-anaknya merasakan apa itu hidup serba kecukupan, tentu itu semua masih butuh proses tetapi Masha tak akan menyerah.

' Aku berjanji, untuk membuat kalian bahagia.. ' Batin Masha.

✨✨✨✨

Hallo, ini adalah cerita kedua author📖
Semoga suka yee.. 📖

Foto Vera yang dulu, ada di mulmed ya🦑

Goodbye🐔

Mommy? (tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang