Part 31

13.1K 945 25
                                    

selamat membaca..

Tory Lanez - Say it🎶


___________

Vera menarik senyum dengan kaca jendela mobil yang terbuka, membuat angin dingin itu menerpa wajahnya.

Tapi, baru lima detik kaca terbuka, kaca mobil sudah tertutup kembali dan pelakunya adalah Xavier yang sedang menyetir.

"Xavier!"

Wanita itu menatap kesal pada pria itu, dan Xavier tetaplah Xavier. Pria itu bahkan tidak bergeming saat Vera kembali merajuk padanya.

Sebenarnya, bukan sepenuhnya salah pria itu, bagaimanapun diluar cuaca sangat dingin dan dengan santainya Vera membuka kaca mobil.

Akhirnya sepanjang perjalanan menuju rumah Janeta diisi keheningan, dan perjalanan itu atas permintaan Vera yang merindukan bibi satu-satunya.

Beberapa waktu kemudian, sampailah mereka di rumah Janeta yang langsung disambut hangat oleh wanita paruh baya itu.

Janeta mengulum senyum melihat tingkah Vera yang jelas sedang mengacuhkan Xavier,

"Bukankah kau merindukan, bibi? Kemarilah peluk bibi." Janeta merentangkan tangannya, siap menerima pelukan Vera yang juga langsung menyambut bibinya, memeluk Janeta erat.

Vera memejamkan matanya, menikmati usapan lembut di kepalanya juga tepukan lembut dipunggungnya.

Di lain sisi, Xavier hanya menatap interaksi itu dengan raut khasnya, datar.

Kehangatan yang menguar dari dua wanita berbeda usia itu bahkan tidak mengusiknya untuk ikut merasakan kehangatan keluarga itu.

"Seharusnya bibi yang berkunjung, ditengah kehamilan mu ini tidak baik bepergian jauh. Lain kali biarkan bibi saja yang mengunjungimu."

Mendengar itu, Vera hanya mengangguk dalam pelukan bibirnya dengan mata yang masih terpejam.

Beberapa saat kemudian, pelukan mereka pun lepas.

Vera mengambil mug-nya, meniup pelan cokelat panas itu sebelum meminumnya perlahan.

Sejenak Vera melirik gelas Xavier yang sudah kosong. Padahal isinya masih sangat panas, apa lidah pria itu tidak melepuh?

Memikirkan tentang hal itu, Vera mendadak bersemu saat mengingat hukuman Xavier. Pipi wanita itu semakin panas saat mengingat ulang kembali kejadian semalam.

Xavier benar-benar!

"Vera? Wajahmu merah sekali, apa kau sangat kedinginan? Tunggu sebentar, bibi ambilkan syal untukmu."

Tanpa menunggu jawaban Vera, Janeta beranjak pergi meninggalkan Vera yang mendadak gugup karena ditinggalkan berdua dengan Xavier.

Sedangkan pria yang membuat Vera gugup itu, menatap intens wajah memerah istrinya.

Tanpa kata, Xavier melepaskan mantel tebalnya kemudian menutupi tubuh Vera yang langsung tenggelam karena perbedaan proporsi tubuh.

Padahal Vera juga sudah memakai mantel, tapi pria itu tidak perduli bahkan kini sedang merapikan mantel miliknya ditubuh Vera agar wanita itu merasa nyaman.

Xavier tidak tahu saja, tindakan pria itu justru membuat dirinya merasa tidak nyaman, bukan karena risih tapi hal lain.

"A-aku bisa memakainya sendiri, Xav." cicit Vera karena pria kaku itu menatapnya lekat.

Mommy? (tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang