Part 28

15.4K 1.2K 30
                                    

selamat membaca..

▬▬ι══════════════ι▬▬

Wanita itu-Vera, terlihat meringis sepanjang waktu. Setelah bangun dari tidurnya, wanita itu hanya dapat duduk atau berbaring, bahkan tidak bisa berjalan normal, tubuhnya terasa begitu remuk. Pusat tubuhnya pun, sedikit memar dan lecet.

Wajah Vera terlihat sayu dan sedikit pucat, berbanding terbalik dengan wajah-wajah segar pria yang mengurus dirinya sedari tadi, mulai dari Xavier yang memandikannya serta membantu memakaikan dirinya pakaian, Liam yang menyiapkan sarapan, Daniel dan Leon yang membersihkan sisa-sisa semalam. Vera merasa seperti bayi.

"Sudah merasa lebih baik?" Liam mengelus rambut halus Vera lembut.

Sedang yang ditanya hanya menganggukkan kepalanya. Suaranya terlalu serak untuk menjawab.

Liam menghela nafas, "lain kali kami akan lebih lembut, aku tidak menyangka dirimu serapuh itu. Maaf." Pria itu menuntun kepala Vera untuk berbaring diatas pahanya.

Dileher wanita itupun terlihat banyak jejak merah yang ditinggalkan oleh mereka.

Liam pun tidak berbicara lagi, dengan tangannya masih mengelus rambut Vera.

Di lain sisi Xavier, Leon dan Daniel sedang duduk ditaman belakang membiarkan Liam menenangkan Vera.

Sadar jika mereka terlalu brutal, hingga membuat Vera tidak bisa bangun dari tempat tidurnya.

Lain kali mereka tidak akan terlalu brutal, tapi apa bisa? Entahlah.

______

Hari-hari berlalu dengan cepat, tak terasa empat bulan sudah dilewati Vera bersama suami-nya.

Langit terlihat mendung, waktu sudah menunjukkan pukul setengah sebelas siang. Wanita cantik itu pun hanya duduk ditaman belakang dengan buku ditangannya.

Membaca setiap bait kalimat dengan serius, membiarkan angin mendung menyapa tubuhnya. Suasana yang terasa begitu damai dan tenang.

Wanita dengan gaun rumahan itu pun mengangkat tatapannya dari buku saat merasakan pucuk kepalanya ditimpa sesuatu yang berat juga sepasang lengan kokoh yang memeluk dirinya dari belakang.

"Apa yang sedang kau baca?" suara berat itu membuat Vera tahu siapa pelakunya.

"Sejarah." Vera pun kembali fokus pada bukunya.

Xavier mendengus, merasa diabaikan. Entahlah akhir-akhir ini dia ingin dekat dengan Vera terus menerus.

Pria itu mengangkat pandangannya, menatap langit yang sudah sangat mendung.

"Sebentar lagi hujan."

"Hm."

Xavier berdecak, "mengabaikan'ku?" tangan besar itu memberikan sedikit remasan dibahu sempit itu.

Sedang Vera hanya memutar mata malas, memang mengapa jika hujan? Telinganya masih sehat untuk peka dengan rintik hujan.

Bangkit dari duduknya, wanita itu pun mengangkat kepalanya menatap Xavier yang belasan senti lebih tinggi darinya. Vera dapat melihat wajah Xavier yang sedikit lebih pucat, akhir-akhir ini pria ini tidak begitu fit, mual dan pusing adalah dua kata yang dikeluhkan pria itu padanya, tapi apa mahkluk immortal sepertinya bisa sakit?

"Kau cerewet sekali akhir-akhir ini." sindir wanita itu tapi sudut bibirnya menarik senyum.

"Hm."

"Kau marah?"

Mommy? (tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang