Part 11

44.5K 3.9K 242
                                    

Di depan pintu gerbang sebuah rumah berlantai tiga atau sebut saja mansion, terlihat sebuah mobil mewah berwarna silver yang di samping pintu mobil itu berdiri seorang wanita cantik dengan tampilan glamour yang terlihat sangat berkelas.

Wanita dengan rambut cat pirang berwarna magenta itu, melepas kacamata hitamnya. Memandang gerbang besar di depannya.

"Akhirnya sampai juga." Ucap wanita itu seraya bibir merahnya membentuk senyum.

"Bagaimana kabar pria itu sekarang? Hm, aku harus mengeceknya sendiri." Gumam wanita itu pelan.

Wanita itu pun memencet bel, yang langsung di dengar oleh bodyguard penjaga rumah itu.

Pintu gerbang terbuka, tak lama muncul sosok tubuh pria berbadan besar dengan tatapan tajam.

"Maaf ada perlu apa nona kemari?" Pria berseragam bodyguard itu menatap wanita glamour itu tanpa ekspresi.

Wanita mengibaskan rambut magenta nya, "aku ingin bertemu dengan tuan rumah ini. Apakah bisa?" Wanita itu berkata seraya mengedipkan matanya nakal pada bodyguard itu.

Namun kenyataannya, pria itu tetap memasang wajah lempeng yang membuat wanita itu mendadak badmood.

"Nona bisa masuk jika mempunyai bukti bahwa nona adalah seseorang yang tuan muda kenal." Jawab pria itu datar.

Wanita itu memicingkan matanya sinis, lalu tanpa diduga wanita itu menurunkan syal bulu berwarna ungu gelap yang menutupi area dada wanita itu hingga menampilkan belahan dada wanita itu.

Harusnya di suguhkan pemandangan seperti ini, pria manapun pasti akan bertekuk lutut. Apalagi wanita itu juga hanya mengenakan sebuah mini dress yang mencetak tubuh wanita itu dengan sempurna.

"Kau yakin tidak membiarkan aku masuk?" Wanita itu menarik sudut bibirnya, tersenyum puas dengan keterkejutan yang di tampilkan bodyguard pria itu walaupun hanya sedetik.

"Maaf nona. Anda tetap tidak boleh masuk sebelum menunjukan bukti bahwa anda adalah seseorang yang di kenal tuan muda. Dan lagi pula, saya gay nona." Pria itu berkata dengan ekspresi datar seolah tidak mengatakan sesuatu.

Wanita itu menganga saat mendapatkan sebuah jawaban yang tidak terduga dari bodyguard itu.

"Kau yakin tetap tidak membiarkan diriku masuk?" Tanya wanita itu dengan nada bicara yang mulai kesal.

Bodyguard itu hanya menggeleng, "anda punya satu menit lagi, jika anda tetap tidak menunjukkan bukti maka saya akan mengusir anda dari sini."

Wanita menggeram kesal, "bodyguard sialan!" Wanita itupun berbalik, kembali masuk ke dalam mobilnya dengan kaki terhentak kesal.

Mobil silver itu pun melaju cepat menjauh dari pintu gerbang rumah besar itu.

Bodyguard itu hanya menggeleng pelan, "dasar wanita aneh. Dia pikir dia itu menarik? Cih! Antonio lebih menarik. Dasar pagi-pagi sudah bikin kesal saja." Cibir bodyguard itu seraya masuk kembali ke dalam gerbang.

***

"Ikut aku ke kantor hari ini." Ucap ah tidak lebih tepatnya titah Xavier pada Masha yang sedang memakaikan Javier dasi sekolah.

"Eum?" Masha mendongakkan kepalanya menatap Xavier yang sedang memegang tab dengan tatapan pria itu yang tidak terarah padanya.

"Ikut aku ke kantor hari ini." Ulang Xavier.

Masha sebenarnya senang, karena pertama kalinya dia di ajak pria dingin itu kekantor pria itu.

Mommy? (tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang