Mommy? (tamat)

Part 30

selamat membaca...

Ed Sheeran - Bad Habits🎶

_______

"Aakh!!"

Jeritan itu berasal dari seorang maid yang ingin membersihkan kolam renang, perasaan maid itu mendadak panik, mual, takut saat melihat potongan lengan dan potongan telinga di kolam renang majikannya.

"T-tuan!"

Maid itu lantas berlari cepat menuju ruang melukis Liam, karena hanya pria itu yang sering stay dirumah.

Tangan yang terlihat gemetar itu segera mengetuk pintu cokelat didepannya.

"T-tuan Liam!"

Panggilan itu membuat pria didalam ruangan-Liam, yang sedang fokus dengan kuasnya itu berdecak.

Pria itu lantas bangkit dari kursinya, berjalan ke arah pintu yang merupakan asal suara itu.

"Ada apa?" Liam menatap datar maid di depannya.

"T-tuan di kolam renang a-ada potongan t-tubuh.." suara itu terdengar bergetar.

Liam mengernyit, kemudian umpatan keluar dari bibirnya saat menyadari sesuatu.

"Aziel sialan!"

Kaki jenjangnya pun melangkah cepat, melewati maid yang masih bergetar takut. Wajah yang biasanya tenang itu mendadak dingin.

Tatapan Liam semakin dingin saat menginjakkan kaki di kolam renang yang airnya sudah berwarna merah. Terlihat jelas potongan lengan yang mengapung diatas air kolam.

Kemudian tatapan Liam jatuh pada seonggok kepala manusia yang di tancap menggunakan besi tajam diatas pot tanaman yang berada dipinggir kolam. Terlihat tulisan di pot tersebut yang bertuliskan 'special plants'.

Sepertinya maid tadi tidak sempat melihatnya sebelum berlari ke ruangannya.

Ini alasan Leon selalu menahan diri, karena sisinya yang lain itu mempunyai kebiasaan yang sangat buruk, menjadikan manusia sebagai objek mainannya.

Aziel gila!

Liam memejamkan matanya sejenak, terlihat waktu berhenti disekitarnya, burung yang berhenti diudara, daun yang tertahan diudara dan aktivitas orang-orang yang berada disekitarnya pun mendadak berhenti.

Hanya lima detik, dan semua kembali seperti semula. Tidak ada potongan tubuh di kolam ataupun pot antimainstream dipinggir kolam, dan terlihat seorang maid yang tadi melapor sedang membersihkan kolam dengan tenang seolah tidak ada yang terjadi.

Pria itupun kembali membuka matanya, terlihat samar iris kanannya bersinar sesaat sebelum kembali seperti semula.

Liam memijat dahinya, dia harus berbicara dengan Aziel mengenai ini. Merepotkan sekali jika dia terus membersihkan kelakuan abnormal Aziel itu.

"Tuan, anda ingin berenang?"

"Tidak, lanjutkan pekerjaanmu." Liam pun berjalan meninggalkan kolam renang itu.