Part 07

53.5K 5.1K 282
                                    

Dalam tidurnya Masha bermimpi sedang memeluk Jetiya, kucing gembul miliknya saat dia masih menjadi Vera.

Masha tersenyum gemas dalam mimpinya melihat Jetiya yang begitu manja padanya. Tangan lentiknya pun terulur mengelus lembut bulu halus Jetiya.

Berbeda dengan dunia mimpi Masha, Xavier menatap datar tangan lentik yang sedang mengelus dada bidangnya dengan lembut.

Lalu iris merahnya melirik wajah cantik Masha yang tertidur pulas. Memastikan, apakah wanita itu sudah bangun atau belum, tetapi yang Xavier dapatkan adalah Masha sedang tersenyum dalam tidurnya membuat Xavier ragu jika Masha sudah terjaga.

Tiba-tiba Xavier menggeram rendah, saat merasakan tangan lentik Masha semakin nakal. Tangan Masha mengelus perut kerasnya dengan elusan selembut bulu. Entah apa yang wanita itu mimpikan.

Dengan agak kasar Xavier menarik tangan Masha dari perutnya, berusaha membuat pertahanan diri agar tidak menerjang Masha yang tertidur di atas ranjang dan bercinta dengan liar. Apalagi wanita itu tidak memakai sehelai benang pun pada tubuhnya, membuat pikiran Xavier semakin liar, tetapi Xavier patut diacungi jempol karena pengendalian diri pria itu yang cukup kuat, buktinya semalaman tidur bersama Masha, pria itu tidak melakukan sesuatu?

Tindakan Xavier pun langsung membuat empu tangan nakal itu terbangun. Masha mengerjapkan matanya pelan, berusaha menyesuaikan penglihatannya.

Hingga iris violet nya terpaku pada dada bidang seorang pria yang menjadi pandangan pertamanya. Tatapan Masha lalu kembali naik, hingga rambut silver yang tidak asing dan tatapan dingin yang menyambutnya.

"X-xavier? Mengapa kau ada di kamarku?" di depan pria kaku ini, entah kenapa otaknya mendadak berhenti bekerja, tatapan tajam Xavier selalu membuatnya diam tak berkutik. Pria ini sungguh memiliki aura yang sangat menindas.

Xavier hanya menatap datar saat mendengar pertanyaan Masha, lalu tanpa kata pria itu bangkit dari ranjang berlalu ke kamar mandi, meninggalkan Masha yang terpaku saat melihat dirinya di abaikan begitu saja, sedetik kemudian wanita itu memasang raut cemberut, kesal dengan Xavier.

Dasar batu! Manekin kaku!

Berbeda dengan Masha yang sedang mengumpati Xavier dengan brutal, Xavier mengusap wajahnya dengan kasar, menatap datar pantulan kaca kamar mandi.

Sialan! Apakah Masha itu tidak sadar jika selimut nya tersingkap saat wanita itu bangkit untuk duduk. Hingga menampilkan paha mulus Masha yang terlihat menggoda jika dia--arghh!

Xavier memejamkan matanya kemudian kembali membukanya. Menampilkan iris merahnya yang terselimuti hasrat. Pria itu sebenarnya heran, dia tidak pernah gagal dalam pengendalian ataupun pertahanan diri dalam menghadapi wanita yang menggoda dirinya tetapi Masha, kenapa tubuhnya bereaksi berbeda? Padahal saat 8 tahun lalu, kejadian saat dia di jebak oleh Masha tubuhnya tidak bereaksi berlebihan seperti ini. Tetapi kini? Ah, entahlah wanita itu kini benar-benar mempesona sekaligus menggoda.

✧༺♥༻✧

"Mom, membuatkan kalian bekal, jadi mom harap kalian memakannya ya." Masha mengelus kepala keempat anaknya secara bergantian.

Javier, Isabella, Lucas dan Elanzo tersenyum menatap ibu mereka yang begitu sayang pada mereka. Dengan semangat Isabella mendekat pada ibunya yang sedang berlutut di hadapan mereka berempat, lalu mencium pipi kanan Masha lama. Setelahnya, gadis kecil itu berjalan menjauh dengan senyum tertahan di bibir kecilnya.

Masha hanya mengulum senyum gemas, lalu melirik ketiga putranya yang juga menatapnya dengan lugu.

Elanzo, Lucas dan Javier mendekat, dengan kilat mereka mengecup wajah ibu cantik mereka. Elanzo mencium pipi kiri Masha, Lucas mencium pipi kanan Masha dan Javier mencium dahi Masha, mereka bertiga melakukan hal manis itu secara serentak. Setelah itu, ketiga anak laki-laki itu berlari kecil menuju pintu keluar mansion seraya menggendong tas mereka masing-masing.

Mommy? (tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang