End

14K 1.1K 29
                                    

selamat membaca..

'perpisahan bukanlah akhir segalanya'

_______

Keajaiban.

Satu kata yang memiliki makna dalam, sesuatu yang mustahil namun nyatanya ada.

Vera tidak akan pernah menyangka jika hidupnya akan diberikan keajaiban,

Dirinya yang kecelakaan ternyata membawanya ke kehidupan lain, mempunyai empat bocah dalam semalam, juga empat–tidak, lima pria yang menjadi penopangnya.

Seperti tidak nyata namun itu benar-benar ada.

Vera menatap dalam sembilan sosok yang sedang bersenang-senang di pinggir pantai, Vera menunduk, menatap kakinya yang sedang menapak pasir putih.

Ini semua nyata.

Tanpa sadar air matanya mengalir, membiarkan perasaan damai itu melingkupinya.

Dulu dia hampir tidak pernah memimpikan mempunyai keluarga lagi selain orangtua, bibinya dan Axel.

Tapi lihatlah sekarang, bahkan itu lebih dari apa yang dibayangkan Vera.

Tawa anak-anaknya kini menjadi melodi paling indah ditelinganya,

Sekarang dia mempunyai lima tempat untuk berkeluh kesah, sandaran, juga penenang di kala ada sesuatu yang terasa berat.

Kebahagiaan ini membuat Vera merasakan euphoria yang tak terhitung, tapi juga membuat Vera takut di satu sisi.

Takut menghadapi kehilangan, kepergian, bagaimana caranya dia akan menghadapi dunia jika suatu saat semua ini hilang?

Vera mengusap air matanya, dia hanya berharap semua ini berlangsung selamanya, dia tidak cukup kuat menghadapi perpisahan.

Sesaat kemudian, wanita itu mengangkat tatapannya saat melihat seseorang berdiri di depannya.

"Xa-xavier," Vera memalingkan wajahnya sekilas sembari mengusap kembali matanya.

Akan tetapi, tangan Xavier menahan tangannya yang sedang mengusap matanya, membuat Vera kembali menatap ke depan.

"Ad—" Vera tersentak saat merasakan tubuhnya di tarik ke dalam delapan hangat Xavier.

"Menangislah." Walau terdengar tanpa emosi, tapi Vera justru mulai merasakan desakan air matanya yang ingin kembali mengalir.

Perlahan, Vera menelusupkan wajahnya semakin dalam di dada pria itu. Isakan kecil perlahan terdengar, bersamaan dengan lengan Vera yang melingkari pinggang Xavier.

Xavier diam, membiarkan wanita-nya menangis sepuasnya.

Usai beberapa saat, Vera menarik dirinya kembali, tapi disaat bersamaan wanita itu mendadak malu karena sudah pasti wajahnya berantakan sekali sekarang.

Lengan Xavier masih melingkar di pinggangnya, saat itu pun Xavier menunduk, menatap wajah sembab istrinya.

Pria itu hanya diam, tapi untuk Vera yang sudah biasa akan Xavier, mengerti apa yang di pikirkan pria itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mommy? (tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang