Part 14

31.5K 2.6K 172
                                    

ᜊᜊᜊ

Dalam tidurnya Masha meringis geli saat merasakan sentuhan lembut dan basah di area lehernya. Sentuhan itu terjadi terus menerus bahkan semakin liar, awalnya wanita itu ingin mengabaikan saja dan menganggap hal tersebut adalah mimpi nya.

Tetapi semakin lama sentuhan itu semakin menjadi, membuat Masha kewalahan dan terpaksa membuka kedua matanya yang terasa sangat berat, samar-samar Masha dapat melihat tubuh kokoh seorang pria yang sedang menindih tubuhnya walau dengan pencahayaan yang minim karena hanya tersisa lampu tidur miliknya yang menyala.

Dengan mata yang masih sangat berat, Masha mengangkat tangannya guna meraba wajah pria di atasnya yang kini menatap Masha penuh keinginan dalam cahaya yang minim.

Dan tak lama tubuh Masha menegang walau sedikit saat menyadari siapa pria mesum yang mengganggu tidur nyenyak nya.

"X-xavier.." suara wanita itu tercekat saat menyadari bahwa pria itu adalah suami kaku nya.

Xavier menatap lekat wajah cantik istrinya walau hanya terlihat samar-samar. Pria itu mengangkat tangannya, mengelus permukaan wajah wanita itu dengan gerakan ringan namun mengirimkan gelenyar aneh pada tubuh Masha.

Pria itu menurunkan wajahnya hingga begitu dekat membuat Masha tanpa sadar menahan nafasnya.

"Aku menginginkanmu Asha.." Xavier berbisik pada telinga Masha membuat tubuh wanita itu terasa panas tanpa sadar walau AC di kamar tersebut menyala.

Dengan nafas tertahan Masha menaikkan tatapannya, menatap tepat pada kedua mata Xavier walau terlihat samar. Pria itu juga balik menatap Masha dengan tatapan yang semakin menggelap.

"Xavier, a-aku takut.." jelas saja wanita itu takut karena jiwa Vera yang menghuni tubuh Masha adalah wanita perawan dulunya bahkan hingga ajal menjemput dirinya.

Xavier menaikkan alisnya sedikit kemudian kembali mengelus wajah wanita itu dengan sentuhan ringan. "Aku akan melakukannya dengan perlahan, Asha.."

Masha merasakan seluruh tubuhnya semakin terasa panas saat mendengar suara Xavier yang terdengar lebih serak dari biasanya, hal itu sungguh tidak baik untuk kesehatan jantung nya yang kini berdetak dengan begitu cepat. Ingat, di kehidupan pertamanya dia adalah seorang wanita lajang yang hanya fokus pada karier dan tidak memperdulikan sebuah hubungan antara pria dan wanita. Dia pasrah, dalam hati Masha mengutuk dirinya yang terlalu lemah iman, hanya dengan sentuhan Xavier, dia terlihat seperti wanita yang haus belaian.

Malam itu, semua berjalan dengan semestinya, malam yang penuh dengan bintang di iringi gairah liar antara kedua insan tersebut.

***

Malam berlalu begitu cepat, matahari pun menyambut dunia dengan cahaya yang menyilaukan mata.

Tetapi hal itu tidak menganggu lelap nya tidur kedua insan di balik selimut yang tebal. Sebelum suara gedoran pintu yang di iringi suara-suara bocah.

"MOMMY!!" Elanzo menggedor pintu kamar ibu nya dengan keras, di ikuti oleh Isabella yang juga berteriak memanggil mommy nya.

Dengan teriakan dua anak kecil tersebut, satu mansion pun dapat mendengar suara melengking itu.

Lain dengan dua saudara nya, Lucas terlihat sedang menangis sesenggukan di depan pintu kamar ibu nya.

"Mommy...hiks! Mommy!" Lucas mengetuk pintu dengan pelan, anak tersebut khawatir terjadi sesuatu pada mommy nya. Biasanya, mommy nya sudah bangun lebih dulu dari mereka semua, tetapi sekarang, bahkan sampai matahari sudah terlihat pun, mommy nya belum juga bangun.

Mommy? (tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang