CAG Part 3

22.3K 1.2K 46
                                    

_Saat paling hina bagiku adalah ketika aku lupa raka'at dalam shalatku.  Karena aku shalat pun, ternyata aku masih memikirkan urusan dunia_

        ~Septi~


*****

Happy reading all 😍



Gadis cantik dengan Khimar coklat muda tengah duduk ditepi ranjang sambil menatap jam yang berada di nakas. Sesekali gadis itu juga melihat kearah pintu.

Sudah pukul 23.41 tapi sosok yang dia tunggu belum masuk juga kedalam kamarnya

Gadis itu sungguh mengantuk. Tapi, apa dia sopan jika tidur duluan tanpa menunggu suaminya?

Ceklek

Kriett

Pintu berwarna coklat yang gadis itu tatap, kini terbuka menampilkan sosok seseorang yang kini telah menjadi suaminya.

Septi berdiri saat melihat ikhsan. Seulas senyum ia berikan untuk senyumnya. Tapi sayang, senyum tulusnya hanya dibalas tatapan datar oleh sang suami

Ikhsan berjalan masuk kedalam kamar dan menghampiri Septi

"Sam-"

"Tidurlah, Ning. Saya sangat lelah," Usai mengatakan itu, Ikhsan berjalan kearah kamar mandi untuk mengambil wudhu

Septi menatap punggung suaminya yang mulai menghilang terhalang pintu kamar mandi.

Ia menghela nafasnya pelan, kemudian berjalan memutari ranjang untuk tidur disisi kanan ranjang. Tempat favorit dirinya saat tidur

Tapi, kegiatan tidurnya harus terhenti saat mendengar seruan suaminya yang sudah keluar dari kamar mandi

"Pindah, Ning. Saya tidak suka tidur disisi kiri ranjang," Celetuk Ikhsan Membuat mata Septi terbuka

Septi terduduk dari tidurnya dan menatap ikhsan yang tengah menatapnya datar

Septi mengangguk kemudian pindah ke posisi kiri ranjang.

Ranjang terasa Sidikit bergoyang. Menandakan, jika ikhsan sudah merebahkan tubuhnya di samping Septi.

Entah mengapa Jantung Septi jadi berdegup kencang. Padahal, mereka hanya tidur bersampingan

10 menit berlalu, tapi Septi masih belum bisa memejamkan matanya. Jantung nya yang berdegup kencang membuat dirinya jadi serba bingung. Dia bergerak gelisah ditempat tidurnya. Membuat tidur ikhsan terganggu

"Sampean bisa diam, Ning? Tidur saya jadi terganggu karena sampean!" Suara serak milik Ikhsan membuat Septi terdiam

"Ah, iya. Maaf Guz, sudah mengganggu tidur sampean." Tidak ada jawaban dari ikhsan, Membuat Septi berfikir jika ikhsan sudah tertidur.

Septi menghela nafas panjang, kemudian mulai memejamkan matanya secara perlahan.

****

Saat ini, Septi dan Ikhsan sedang berada dalam satu mobil yang sama. Karena mereka berdua harus tinggal dirumah kakek Ikhsan.

CINTAI AKU, GUZ (END + Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang